Harta 42 Orang Terkaya Setara Kekayaan 3 Miliar Warga Miskin Dunia












VERONIKA YASINTA
Kompas.com - 23/01/2018, 12:44 WIB
Ilustrasi miliarder(Thinkstockphotos.com)

OXFORD, KOMPAS.com - Sebanyak 42 orang terkaya di dunia memegang kekayaan 
setara dengan yang dimiliki 3,7 miliar orang miskin di dunia.

Fakta tersebut dirilis oleh organisasi amal global berbasis di Inggris, Oxfam, 
pada Senin (22/1/2018), yang diambil dari data terbaru Credit Suisse.

Di Nigeria, orang paling kaya memiliki harta dalam satu tahun untuk 
mengentaskan dua juta orang dari kemiskinan ekstrem.

Tiga orang terkaya di Amerika Serikat mempunyai kekayaan yang sama dengan 
setengah dari total populasi atau sekitar 160 juta orang.

Baca juga : Dimulai dari 5 Kebiasaan Ini Sejumlah Miliarder Peroleh Kekayaaan

Sementara di Brasil, seseorang harus memperoleh upah minimal selama 19 tahun 
bekerja untuk memiliki kekayaan setara dengan pendapatan orang kaya dalam satu 
bulan.

Lalu, bagaimana di Indonesia? Laporan terbaru Oxfam mengungkapkan empat orang 
terkaya di Indonesia memegang kekayaan setara dengan 100 juta orang kelas bawah.

Laporan tersebut menyebutkan peningkatan jumlah miliarder pada tahun lalu 
menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Ada satu miliarder baru setiap dua 
hari.

Total miliarder di seluruh di dunia saat ini mencapai 2.043 orang. Sebanyak 9 
orang dari 10 miliarder di dunia adalah pria.

Baca juga : Nilai Kekayaan 40 Miliarder Indonesia Capai Rp 1.623 Triliun

Dalam 12 bulan, kekayaan kelompok elite itu telah meningkat 762 miliar dolar AS 
atau sekitar Rp 10,145 triliun.

Nilai tersebut diyakini cukup untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem sebanyak 
tujuh kali.
Level ekstrem

Seperti dilansir dari CNBC, Oxfam memberikan berbagai contoh mengenai fakta 
terbaru orang terkaya di dunia.

Pendiri Zara, Amancio Ortega menghasilkan sekitar 1,59 miliar dolar AS atau Rp 
21,1 triliun dividen saham pada 2016.

Putra dari pendiri H&M, Stefan Perssin, membukukan penghasilan 805 juta dolar 
AS atau Rp 11,3 triliun dividen saham pada 2016.

Sementara, seorang perempuan bernama Anju di Bangladesh yang menghabiskan 12 
jam sehari untuk bekerja hanya memiliki pendapatan 900 dolar AS per tahun atau 
Rp 11,9 juta.

Baca juga : Ini Kebiasaan Buruk yang Selalu Dihindari Para Miliarder

Salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffet berpendapat, kesenjangan 
ekstrem tersebut bisa diatasi.

"Ekonomi berjalan dengan baik, tapi orang Amerika tidak begitu," kata investor 
dan CEO Berkshire Hathaway ini pada Juni 2017.

Data dari Forbes menyebutkan kekayaan Buffet saat ini mencapai 92 miliar dolar 
AS atau Rp 1.225 triliun.

Menurutnya, teknologi automasi dan digitalisasi menjadi faktor menurunnya 
jumlah tenaga kerja di AS.

Kirim email ke