Selama ini persenjataan itu dipakai cuman buat lawan OPM dan GAM, artinya cuman 
untuk menghadapi rakyat sendiri. Tidak pernah terjadi perang menghadapin musuh 
dari luar. 


---In GELORA45@yahoogroups.com, <ajegilelu@...> wrote :

Apa sudah ada kepastian untuk beli?
Punya senjata (jenis apa pun) apa harus dipake?
--- jonathangoeij@... wrote:


sungkannya itu harganya berapa?
apa bakal dipake?

--- ajegilelu@... wrote :

Garagara sungkan. Lha ditawari, hahaha....
Hubungan masyarakat RI & masyarakat Korut sejauh ini 
kelihatan baik-baik saja. Hanya pemerintah RI yang tiba-tiba 
(baru kali ini) ikut-ikutan mengecam rudal Korut.
--- jonathangoeij@... wrote:

Beli PL-9C apakah gara-gara rudal korut?

--- ajegilelu@... wrote :

Usul diterima. Kan sudah ketahuan sejak Dan Lanud Solo ini 
ditarik ke JKT memperkuat “Solo connection” di sekitar Presiden 
Joko Widodo. 

Karena kali ini panglimanya dari unsur angkatan udara (yang kedua 
setelah Marsekal Djoko Sujanto) maka tugas terbesarnya adalah 
menjaga agar bandara internasional yang jor-joran dibangun di banyak 
daerah jangan sampai didarati pesawat angkut militer asing, hehe...
Guyonan di warung kopi, "Bakal jadi nih beli PL-9C.." (penangkis 
serangan udara yang ditawarkan ke Jokowi saat berkunjung ke RRC).
-
Jokowi Usulkan Marsekal Hadi Tjahjanto Jadi Panglima TNI Ika Defiantii04 Des 
2017, 10:32 WIB Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo alias Jokowi 
mengusulkan mengganti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan memasuki 
masa pensiun pada Maret 2018. Presiden menunjuk Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai 
calon pengganti Jenderal Gatot. Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengkonfirmasi 
rencana pergantian Panglima TNI tersebut. Hadi Tjahjanto saat ini menjabat 
sebagai Kepala Stat Angkatan Udara (KSAU) "Tadi pagi saya menerima Mensesneg 
Profesor Pratikno yang menyampaikan surat dari presiden tentang rencana 
pemberhentian dengan hormat Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan juga 
rencana untuk pengangkatan atau pergantian kepada Marsekal Hadi Tjahjanto 
sebagai Panglima TNI yang baru," kata Fadli Zon di Gedung DPR RI, Senayan, 
Jakarta Pusat, Senin (4/12/2017). Surat yang disampaikan presiden tersebut, 
kata Fadli, selanjutnya diserahkan kepada Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal 
DPR RI. "Dalam surat juga disampaikan keinginan untuk bisa diproses dalam waktu 
yang tidak lama," kata Fadli. Dalam surat tersebut tidak tercantum nama perwira 
tinggi lainnya. Marsekal Hadi adalah calon tunggal yang diusulkan presiden 
dalam rotasi Panglima TNI mendatang. "Hanya satu nama yang disampaikan," ujar 
Fadli. Penting untuk Jokowi-JK Analis militer dan intelijen Connie Rahakundini 
Bakrie menyatakan, rotasi jabatan Panglima TNI dari matra AD ke AL maupun AU 
penting dilakukan. Menurut dia, rotasi matra jabatan Panglima TNI sangat 
penting bagi agenda pemerintahan Jokowi–JK membangun poros maritim. "Sudah tiga 
tahun Presiden Jokowi memerintah, tapi pemimpin tertinggi Mabes TNI Panglima 
Gatot Nurmantyo menghilangkan momentum untuk memperkuat kapabilitas dan 
kapasitas pertahanan Indonesia," ucap Connie. Sebagai Panglima TNI, kata dia, 
Gatot Nurmantyo seharusnya bisa menghadirkan skema pertahanan yang visioner 
yang sejalan dengan Nawacita Presiden Jokowi mewujudkan poros maritim. 
"Seharusnya visi Poros Maritim Dunia dapat melahirkan sebuah roadmap pertahanan 
yang outward looking dengan strategi pembangunan TNI AL pada konsep Green and 
Blue Water Navy dan diikuti dengan payung udara dari TNI AU, serta Rapid Troops 
dari TNI AD," ucap Connie. Connie berharap, Jokowi dapat menyodorkan nama 
prajurit maupun perwira TNI dari AL ataupun AU ke DPR RI untuk menggantikan 
posisi Panglima TNI usai pensiun. "Presiden Jokowi agar berani melakukan 
lompatan besar pada momentum pergantian Panglima TNI, sebagaimana yang 
dilakukan pada tubuh Polri. Indonesia membutuhkan pertahanan yang berorientasi 
pada Poros Maritim Dunia," ujar Connie.

Kirim email ke