Bung Jo yb, Saya melihatnya begini, TIDAK SALAH dikatakan satu negara bisa maju-makmur sangat tergantung dari PEMERINTAH yang berkuasa, ... bisa tidak membawa maju! Tapi, kalau ditarik lebih lanjut, Indonesia bisa lebih baik dan maju kalau TETAP menjadi KOLONI BELANDA, saya YAKIN TIDAK AKAN! Lha, bukankah Belanda sudah menguasai Nusantara ini selama lebih 300 tahun, dan kenyataan Indonesia dibiarkan melarat-miskin, kok! Dimana didunia ini ada koloni Belanda yang bisa dikatakan sedikit maju dan makmur, ...? Tidak ada. Lalu, bagaimana dengan Inggris?
Melihat koloni Inggris, India Pakistan, Srilangka saja juga sudah jelas, TETAP dibiarkan menderita kemiskinan. Barangkali Afrika Selatan bisa dikatakan sedikit lebih baik, saya tidak tahu. Tapi, saya melihat Hong Kong yang bisa dikatakan koloni Inggris terakhir didunia ini, sekalipun bisa dikatakan sedikit maju dan makmur, dan kalau diperhatikan terjadi diawal tahun 70-an memasuki tahun 80 saja, yang dikatakan kemajuan pesat. Ada yang menyatakan itu juga karena banyak tenaga kerja-keras dari Tiongkok (termasuk Huakiao) yg masuk HK. Sebagian Huakiao dari keluarga-kaya mengadu peruntungan dengan buka pabrik/usaha juga diasaat-saat itu, ... dan diantaranya juga tidak sedikit yang BERHASIL. Setidaknya bisa dikatakan ikut berjasa dalam mengangkat ekonomi HK, ... saat-saat itu didunia cukup banyak terlihat barang-barang Made In HK! Tapi, setelah melewati tahun 80-an situasi berbalik, Deng kembali pegang kendali Pemerintah RRT, dengan berani mengoreksi kesalahan PKT, jalankan politik “Reformasi dan Keterbukaan”, menyedot masuk modal-asing, ... dengan segala rangsang kemudahaan dengan tenaga-kerja murah, kelonggaran pajak dsb., ... sebaliknya koloni Inggris diawal tahun 80 sengaja bikin PANAS pertumbuhan ekonomi HK dengan kecepatan tinggi naikkan gaji/up-ah, naikkan harga tanah/rumah secara gila-gilaan. Akibatnya, banyak pengusaha tersedot masuk memindahkan usahanya ke Tiongkok Daratan, sampai-sampai pabrik tekstil yg sudah puluhan tahun berkiprah di HK juga pindah ke Tiongkok! Tentu sementara orang YAKIN, kebijaksanaan koloni Inggris yang merupakan BOM-Waktu dipasang menjelang HK kembali kepangkuan ibu-pertiwi dan meledak setelah HK diurus sendiri oleh Orang HK sendiri! Itulah jiwa koloni, ... yg memang tidak akan berbuat baik pada rakyat jajahannya. Jadi, memang harus BERSANDAR pada KESADARAN dan KEMAMPUAN RAKYAT nya sendiri untuk bangun tegak berdiri, mendorong maju ekonomi nasional nya. Harus bisa tegakkan semangat BERDIKARI, sekalipun bisa dan boleh saja gunakan BANTUAN-Asing, tapi TIDAK BISA bersandar pada bangsa ASING darimanapun juga! Nah, nampaknya di Indonesia belum nampak muncul ada tokoh-tokoh kuat yang bisa dan berkemampuan untuk membawa Indonesia maju dan makmur. Jalannya jadi masih terseok-seok, ... selalu terhambat, terganjel oleh kelompok atau pejabat-pejabat yang masih berjiwa BUDAK, tetap saja bersikap ambil gampangnya saja, ... impor dengan mengambil komisi yg bisa masuk kantong sendiri! Salam, ChanCT From: B.H. Jo Sent: Tuesday, January 23, 2018 10:47 AM To: GELORA45@yahoogroups.com ; Chan CT Subject: Re: [GELORA45] Susi Geram Impor Garam 3,7 Juta Ton Tak Sesuai Rekomendasinya ----- Empat Alasan KNTI Tolak Impor 3,7 Juta Ton Garam Bung Chan, Kemarin saya baca artikel ttg. Afrika Selatan di majalah "The Economist"' dimana Afrika Selatan, menjadi amburadul setelah di tinggalkan oleh pimpinan orang kulit putih. Saya jadi berpikir/ber-hipotese, apakah Indonesia seperti Afrika Selatan? Apakah kalau pimpinan Belanda tetap di Indonesia, Indonesia lebih baik atau makmur? Kenapa Singapur, Korea Selatan, Tiongkok, Malaysia yg. kemerdekaannya lebih belakangan lebih maju drpd. Indonesia? Kita lihat saja bagaimana perkembangan Vietnam beberapa tahun yg. akan datang? Salam, BH Jo On Monday, January 22, 2018, 6:10:41 PM PST, Chan CT <sa...@netvigator.com> wrote: Bagi orang yang waras tentu saja tidak bisa mengerti, termasuk bu Susi ini! Tapi, inilah kenyataan pahit yang harus dihadapi dan menjadi TANTANGAN berat bangsa untuk mengatasi ketidak wajaran yang yang terjadi dinegeri ini! Bagaimana negeri yang kaya bumi-alam tapi justru masih puluhan juta RAKYAT hidup menderita kemiskinan, ... bagaimana negeri kepulauan dengan lauta begitu luas masih harus impor garam sampai 3,7 juta TON! Salam, ChanCT From: b...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Tuesday, January 23, 2018 9:15 AM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: Fw: [GELORA45] Susi Geram Impor Garam 3,7 Juta Ton Tak Sesuai Rekomendasinya ----- Empat Alasan KNTI Tolak Impor 3,7 Juta Ton Garam Saya benar2 tidak mengerti. Indonesia dgn tanah yg subur dan dikelilingi laut, masih perlu meng-impor beras dan garam. Entah, gimana kalau tanahnya tandus dan tidak dikelilingi lautan?