https://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-pria-asal-probolinggo-sembah-matahari.html
Cerita pria asal Probolinggo sembah matahari

Sabtu, 14 Oktober 2017 07:31 Reporter : Ya'cob Billiocta
<https://www.merdeka.com/reporter/yacob-billiocta/>


Ilustrasi

*Merdeka.com - *Misnadi Abdullah alias Adi, warga Desa Krobungan, Kecamatan
Krucil, Kabupaten Probolinggo, bikin geger lantaran menyembah matahari.
Bahkan dia memaksa putrinya, ND (13) untuk mengikuti keyakinan tersebut.

Informasi yang dihimpun, ND dipaksa untuk ikut ritual menyembah matahari.
Jika menolak, perempuan yang masih duduk di bangku SMP itu diancam bakal
dibunuh. Karena takut, ND sempat mengikuti ajakan Adi hingga akhirnya dia
tak tahan dan lapor polisi.

"Kurang lebih tiga bulan yang lalu, anaknya juga melaporkan saudara ini,
karena dipaksa untuk mengikuti ajaran bapaknya, untuk menyembah matahari,"
kata Kapolres Probolinggo AKBP Fadli Samad saat ditemui Polda Jatim, di
*Surabaya* <http://www.merdeka.com/tag/s/surabaya/>, Jumat (13/10). Dikutip
dari Antara.

Adi menggunakan media sosial untuk mengajak orang ikut menyembah matahari.
Dia rutin mem-posting tulisan-tulisan mengenai keyakinannya.

Salah satunya adalah saat dia berhasil mengajak ND menyembah matahari. Adi
menyambut keberhasilan tersebut dengan kalimat syukur, karena urung
mengorbankan sang anak.

Selain itu Adi juga diduga mengubah kalimat syahadat, dengan menambahkan
kata matahari sebagai Tuhan yang wajib disembah.

Amalan ibadah yang disebarkan juga berbeda dengan Islam. Dia memerintahkan
membaca selawat pagi dan sore sebanyak bilangan tertentu, sambil menghadap
matahari.

"Kalau tidak salah tanggal 17 September, dia meng-update beritanya di
*Facebook* <http://www.merdeka.com/tag/f/facebook/> untuk mengajak
menyembah matahari," ujar Fadli.

Dalam catatan Kepolisian, Adi ternyata pernah berurusan dengan hukum. Dia
kini berstatus buron dalam kasus pencurian dengan kekerasan (curas) dan
pengeroyokan.

Polisi bekerja sama dengan operator seluler untuk melacak keberadaan Adi.
Selama dalam pelarian, Adi memang sering memperbarui status Facebook-nya.

"Sampai saat ini sudah kita pantau dan monitor. Mudah-mudahan dalam waktu
dekat keberadaannya bisa kita temukan," ujarnya.

Selain itu atas kasus dugaan aliran sesat ini, Polres Probolinggo juga
berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dengan harapan
masyarakat tidak terpengaruh dengan ajaran dan ajakan Misnadi.

"Kita sudah koordinasi dengan MUI Probolinggo untuk meng-counter masyarakat
supaya tidak ada yang ikut," pungkasnya. *[cob]*

Kirim email ke