Cina, Vatikan dan sebuah kesepakatan kontroversial
04-02-2018
http://www.bbc.com/indonesia/dunia-42935315

Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionPaus Fransiskus mengatakan dia ingin 
mengunjungi Cina.
 
Cina dan Vatikan hampir mencapai sebuah kesepakatan bersejarah terkait 
penunjukkan uskup, menurut keterangan media.

Sebuah kesepakatan mungkin dapat ditandatangani dalam beberapa bulan, seperti 
disampaikan seorang sumber pejabat senior Vatikan. Jika tercapai, kesepakatan 
itu merupakan terobosan dalam hubungan kedua pihak.

Hubungan antara Cina dan Vatikan sejak lama mengalami ketegangan karena 
perselisihan mengenai siapa yang dapat menunjuk uskup di negara tersebut.

Cina yang pertama kali memutuskan hubungan diplomatik dengan Tahta Suci pada 
1951, dan banyak umat Katolik dipaksa untuk sembunyi-sembunyi selama masa 
pemerintahan komunis Mao Zedong, sampai 1980an di mana praktik religius 
ditoleransi kembali.

  a.. Cina menahan para anggota sekte 'Yesus perempuan' 
  b.. Pengadilan pembunuhan sekte Cina dimulai 
  c.. Pemimpin gereja di Cina minta perlindungan
Saat ini, umat Katolik di Cina menghadapi pilihan antara menghadiri 
gereja-gereja yang diizinkan negara atau beribadah di gereja bawah tanah.

Gereja- gereja bawah tanah hanya mengakui otoritas Vatikan, di mana 
gereja-gereja pemerintah Cina menolak untuk menerima otoritas Paus.

Saat ini ada sekitar 100 uskup Katolik di Cina, sejumlah orang diantaranya 
disetujui oleh Beijing, dan lainnya oleh Vatikan, dan secara informal banyak 
juga yang disetujui oleh keduanya.


Image captionOrang-orang berdoa di geraja 'bawah tanah'.
 
Hubungan Cina dan Vatikan tampak lebih mencair.

Tahun lalu, Paus Fransiskus menyampaikan bahwa dia ingin mengunjungi Cina 
"segera setelah mereka menyampaikan undangan kepada saya". Pemimpin umat 
Katolik itu juga mengatakan bahwa ada "kemungkinan untuk memiliki hubungan yang 
baik dengan Cina".

Pejabat Cina dan Vatikan setidaknya telah bertemu selama empat kali sejak 2016 
lalu yang membahas penunjukkan uskup, seperti disampaikan media pemerintah.

  a.. Paus Fransiskus bandingkan para pengungsi dengan Maria dan Yusuf 
  b.. Paus larang penjualan rokok di seluruh Vatikan: pendapatan dari rokok tak 
dapat dibenarkan
Apa isi kesepakatan?
Dalam kesepakatan, Vatikan akan memberikan keputusan dalam penunjukkan uskup di 
Cina yang akan datang, seperti disampaikan oleh ssorang sumber Vatikan kepada 
kantor berita Reuters.

Bagi Beijing, sebuah kesepakatan dengan Vatikan akan mengizinkan negara 
memiliki wewenang untuk mengontrol gereja-gereja bawah tanah.

Secara global, kesepakatan itu akan meningkatkan gengsi Cina - yang memiliki 
hubungan dengan salah satu agama terbesar di dunia.

Secara simbolis, kesepakatan itu juga akan menjadi sinyal pertama pendekatan 
antara Cina dan gereja Katolik selama lebih dari setengah abad.

Vatikan merupakan satu-satunya negara di Eropa yang memiliki hubungan 
diplomatik resmi dengan Taiwan. Sampai saat ini tak jelas apakah kesepakatan 
antara Cina dan Vatikan akan mempengaruhi hubungan Tahta Suci dengan Taiwan.

Hak atas fotoAFP/GETTY IMAGES 
Apa arti kesepakatan ini bagi umat Katolik di Cina?

Penganut Katolik Roma di Cina berjumlah 10 juta orang. Belum pasti sejauh mana 
kesepakatan tersebut akan berdampak pada komunitas tersebut, meskipun muncul 
sejumlah keraguan.

Kardinal Joseph Zen di Hong Kong pada Rabu lalu mengkritik Vatikan atas 
upayanya untuk berdiplomasi dengan Cina, dengan menuduh Gereja memaksa uskup 
untuk pensiun dan menggantikannya dengan pilihan Beijing.

"Apakah saya berpikir bahwa Vatikan menjual Gereja Katolik di Cina?" tulis dia 
di Facebook. "Ya, tentu saja."

Bagaimanapun, sejumlah pihak lainya merasa hubungan Cina dan Vatikan 
menimbulkan harapan baru.

Pastor Jeroom Heyndrickx, seorang pemuka agama Belgia yang selama 60 tahun 
membantu umat Katolik Cina, mengatakan yakin Cina "siap untuk berdialog."

"Selama 2.000 tahun di Cina, kaisar merupaka kaisar dan paus pada saat yang 
sama," kata dia kepada BBC. "Namun Cina telah berubah dan Gereja telah berubah 
dan ini merupakan kesempatan yang baru untuk keberhasilan dialog."

Kirim email ke