Bung Lin. Jawabannya tertunda-tunda lama sekali. Mei kuanshi kan. Wong namanya tukar-pendapat tokh.
Salam Lusi.- Am Mon, 8 Jan 2018 00:44:05 +0530 schrieb "Hsin Hui Lin ehh...@gmail.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com>: > 07 Ian. 2018 > > Bg. Lusi, > Sama2 , Selamat Tahun Baru 2018.. > > Pertama, > Adakah buktinyata bawah setelah partai komunis menjatuhkan > pemerintahan borjuis/kapitalis , negara yg dipimpin partai komunis > itu bisa langsung masuk ketahap sosialism???? Tidak ada kan?! > ada teori marxis/leninism yg mengatakan bisa? ....setahu saya:" ndak > ada " Yang disebut negeri sosialis itu adalah suatu konsep masyarakat baru tanpa penindasan antara manusia terhadap manusia yang sedang dituju dan diperjuangkan oleh para pejuang maupun pendukungnya dan status perjuangannya belum selesai. Mengikuti filsafat mdh ttg kontradiksi, maka untuk membangun masyarakat tipe baru itu berarti menumbangkan kekuasaan penguasa lama dan menegakkan kekuasaan baru yang lain samasekali, kemudian membangun sistim ekonomi tanpa penghisapan yang sama sekali baru dan sistim ideologi yang sosialistis. Sementara sampai sekarang ini, masyarakat yang diidam-idamkan itu belum jadi, bung kok sudah minta bukti. Seandainya bung melihat dan mengamati sejarah perkembangannya, maka tingkat budaya kemanusiaan sekarang ini baru dalam awal pelaksanaan untuk mencapainya. Pertanyaan bung kok seperti minta resep cepat-saji seperti mau makan supermie saja. Yang baru bisa dibuktikan yalah kekuasaan Uni Soviet jaman Lenin dan Stalin sejak awal berdirinya melalui Revolusi Oktober 1917 sampai periode Kongres-XX PKUS sebelum Chrusschov; selama perkembangan perekonomian masyarakat yang dibangun yang senantiasa mengarah ke pembangunan sosialisme, dalam periode itu tidak pernah timbul siklus krisis ekonomi seperti ciri-ciri sistim ekonomi kapitalisme, walaupun tanpa menjajah negeri-negeri pemilik bahan mentah dan sumber energi; mampu menjamin lapangan kerja bagi rakyat, jaminan perumahan dan bersama-sama meningkatkan mutu kehidupan budaya rakyatnya, menghapuskan butahuruf, menyelenggarakan pendidikan untuk seluruh rakyat tanpa beaya terutama bagi pemudanya bahkan sampai ke pendidikan tingkat kesarjanaan, mengembangkan industri dasar serta perekonomian yang berdikari dan berhasil mengusir agresor dan sekaligus menghancurkan negara fasis Jerman nazi. Di Tiongkok juga sudah mencapai kemajuan menciptakan dasar-dasar pembangunan sosialisme sejak berdirinyxa RRT sampai periode RBKP berhasil setelah mengusir agresor Jepang dan menumbangkan kekuasaan koruptor Kuo Mintang Chiang Kai-shek. > > Kedua. > Kemakmuran German dan negara2 eropa Barat. > NYAMANKAN kehidupan di German yg fasilti2 umum dll begitu maju yg > tak ada dibanyak negara di Dunia ketiga,, .... Bung bisa memahami dari mana dan mengapa orang membuat istilah Dunia Pertama, Dunia Kedua dan Dunia Ketiga? Seandainya bung bisa memahaminya tentunya sudah mampu menjawab kekagum-kaguman bung sendiri itu thd tingkat kehidupan di dunia barat itu. > > saya tak memprsoalkan masalah kerjaan apa yg bg Lusi kerjakan - tapi > anda kan juga menikmati kemakmurun secara umum yg di capai Jerman. Jawaban saya yang lalu itu untuk menjelaskan tentang kehadiran hidup saya di Jerman yang bung tanyakan itu. Setelah selesai studi sebagai akibat perlakuan yang tidak manusiawi dari kekuasaan rezim fasis Suharto yang telah merampas hak-hak sipil saya sebagai orang Indonesia dan keadaan situasi saya ini juga diakui keabsahannya oleh Verfassung (Konstitusi) Negara Federasi Jerman tentang Hak Asylum-politik sesuai dengan Konvensi Jenewa. Disamping itu saya punya syarat-syarat untuk menempuh jalan hidup bersandar kepada kemampuan kerja otak maupun keahlian saya sendiri. Yang terpaksa mengalami jalan kehidupan seperti saya ini tidak sedikit, terutama yang dulunya dikirim keluarnegeri oleh pemerintahan jaman kekuasaan Bung Karno dengan tujuan untuk studi menggali ilmu dan pengetahuan di negeri-negeri yang mendukung politik bebas aktifnya Bung Karno dulu dan diabdikan untuk pembangunan di tanahair. Mengapa soal ini saya kemukakan, karena untuk hidup di dunia barat ini, banyak cara-cara yang bermoral maupun a-moral yang bisa ditempuh diluar yang saya jelaskan itu. Karena itu bung tidak perlu iri hati atas "kemakmurun secara umum yg dicapai Jerman." spt bung ungkapkan diatas itu. Lho sampai sekarang bung kok belum menjawab pertanyaan saya pada email yang lalu ttg bagaimana dan dari mana hidup bung di negeri hunian bung sekarang! Kan tidak jatuh dari langit tokh? > > Pertanyaannya, dari mana kok jerman bisa mencapai taraf yg tinggi itu > - kan bukan dari sorga, tapi dari hasil penghisapan manusia atas > manusia, dimasa yg lalu hingga hari ini - secara singkat, > salahkah pendapat ini Pendapat bung di atas itu bukan salah, hanya diharapkan bisa lebih cermat. Untuk kami yang tinggal di Jerman, kalau bung menyebut Jerman itu yang bung maksud Jerman yang mana dan yang bagaimana. Karena masyarakat Jerman itu memiliki berbagai macam lapisan dan pada pokoknya terdiri dari Jerman yang menghisap dan lapisan Jerman yang terhisap. Itulah mengapa dlm email yang lalu saya suguhkan pada bung situasi perjuangan yang aktual, bahwa bentuk penghisapan sudah sampai pada lapisan pengusaha menengah yang juga dihisap kegiatannya oleh lapisan pengusaha besar multi nasional macam Apple, Amazon, Google dsb dengan segala trik-triknya yang diciptakan oleh kaum penguasa besar dari wakil konglomerat mereka hingga lapisan atas saja yang diistimewakan. Mereka itu hanya diwajibkan membayar pajak keuntungan 0,005 prosen dari kegiatan bisnisnya. Sementara itu lapisan pengusaha menengah ke bawah, misalnya pengusaha roti yang notabene langsung berjasa dalam memenuhi keperluan konsumsi semua orang, harus membayar pajak penghasilan ca. 30 prosen. Bung bisa hitung berapa kali lipat prosentualnya itu. > > kenyaman yg ada diJerman itu NDAK ada dibanyak negara dunia ketiga... > tak heran Jerman dibanjiri immigran dari banyak negara dunia ketiga. > karena sistim kapitalism yang berhasil meningkatkan tingkat hidup > rakyat Jerman. Kalau bung ingin tahu darimana keuntungan yang dicapai Jerman lapisan penguasa itu melalui mempraktekkan sistim penghisapan kapitalisme atau imperialisme apalagi pada tingkat neo-liberalisme ini yang sekarang aktual bisa dilihat dengan jelas bagi kita yalah a.l. dengan besarnya nilai eksport yang berlebihan oleh Jerman ke negeri-negeri EU lainnya. Ini berarti nilai import dalam bentuk hutang bagi negeri-negeri EU pengimport terpaksa makin membesar di Eropa ini; sementara kaum pekerja di Jerman sendiri tingkat gajinya selalu ditekan rendah sekali walaupun tingkat produktivitet mereka senantiasa bertambah besar; meneruskan perampokan dan memonopoli atas sumber bahan mentah dan energie maupun penghisapan terhadap rakyat negeri-negeri jajahannya terutama di negeri-negeri dunia ketiga. Bung tentunya sudah mengenal istilah "land-grabbing" yang dewasa ini sangat populer dan terutama yang tertimpa pada waktu ini yalah negeri-negeri di Afrika; Disamping itu Jerman dikenal kalau keuntungan terbesar didapat dari poduksi dan perdagangan senjata maupun kegiatan peperangan. Menurut laporan terakhir pemerintah atas pertanyaan anggota parlemen, dibanding dengan tahun sebelumnya, tahun 2017 yl kenaikan keuntungannya telah mencapai angka 70%. Nah Tiongkok yang katanya punya ciri "sosialis" itu apa juga sama cari untung dengan produksi senjata? Untuk membunuhi rakyat-rakyat negeri ketiga lewat ikatan sabuk sutra berjalan? Kalau masalah pengungsi aktual bagi Jerman lebih bersifat untuk memenuhi kebutuhan baik tenaga ahli, terutama dari Siria, maupun sebagai tenaga kasar dan sekaligus untuk dijadikan sebagai bumper pemogokan terhadap kaum pekerja di dalamnegeri pada setiap menghadapi tuntutan kenaikan gaji mereka sesuai dengan kenaikan kebutuhan hidup yang senantiasa meningkat. Bagi mereka yang sifatnya ke Jerman hanya berkunjung tidak akan bisa memahami hal-hal semacam ini. Paling-paling kemampuannya hanya menengadahkan kepala ke atas sambil terngangah-ngangah membaca huruf-huruf besar puja-puji di koran-koran mainstreams dan lalu menarik kesimpulan merasa sudah mengerti ttg kehidupan orang biasa di Jerman. > > Memaki Deng dan RRT sekarang menjalankan sistim kapitalisme, mnempuh > polisi revisionism - Saya tidak punya kepenting memaki Deng, saya hanya menyimpulkan canang Ketua Mao dulu ttg bahaya kemungkinan besar akan timbulnya restorasi kapitalisme kembali di Tiongkok; peringatan yang waktu dulu itu tingkatnya baru hipotetis itu akhirnya sekarang meningkat menjadi teori ttg kebenaran yang telah dibuktikan secara gamblang dalam praktek. > Sistim apa yg hendak ditempuh RRT, itu kan urusan mereka, tujuan > utama agar tingkat hidup rakyat ditingkatkan, rakyat cukup lama hidup > dalam kemiskinan.. dengan rendah hati Deng pergi berkunjung dan > belajar dari Jepang, Singapore, AS dan para ahli lain yng berkunjung > ke TKK - tujuan untuk bagimana merumuskan polisi untuk membangun > RRT dan meningkatkan kehidupan rakyat.. Pendapat bung ini bertentangan dengan penjelasan PM RRT Li Keqiang yang menyatakan bahwa sistim perekonomian Tiongkok dewasa ini sudah melebur sepenuhnya menjadi satu dengan sistim perekonomian kapitalisme global. Jadi bagaimanapun apa yang terjadi di Tiongkok itu pasti ada saling pengaruhnya dengan situasi di luarnegeri Tiongkok. Sedangkan perbedaan pandangan antara kita yang fundamental yalah bung menganggap turbo-kapitalisme di Tiongkok itu demi membebaskan rakyat dari penindasan, sedangkan saya sebaliknya, justru malah memperbesar jurang pendapatan antara lapisan penindas dengan lapisan tertindas. Sementara itu yang bung maksud rakyat Tiongkok itu lapisan masyarakat yang mana? Dengan kalimat diatas "Sistim apa yg hendak ditempuh RRT, itu kan urusan mereka", berarti apakah bung melarang orang asing menyatakan solidaritet atas perjuangan rakyat Tiongkok melawan kaum revisionisme modern, penguasa lalim dan kaum oligarkhi di Tiongkok itu? > > 750 -800 juta rakyat hidup dalam kemiskinan semasa Deng dirahabilitasi > ketingkat pimpinan PKT/RRT dalam 1977, sekarang telah turun ke 40 > juta ( brita CGTN tgl. 6 Jan.2018 ), dan PKT dalam Kongres 19, telah > menentukan rencana bahwa sisa 40 juta akan ditngkat hidunya dari > tingkat kemiskinan.. looo apa salahnya kalau PKT menjalankan > polisinya dan mencapai penghapusan kemiskinan di RRT. > Sebagai KENYATAAN, ini pertama kali dalam sejarah umat manusia, suatu > partai/ negara/masyarakat/ bisa mencapai kesuksesan seperti itu! Statistik yang bung kemukakan itu bung ambil dari sumber imperialis mana? Masalah ini saya kemukakan karena sampai sekarang ahli-ahli ekonomi di dunia mengeluh tentang sulitnya menyebutkan sumber yang autentik mengenai angka-angka statistik pendapatan rata-rata di Tiongkok selama ini, walaupun katanya negerinya terbuka lebar-lebar. Namun kalau sudah mengenai perbedaan pendapatan antara lapisan terbawah, lapisan bawah, lapisan menengah, lapisan elitenya tidak ada angka yang bisa dipercaya keautentikannya. .. . . > - Dan utama, bukanlah mereka yg menentang polisi PKT dan mencapnya > sebagai rivisionis yang akan menghadapi masalah kelanjutan RRT, > tetapi PKT dan Rakyat TKK sendiri.... menentang/mengecam polisi > PKT, itu adalah masalah yang terbuka dan bebas bagi siapa ajaa, tapi > anjuran saya baiknya didebatkan diforum terbuka, dalam medsos > internasional tulisan mengecam PKT dan RRT banyak2, kalau bg. > menghubungi bg. Jonathan Goeiy, wah ia punyai koleksi sekamar > penuh.. ..bg. JG sekedar guroan ajaa. Lho saya kan di milis ini juga pernah mengkritik terbuka politik RRT yang abstain di Dewan Keamanan PBB ketika memutuskan masalah penyerbuan negeri-negeri barat rebutan sumber minyaknya Libia. Padahal seandainya ketika itu RRT memveto putusan menyerbu perang ke Libia itu setidak-tidaknya negeri Libia itu tidak menjadi wilayah bagi-bagi bancaan antara negeri-negeri imperialisme Eropa dan Amerika dan juga Gaddafi tidak dibunuh secara sewenang-wenang. Setelah saya mengajukan argumentasi berdasarkan pandangan Mao Tsetung dan 10 Prinsip ttg Hubungan Negara Hasil Konferensi Asia-Afrika di Bandung, ternyata tidak ada yang mengemukakan kontra argumen kecuali ucapan puja-puji fanatisi alirannya Deng Xiaoping itu. > > Saya lihat dengan mata kepala sendiri kehidupan dipedesaan diluar > Moskou , dipedesaan Moldavia, Ukraine, Georgia,Kazhaktan, kehidupan > rakyat miskin - ya tidak sampai kelaparan, tetapi miskin, untuk beli > sebatang roti harus antri dan dibatasi dan hanya ada pada jam 2 -3 > siang., seluruh rumah tangga desa mengirimkan seorang atau dua untuk > antri roti. Saya pernah lihat sendiri kehidupan di pedesaan di > Tiongkok, bahkan dibeberapa kota besar, kesimpulan, tak heran > ribuan dari daratan TKK berusaha lari ke HK...Ini fakta. - ini soal > "perut" Cerita ini pernah bung kemukakan sekitar 3-5 tahun yang lalu sebagai bagian pengenalan bung ketika melakukan praktikum jaman studi dulu dan sudah tidak relevan lagi untuk diperdebatkan. Karena apa yang disebut makmur dan tidak makmur bagi rakyat, cara pandang antara kita saling bertentangan. Saya memandang penghisapan sebagai bentuk kejahatan, sedangkan bung bisa memakluminya atau ikut kebagian untuk menikmati hasil penghisapan atas tenaga kerja manusia? .. . . > Deng merubah sistim ekonomi TKK, Deng dicap srbagai Revisions, dan > macam2.....sekarang didunia, RRT nomor dua dibidang kekuatan ekonomi > negara. ini adalah kenyataan bahwa jalan yang ditempuh Deng dan > pimpinan selajutnya BENAR., Tak setuju? ndak apa, RRT akan menempuh > jalannya sendiri,,,dgn Made in China - nya. Bahwa Deng itu dedengkot revisionis Tiongkok itu statusnya bukan lagi cap seperti analisa dulu seperti pada awal-awal diundangnya kapital monopoli internasional ke Tiongkok itu. Hubungan Tiongkok dengan negeri-negeri imperialis sekarang ini sudah melebur sedalam-dalamnya itu sudah merupakan kebenaran mutlak. Sekali lagi si Li Keqiang itu Perdana Mentrinya RRT sudah mengakui peleburan sepenuhnya sistim ekonomi RRT dengan sistim kapitalisme global. Rupanya pandangan bung masih ketinggalan jaman yah. > > Saya pernah ke Berlin Barat, dan menyadari kenapa ribuan dari Berlin > Timur berusaha lari ke Berlin barat yang kapitalis itu, bukan soal > ideologi ajaaa , tetapi juga soal "kecil"...apa yg bisa dibeli, > makanan, di Berlin Barat yang terkurung di Jerman Timur dan yang > TAK ada di Jerman Timur, wah itu kan propaganda barat ajaaa , > bagi saja, ini kenyataan, entah propaganda barat atau tidak., > demikian juga bagi rakyat Jerman Timur. Kalau bung menyimpulkan keadaan di Jerman spt yang bung lakukan itu ibaratnya hanya spt pengetahuan turis-turis Asia yang ke Eropa. Dalam satu hari bermacam-macam kota dikunjungi hanya untuk berpotret di depan stasiun atau bangunan yang spesifik terkenal dari kota-kota itu untuk dijadikan bekal bahan obrolan setelah pulang kampung. Hahaha Bung kok arogan sekali. Melihat perkembangan makmur tidaknya ekonomi suatu negara mustinya dengan meneliti angka-angka statistik dari lembaga statistik negaranya yang autentik dengan kategori masalah pendapatan rata-rata rakyatnya terutama dalam periode yang cukup panjang tentang perkembangan daya belinya dari tahun ke tahun. Nah kalau bung sendiri sudah berani menyimpulkan pengetahuan bung ttg Jerman seperti diatas, kalau begitu apakah bung bisa menjelaskan kepada saya berapa kali meningkatnya angka perbandingan dayabeli rata-rata rakyat Jerman antara tahun 2000 sampai 2017? > > Bagi saya yg jelas dan fakta, rakyat TKK setelah berjuang dari tahun > 1920-han, nyatanya dari jauh sebelumnya, sampai berdirinya RRT dalam > tahun1949, dgn pengorbanan jiwa lebih dari 35 juta kan dari hasil > perjuangan harus membawa kemakmuran dalam kehidupan Rakyat - itu kan > salah satu tujuan utama perjuangan mereka.. Lho diantara para sahabat diskutan ini siapa yang tidak tahu situasi penghidupan Tongkok sebelum pembebasan? Masalahnya bagaimana dan berdasarkan statistik autentik yang mana bung mengukur kemakmuran rakyat Tiongkok itu? Berdasarkan peningkatan dayabelinya antara lapisan rata-rata rakyat pada umumnya atau pendapatan kaum milioner atau miliarder dadakan Tiongkok sekarang itu? > Fakta, RRT mewarsi ekomoi yg hancur dari KMT,, Perang Korea, Blokade > /Embargo internasional, ancaman kemiliteran dari AS, negara2 sekutu > nya,negara2 Eropa Barat, Jepang, Australia, ,dll,RRT membantu Korea > bukan ajaa dgn material, keuangan, tapi juga dgn darah, membantu > Vietnam, RRT telah dikepung dari empat penjuru, termasuk oleh Soviet > Union, India.--- ini adalah fakta yg kita pahami, tetapi selanjutnya > kesejahteraan rakyat kan masalah yg sangat penting untuk > ditangani..... PKT telah menang dalam peperangan dan membebaskan > rakyat dari penindasan, .....langkah berikutnya bagimana? membebaskan > rakyat dari kemiskinan > > untuk ini langkah terbesar dimulai oleh Deng, ini sejarah! Langkah Deng itu justru dimulainya sejarah pembalikan arah dari pembangunan sosialisme ke jalan penghisapan tipe turbo-kapitalisme. > Apakah Deng menempuh jalan kapitalism barat? Deng menempuh jalan > capitalism yang khas Tiongkok dan berhasil, ini terlihat dari fakta > yg ada dan tercapai oleh RRT hingga hari ini - Deng bertanggung jawab > pada PKT dan rakyat TKK dan bukan pada orang/partai lain. Yang disebut kapitalisme Tiongkok kalau saya menyebutnya itu tipe turbo-kapitalisme dan pelaksanaannya termasuk sistim penghisapan yang paling brutal, paling kejam dan paling bengis, karena praktek penghisapan klasnya diselubungi dng penipuan ideologi seolah-olah demi kepentingan rakyat. Jaman Ketua Mao Tsetung memimpin PKT, apakah ia tidak bertanggungjawab pada rakyat Tiongkok dan PKT? Lalu siapa itu yang bung maksudkan "dan bukan pada orang/partai lain"? > Deng tak menganjurkan partai komunis lain untuk mengikuti > polisi Deng, memodernisai TKK dan membuka ekonomi TKK pada swasta > untuk ikut membangun TKK., urusan TKK adalah urusan PKT dan rakyat > TKK. Bung pikir sistim politik dan perekonomian Tiongkok itu bukan menjadi bagian dari politik dan perekonomian kapitalisme dunia? Sekali lagi pendapat bung ttg Tiongkok itu bertentangan dengan kesimpulan Li Keqiang yang dikemukakannya dalam Kongres Partai Komunis Tiongkok bulan November 2013, bahwa Perekonomian RRT sejak itu sudah “melebur mendalam” dengan perekonomian kapitalisme global. Masalah penswastaan itu bukan spesifikasi Tiongkok. Secara universal itu termasuk mazhab ekonomi neo-liberalisme. Masak bung Lin yang kegiatan hidupnya cukup malang-melintang di seluruh masyarakat dunia imperialisme tidak bisa merasakan budaya dan pandangan hidup kaum neo-liberalisme? Apa karena metode berfikir bung sudah berintegrasi dengan neo-liberalisme maka bung tidak lagi mampu melihat perbedaan antara pandangan sosialisme dan neo-liberalisme itu? > .. > Deng semasa masih berfunksi dibawa pimpinan Mao, pernah mengatakan, > "apakah kucing hitam atau putih, asalkan ia menangkap tikus, itu > adalah kucing baik." - ini di kecam sebagai revisonism, padahal ini > adalah kenyataan hidup yg nyata. Nilai uraian Deng itu sekedar semantis, bukan filosofis. Tentang sebab-musabab penderitaan dan kesengsaraan di dunia itu adalah sistim kapitalisme, ternyata seorang revisionis spt Deng itu tidak mampu meyakininya. Gus Dur yang bukan orang komunis saja pernah menyimpulkan bahwa biang kerok kesengsaraan dan kemelaratan ini adalah sistim kapitalisme. > Dan Deng mentrapkan teorinya, ini setelah untuk ketiga kalinya ia > bangun kembali dan memegang puncak pimpinan PKT dan pemerintahan RRT > dalam tahun 1970-han. > Adanya TKK hari INI adalah hasil nya Deng dan pemimpin2 berikutnya, > ekonomi tidak dimonopoli pemerintah, kapitalisme diperbolehkan dan > pintu usaha perorangan - kapitalis - dibuka setahap demi setahap > makin lebar, sistim ekonomi KHAS Tiongkok, - bagimana sistim ini > saya tak akan perbincangkan,..... yang jelas berhasil, Mengapa kalimat "... - bagimana sistim ini saya tak akan perbincangkan . . . " ini kok tidak bung perbincangkan? Apakah masih bertentangan dengan hati-nurani bung? Ya mudah-mudahanlah. > > Sebelum Deng kembali memimpin, tahun1977than (?),jumlah penduduk yang > hidup dalam kemiskinan - standard UN, adalah 750 - sampai 800 juta, > laporan yg disiarkan oleh CGTN kemaren, dalam tahun 2017, ini telah > turun ke 40 juta dan salah satu keputusan Kongres 19 PKT, pemerintah > akan menghapuskan in dalam tahun 2020.. Yang bung maksud Tiongkok 2020 itu yang bagaimana? Yang turbo-kapitalis, yang imperialis atau yang revisionis? > Dalam sejarah umat manusia, tak ada sesuatu negara mencapai oleh apa > yang dicapai RRT. dalam menghapuskan kemiskinan dari penduduknya. - > dari 750 -800 juta sampai turun ke 40 juta. - fakta nyata - negara2 > barat, amerika, jepang, dll dibanjiri paras turis TKK, tiap tahunnya > dalam jumlah ratusan juta , - turis dalam negeri jumlah jauh lebih > besar -- bisakah ini dibayangkan sepuluh tahun yg lalu? Ini > menunjukkan tingkat kehidupan rakyat TKK telah naik sedemikian > hingga setiap tahun billion dollars telah hamburkan oleh para turis > TKK,--- uang kelebihan! Bung tidak perlu lupa-daratan ketika menganggap apa yang bung perhatikan itu sebagai sukses luarbiasa dengan ungkapan "--- uang kelebihan!" Istilah kelebihan uang, kalau ditinjau secara ilmu ekonomi politik menunjukkan gejala-gejala akan munculnya inflasi yang dahsyat. Disamping itu fenomena tsb mengidentifikasikan adanya pembagian hasil kerja maupun kekayaan dalam masyarakat yang tidak merata. Yang kelebihan uang itu kan bukanlah diantara warganegaranya secara berimbang sesuai hasil kerjanya. Tapi kalau uang berkumpul disekitar miliarder Tiongkok dan tidak bebas bergerak, hakekatnya ini berarti fase akan munculnya kertas gombal. Nilai uangnya akan makin merosot. Inilah yang saya perhatikan mengapa Tiongkok agresif sekali dalam menyodor-nyodorkan investasinya dan berusaha sekuat mungkin "mengoperkan" uang kertas kapitalnya dalam bentuk perjanjian proyek-proyek infrastruktur dan termasuk jangka panjang hingga kapital yang menumpuk di bank-bank mereka itu sudah menjadi proyek jangka-panjang yang diluarnegeri menjadi milik Tiongkok dan bisa terhindar sebelum menjadi kertas gombal. Apa yang menimpa negeri-negeri tempat investasinya itu, bukan masalahnya investornya. Yang penting hutang tetap hutang dan kewajiban membayar bunga dan cicilan pengembaliannya harus ditaati. Menjelang ketika perkembangan ekonomi Jepang pada awal-awal milenium yang lalu merosot dan bahkan sampai sekarang belum sembuh, orang-orang Jepang juga berduyun-duyun menjadi turis ke seluruh penjuru dunia termasuk ke Jerman. Tempatnya sbg turis kilat Jepang ini sekarang sedang dinikmati oleh warganegara RRT. Nah gejala semacam ini juga yang dibanggakan oleh para pendukung turbo-kapitalisme Cungkuo Kung He Kuo itu. Saya perhatikan banyak yang berargumen lucu. Para pengagum turbo-kapitalisme Tiongkok ini juga ikut-ikut latah membanggakan banyaknya kelahiran miliarder dadakan di Tiongkok, juga yang di Indonesia, walaupun para pengagum fanatis itu sebenarnya termasuk golongan melarat sebagai akibat sistim penghisapan kapitalisme dan mereka itu tanpa merasakan bahwa hakekatnya tingkah lakunya itu kan tidak berbeda dengan para budak imperialisme lainnya. Supaya diperhatikan dan perlu diingat ada dua tipe bank dlm fase neo-liberalisme ini. Bank yang mendukung kegiatan industri dan bank yang ikut melakukan spekulasi. Investasi yang disodor-sodorkan itu termasuk dalam rangka permainan spekulasi. Sering disebut sebagai produk bank. Dan tipe yang kedua inilah yang menghasilkan "uang kelebihan" seperti yang bung kagumi itu. Apa bung ikut juga berspekulasi disitu? > Pkt tetap pegang pimpinan dalam pemerintahan TKK, PKT bertanggung > jawab atas kehiidupan dan kemakmuran rakyat TKK,> > Pada umat sedunia PKT, Pres. Xi menyampaikan tujuan dan berprogram : > "Tujuan/Kesejaterahan bersama bagi seluruh umat manusia" ( lupa > terjemahan yang resmi ) - program ini telah disambut hangat dan > diterima resmi dalam Sidang Umum PBB beberapa bulan yang lalu . > > what next? Mencap Xi Jinping ....silahkan ajaaa.. AMIN, AMIN, AMIN. > Sekian, Lin - > Cukup itu sajalah Lusi.-