*https://www.jawapos.com/radarbali/read/2017/11/29/30260/bahaya-stok-pangan-bali-tinggal-tersisa-tiga-bulan
<https://www.jawapos.com/radarbali/read/2017/11/29/30260/bahaya-stok-pangan-bali-tinggal-tersisa-tiga-bulan>*

Bahaya! Stok Pangan Bali Tinggal Tersisa Tiga Bulan

Rabu, 29 Nov 2017 16:15 | editor : ali mustofa

<https://www.jawapos.com/radar/uploads/radarbali/news/2017/11/29/bahaya-stok-pangan-bali-tinggal-tersisa-tiga-bulan_m_30260.jpeg>

ilustrasi *(dok.jawapos.com <http://dok.jawapos.com>)*

Berita Terkait

   -

   Duh, Video Joged Porno Viral, Pengunggah Bilang Hanya untuk Pamer
   
<https://www.jawapos.com/radarbali/read/2017/11/26/29469/duh-video-joged-porno-viral-pengunggah-bilang-hanya-untuk-pamer>
   -

   Sesalkan Joged Jaruh, Pemprov Minta Aparat Bertindak Tegas
   
<https://www.jawapos.com/radarbali/read/2017/11/25/29426/sesalkan-joged-jaruh-pemprov-minta-aparat-bertindak-tegas>

*RadarBali.com* – Meletusnya gunung Agung, selain berdampak pada lalulintas
penerbangan juga sangat berdampak pada ketersediaan pangan di Bali.

Jika erupsi magmatik Gunung Agung berlangsung lama maka Bali akan
kekurangan pangan lantaran stok pangan terutama beras yang ada hanya cukup
untuk 3 sampai 4 bulan ke depan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Mardiana disela-sela
peringatan Hari Pangan Sedunia Provinsi Bali

di Wantilan Pura Jagatnatha Jembrana Selasa (28/11) mengatakan, cadangan
beras di Bali saat ini ada 8 ribu ton dan cukup sampai 4 bulan kedepan.

Sedangkan jumlah warga Karangasem yang mengungsi tidak banyak seperti
sebelumnya. Dengan pengungsi yang lebih sedikit itu,

Kementerian Sosial RI sudah menyatakan beras pemerintah akan diturunkan
dengan asumsi per orang mengonsumsi 400 gram per hari.

Dengan jumlah pengungsi 25 ribu maka paling tidak dibutuhkan 112 ton per
hari. “Sementara stok beras yang ada cukup untuk empat bulan kedepan,”
jelasnya.

Terkait harga, saat ini masih tetap stabil. Jika ada kenaikan harga, maka
akan dilakukan operasi pasar.

Aktivitas Gunung Agung juga dinilai tidak berpengaruh pada produksi bahan
pangan di Bali karena wilayah Karangasem bukan sentra produksi
panganseperti di Jembrana, Tabanan dan Badung.

“Hanya produksi palawija yang akan turun karena Karangasem daerah produksi
sayur-sayuran dan buah-buahan,” ungkapnya.

Sementara itu Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta mengatakan sampai saat
ini stok bahan pangan masih memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Bali.

Namun, kata Wagub, stok pangan khususnya Beras untuk Bali hanya cukup untuk
kurun waktu dua hingga tiga bulan mendatang.

“Sementara berdasar laporan dari Bulog, stok masih cukup memadai dua-tiga
bulan keatas, tapi lewat daripada itu, ini menjadi persoalan kita saat
ini,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi dan mengatasi persoalan pangan itu, menurutnya,
pemerintah daerah akan mengkordinasikannya ke Pemerintah Pusat agar bisa
mendapatkan batuan.

“Instansi terkait agar bisa memikirkan langkah-langkah sedini mungkin untuk
mengantispasi kekurangan stok bahan pangan beberapa bulan mendatang,”
ungkapnya

*(rb/nom/mus/mus/JPR)*

Kirim email ke