Tiongkok Kritik AS Rusak Kestabilan di Kawasan LTS 2018-01-22 10:28:29 CRI PEOPLE'S DAILY: Pada tanggal 17 Januari lalu, kapal perusak USS Hopper milik Angkatan Laut Amerika memasuki perairan dekat pulau Huangyan Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan (LTS) tanpa izin. Tiongkok langsung mengirim kapal militer untuk mengidentifikasi dan mengusir kapal AS tersebut.
Tiongkok memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas pulau Huangyan dan perairan di sekitarnya. Kapal perusak AS tersebut telah melanggar kedaulatan dan merugikan kepentingan keamanan Tiongkok, menimbulkan ancaman serius terhadap kapal-kapal dan personel Tiongkok yang menjalankan tugasnya di perairan tersebut. Tindakan AS tersebut telah melanggar kode etik hubungan internasional, sekaligus bertolak belakang dengan tren perkembangan hubungan kedua negara beserta militernya yang tengah menunjukkan kondisi stabil. Kapal-kapal AL AS sering kali memamerkan kekuatannya di LTS dengan kedok "pelayaran bebas", namun aksi tersebut semakin lemah pengaruhnya. Pada Mei 2017, Tiongkok dan negara-negara ASEAN menandatangani dokumen kerangka Kode Etik Perilaku (CoC) Laut Tiongkok Selatan, yang telah diratifikasi oleh para menteri luar negeri negara-negara ASEAN pada bulan Agustus 2017. Pada November 2017, pertemuan kerja sama Asia Timur digelar di Filipina. Pada kesempatan tersebut, Tiongkok secara resmi mengumumkan dimulainya perundingan tentang draf CoC LTS dengan negara-negara ASEAN, keputusan Tiongkok tersebut sempat mendapat sambutan luas dari negara-negara ASEAN. Kini Tiongkok dan Filipina telah memberlakukan mekanisme konsultasi mengenai masalah LTS. Di samping itu, kedua negara telah meningkatkan kerja sama di laut. Tahun ini kerja sama Tiongkok dan ASEAN di laut akan terus ditingkatkan. Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen pada Oktober tahun lalu menyatakan, Tiongkok dan ASEAN telah mencapai kesepakatan untuk menggelar latihan militer bersama di laut pada 2018. Filipina menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok telah memberikan manfaat bagi negara-negara ASEAN, dan pihaknya "merasa bangga" atas hubungan Filipina-Tiongkok saat ini. Filipina menyatakan, apa yang akan dilakukannya ialah membina kepercayaan dengan Tiongkok melalui jalur bersahabat, dan ini adalah kepentingan nasional Filipina. Suara seperti ini telah menjadi representatif di seluruh kawasan LTS. AS diharapkan berpartisipasi dalam urusan regional dengan sikap konstruktif, dan hanya dengan demikian barulah mungkin mendapatkan sambutan baik dari negara-negara di kawasan ini.