- HOME 
   -  SOSIAL BUDAYA

Warga Kapuk Poglar ke Balai Kota Minta Anies Setop Penggusuran
Unah, warga Warga Kapuk Poglar Cengkareng menunjukkan surat somasi ke tiga yang 
ditujukan kepada warga agar mengosongkan rumahnya, Jakarta Senin (8/1/2018). 
tirto.id/Andrey 26 Januari, 2018    
   - Anies mengaku belum mengetahui kehadiran warga Kapuk Poglar yang berorasi 
di depan Balai Kota.
Kedatangan warga Kapuk Poglar ke Balai Kota bukan yang pertama kali sejak 
ancaman penggusuran dilontarkan Polda Metro Jaya.tirto.id - Puluhan warga Kapuk 
Poglar, Jakarta Barat, mendatangi Balai Kota untuk mengadukan ancaman 
penggusuran kampung mereka kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Encu Sunari, salah satu perwakilan warga, mengatakan ancaman itu datang dari 
Polda Metro Jaya yang mengklaim sebagai pemilik sah atas lahan seluas 15.900 
meter yang sudah ditempati warga bertahun-tahun. 

Selain itu, warga juga berharap Anies dapat menyelesaikan sengketa lahan yang 
telah berlangsung sejak 1994 dan mengancam keberadaan tempat tinggal mereka 
tersebut. 

"Kami dari Kapuk Poglar ke Balai Kota ingin mengadu kepada Pak Anies Baswedan, 
untuk menuntut keadilan, serta supaya rencana Polda Metro Jaya untuk menggusur 
8 Februari nanti dapat dimediasi atau membatalkannya," ungkapnya saat ditemui 
di Balai Kota, Jumat (26/1/2018). 

Selain ingin bertemu Gubernur, warga yang sebagian besar terdiri dari kaum 
perempuan itu juga melakukan orasi di depan gerbang Balai Kota sejak pukul 
09.30 WIB. Namun, mereka belum juga bisa menemui Anies hingga menjelang waktu 
shalat Jumat. 

Encu menyampaikan, kedatangan warga Kapuk Poglar ke Balai Kota bukanlah yang 
pertama kali sejak ancaman penggusuran dilontarkan oleh Polda Metro Jaya. 
Sebelumnya, setelah mendapat somasi ketiga pada 19 Desember lalu, beberapa 
warga juga mendatangi Balai Kota untuk menyampaikan kekhawatiran mereka kepada 
Anies. 

Namun, mereka gagal menemui Anies dan hanya memasukkan surat permohonan 
audiensi kepada gubernur. "Ada tanda terima suratnya. Tetapi tidak ada tindak 
lanjut dan tidak ada responsnya," kata Encu.

Hingga berita ini diturunkan, puluhan warga masih bertahan di depan balai kota 
menunggu Anies menemui mereka. "Harapan kami, barangkali sebagai pemimpin, 
sebagai orang tua kami, sebagai gubernur kami, Pak Anies dapat menemui kami 
untuk mendengarkan kami sebagai masyarakat, yang tanggal 8 Februari akan 
dieksekusi oleh Polda Metro Jaya," ujar Encu. 

Diwawancara terpisah, Anies mengaku belum mengetahui kehadiran warga Kapuk 
Poglar yang berorasi di depan Balai Kota. Ia juga enggan berkomentar lantaran 
belum mengerti duduk sengketa lahan antara warga dan Polda Metro Jaya. 

"Nanti saya cek lagi," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu saat 
ditemui di Masjid Fathalilah, Balai Kota. 

Kirim email ke