Kalau semua partai politik di NKRI mempunyai dasar Pancasila, maka
sepatutnya mereka bergabung menjadi satu partai saja. Tetapi karena
didorong oleh kepentingan pribadi oknom-oknom tertentu maka mereka
meleburkan menjadi satu partai politik. Sama halnya dengan partai yang
berdasarkan firman Allah dengan bumbu Pancasila. Mereka tidak mau menjadi
satu partai, karena ada ambisi dan kepentingan pribadi pendiri partai.
Alasan untuk tidak mau bersatu, karena ada yang kehilangan posisi dan kalau
kehilangan kedudukan dalam partai berarti fulus pun hilang. Jadi fulus
adalah mesin pendorong untuk tidak bersatu. Pancasila itu hanya lapisan
kulit bungong.


http://www.antaranews.com/berita/658425/golkar-pdip-hanura-jabar-bentuk-koalisi-pancasila



*Golkar, PDIP, Hanura Jabar bentuk Koalisi Pancasila*

Jumat, 13 Oktober 2017 19:24 WIB | 2.012 Views

Pewarta: M. Ali Khumaini

[image: Golkar, PDIP, Hanura Jabar bentuk Koalisi Pancasila]TB Hasanuddin
(Antaranews.com/Zul Sikumbang)

Purwakarta (ANTARA News) - Partai Golkar, Partai Hanura dan PDIP sepakat
membentuk Koalisi Pancasila menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah atau
Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.

"Kita sudah sepakat. Hanura pernah bertemu, begitu juga dengan Partai
Golkar. Kita namakan koalisi ini Koalisi Pancasila," kata Ketua DPD PDIP
Jawa Barat TB Hasanudin, dalam siaran pers yang diterima di Purwakarta,
Jumat.

Ia mengatakan, koalisi tersebut tidak hanya berlaku untuk Pemilihan
Gubernur Jabar. Tapi juga berlaku di kabupaten/kota yang menggelar
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun depan.

Meski koalisi itu sudah mantap di tingkat Provinsi Jawa Barat, TB Hasanudin
menyatakan kalau poros koalisi itu harus dilaporkan terlebih dahulu ke DPP
masing-masing partai.

"Hasil dari pertemuan ini akan kita laporkan ke DPP masing-masing. Biarkan
DPP masing-masing yang menentukan, apapun hasilnya, kami di tingkat daerah
siap memenangkan Pilgub Jawa Barat," kata dia.

Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi mengatakan, konstelasi koalisi
yang saat ini dibangun bukan atas dasar kepentingan politik. Kesamaan
platform ideologi menjadi dasar utama yang mempertemukan ketiga partai ini
untuk berjuang demi kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.

"Jadi ukurannya bukan politik semata. Kita membangun koalisi ideologis.
Kita tidak ingin sebuah koalisi ini hanya sekedar simbol, harus substantif
demi kesejahteraan rakyat Jawa Barat. Makanya kita beri nama Koalisi
Pancasila," kata Dedi.

Sementara itu, dengan bergabungnya tiga partai tersebut, maka siapapun nama
bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar yang akan diusung, itu sudah
memenuhi syarat.

PDIP sendiri memiliki jumlah 20 kursi di DPRD Jawa Barat, Partai Golkar 17
kursi dan Partai Hanura tiga kursi.

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2017

Kirim email ke