Bung Lin.
Jawabannya tertunda-tunda lama sekali. Mei kuanshi kan. Wong namanya
tukar-pendapat tokh.

Salam 
Lusi.-


Am Mon, 8 Jan 2018 00:44:05 +0530
schrieb "Hsin Hui Lin ehh...@gmail.com [GELORA45]"
<GELORA45@yahoogroups.com>:

> 07 Ian. 2018
> 
> Bg. Lusi,
> Sama2 , Selamat Tahun Baru 2018..
> 
> Pertama,
> Adakah buktinyata bawah setelah partai komunis menjatuhkan
> pemerintahan borjuis/kapitalis , negara yg dipimpin partai komunis
> itu bisa langsung masuk ketahap sosialism???? Tidak ada kan?!
> ada teori marxis/leninism  yg mengatakan bisa? ....setahu saya:" ndak
> ada "

Yang disebut negeri sosialis itu adalah suatu konsep masyarakat baru
tanpa penindasan antara manusia terhadap manusia yang sedang dituju dan
diperjuangkan oleh para pejuang maupun pendukungnya dan status
perjuangannya belum selesai.

Mengikuti filsafat mdh ttg kontradiksi, maka untuk membangun masyarakat
tipe baru itu berarti menumbangkan kekuasaan penguasa lama dan
menegakkan kekuasaan baru yang lain samasekali, kemudian membangun
sistim ekonomi tanpa penghisapan yang sama sekali baru dan sistim
ideologi yang sosialistis. 
Sementara sampai sekarang ini, masyarakat yang diidam-idamkan itu belum
jadi, bung kok sudah minta bukti. Seandainya bung melihat dan mengamati
sejarah perkembangannya, maka tingkat budaya kemanusiaan sekarang ini
baru dalam awal pelaksanaan untuk mencapainya. Pertanyaan bung kok
seperti minta resep cepat-saji seperti mau makan supermie saja.

Yang baru bisa dibuktikan yalah kekuasaan Uni Soviet jaman Lenin dan
Stalin sejak awal berdirinya melalui Revolusi Oktober 1917 sampai
periode Kongres-XX PKUS sebelum Chrusschov; selama perkembangan
perekonomian masyarakat yang dibangun yang senantiasa mengarah ke
pembangunan sosialisme, dalam periode itu tidak pernah timbul siklus
krisis ekonomi seperti ciri-ciri sistim ekonomi kapitalisme, walaupun
tanpa menjajah negeri-negeri pemilik bahan mentah dan sumber energi;
mampu menjamin lapangan kerja bagi rakyat, jaminan perumahan dan
bersama-sama meningkatkan mutu kehidupan budaya rakyatnya, menghapuskan
butahuruf, menyelenggarakan pendidikan untuk seluruh rakyat tanpa beaya
terutama bagi pemudanya bahkan sampai ke pendidikan tingkat kesarjanaan,
mengembangkan industri dasar serta perekonomian yang berdikari dan
berhasil mengusir agresor dan sekaligus menghancurkan negara fasis
Jerman nazi. Di Tiongkok juga sudah mencapai kemajuan menciptakan
dasar-dasar pembangunan sosialisme sejak berdirinyxa RRT sampai periode
RBKP berhasil setelah mengusir agresor Jepang dan menumbangkan
kekuasaan koruptor Kuo Mintang Chiang Kai-shek. 


> 
> Kedua.
> Kemakmuran German dan negara2 eropa Barat.
> NYAMANKAN  kehidupan di German yg  fasilti2 umum dll begitu maju yg
> tak ada dibanyak negara di Dunia ketiga,, ....

Bung bisa memahami dari mana dan mengapa orang membuat istilah Dunia
Pertama, Dunia Kedua dan Dunia Ketiga? Seandainya bung bisa memahaminya
tentunya sudah mampu menjawab kekagum-kaguman bung sendiri itu thd
tingkat kehidupan di dunia barat itu.

> 
> saya tak memprsoalkan masalah kerjaan apa yg bg Lusi kerjakan - tapi
> anda kan juga menikmati kemakmurun secara umum yg di capai Jerman.

Jawaban saya yang lalu itu untuk menjelaskan tentang kehadiran hidup
saya di Jerman yang bung tanyakan itu. Setelah selesai studi sebagai
akibat perlakuan yang tidak manusiawi dari kekuasaan rezim fasis
Suharto yang telah merampas hak-hak sipil saya sebagai orang Indonesia
dan keadaan situasi saya ini juga diakui keabsahannya oleh Verfassung
(Konstitusi) Negara Federasi Jerman tentang Hak Asylum-politik sesuai
dengan Konvensi Jenewa. Disamping itu saya punya syarat-syarat untuk
menempuh jalan hidup bersandar kepada kemampuan kerja otak maupun
keahlian saya sendiri. Yang terpaksa mengalami jalan kehidupan seperti
saya ini tidak sedikit, terutama yang dulunya dikirim keluarnegeri oleh
pemerintahan jaman kekuasaan Bung Karno dengan tujuan untuk studi
menggali ilmu dan pengetahuan di negeri-negeri yang mendukung politik
bebas aktifnya Bung Karno dulu dan diabdikan untuk pembangunan di
tanahair. Mengapa soal ini saya kemukakan, karena untuk hidup di dunia
barat ini, banyak cara-cara yang bermoral maupun a-moral yang bisa
ditempuh diluar yang saya jelaskan itu. Karena itu bung tidak perlu iri
hati atas "kemakmurun secara umum yg dicapai Jerman." spt bung
ungkapkan diatas itu. Lho sampai sekarang bung kok belum menjawab
pertanyaan saya pada email yang lalu ttg bagaimana dan dari mana hidup
bung di negeri hunian bung sekarang! Kan tidak jatuh dari langit tokh? 

> 
> Pertanyaannya, dari mana kok jerman bisa mencapai taraf yg tinggi itu
> - kan bukan dari sorga, tapi dari hasil penghisapan manusia atas
> manusia, dimasa yg lalu hingga hari ini - secara singkat,
> salahkah pendapat ini

Pendapat bung di atas itu bukan salah, hanya diharapkan bisa lebih
cermat. Untuk kami yang tinggal di Jerman, kalau bung menyebut Jerman
itu yang bung maksud Jerman yang mana dan yang bagaimana. Karena
masyarakat Jerman itu memiliki berbagai macam lapisan dan pada pokoknya
terdiri dari Jerman yang menghisap dan lapisan Jerman yang terhisap.
Itulah mengapa dlm email yang lalu saya suguhkan pada bung situasi
perjuangan yang aktual, bahwa bentuk penghisapan sudah sampai pada
lapisan pengusaha menengah yang juga dihisap kegiatannya oleh lapisan
pengusaha besar multi nasional macam Apple, Amazon, Google dsb dengan
segala trik-triknya yang diciptakan oleh kaum penguasa besar dari wakil
konglomerat mereka hingga lapisan atas saja yang diistimewakan. Mereka
itu hanya diwajibkan membayar pajak keuntungan 0,005 prosen dari
kegiatan bisnisnya. Sementara itu lapisan pengusaha menengah ke bawah,
misalnya pengusaha roti yang notabene langsung berjasa dalam memenuhi
keperluan konsumsi semua orang, harus membayar pajak penghasilan ca. 30
prosen. Bung bisa hitung berapa kali lipat prosentualnya itu.


> 
> kenyaman yg ada diJerman itu NDAK ada dibanyak negara dunia ketiga...
> tak heran Jerman dibanjiri immigran dari banyak negara dunia ketiga.
> karena sistim kapitalism yang berhasil meningkatkan tingkat hidup
> rakyat Jerman.

Kalau bung ingin tahu darimana keuntungan yang dicapai Jerman lapisan
penguasa itu melalui mempraktekkan sistim penghisapan kapitalisme atau
imperialisme apalagi pada tingkat neo-liberalisme ini yang sekarang
aktual bisa dilihat dengan jelas bagi kita yalah a.l. dengan besarnya
nilai eksport yang berlebihan oleh Jerman ke negeri-negeri EU lainnya.
Ini berarti nilai import dalam bentuk hutang bagi negeri-negeri EU
pengimport terpaksa makin membesar di Eropa ini; sementara kaum pekerja
di Jerman sendiri tingkat gajinya selalu ditekan rendah sekali walaupun
tingkat produktivitet mereka senantiasa bertambah besar; meneruskan
perampokan dan memonopoli atas sumber bahan mentah dan energie maupun
penghisapan terhadap rakyat negeri-negeri jajahannya terutama di
negeri-negeri dunia ketiga. Bung tentunya sudah mengenal istilah
"land-grabbing" yang dewasa ini sangat populer dan terutama yang
tertimpa pada waktu ini yalah negeri-negeri di Afrika; Disamping itu
Jerman dikenal kalau keuntungan terbesar didapat dari poduksi dan
perdagangan senjata maupun kegiatan peperangan. Menurut laporan
terakhir pemerintah atas pertanyaan anggota parlemen, dibanding dengan
tahun sebelumnya, tahun 2017 yl kenaikan keuntungannya telah mencapai
angka 70%. 
Nah Tiongkok yang katanya punya ciri "sosialis" itu apa juga sama cari
untung dengan produksi senjata? Untuk membunuhi rakyat-rakyat negeri
ketiga lewat ikatan sabuk sutra berjalan? 

Kalau masalah pengungsi aktual bagi Jerman lebih bersifat untuk memenuhi
kebutuhan baik tenaga ahli, terutama dari Siria, maupun sebagai
tenaga kasar dan sekaligus untuk dijadikan sebagai bumper pemogokan
terhadap kaum pekerja di dalamnegeri pada setiap menghadapi tuntutan
kenaikan gaji mereka sesuai dengan kenaikan kebutuhan hidup yang
senantiasa meningkat. 

Bagi mereka yang sifatnya ke Jerman hanya berkunjung tidak akan bisa
memahami hal-hal semacam ini. Paling-paling kemampuannya hanya
menengadahkan kepala ke atas sambil terngangah-ngangah membaca
huruf-huruf besar puja-puji di koran-koran mainstreams dan lalu menarik
kesimpulan merasa sudah mengerti ttg kehidupan orang biasa di Jerman. 


> 
> Memaki Deng dan RRT sekarang menjalankan sistim kapitalisme, mnempuh
> polisi revisionism -

Saya tidak punya kepenting memaki Deng, saya hanya menyimpulkan canang
Ketua Mao dulu ttg bahaya kemungkinan besar akan timbulnya restorasi
kapitalisme kembali di Tiongkok; peringatan yang waktu dulu itu
tingkatnya baru hipotetis itu akhirnya sekarang meningkat menjadi teori
ttg kebenaran yang telah dibuktikan secara gamblang dalam praktek.


> Sistim apa yg hendak ditempuh RRT, itu kan urusan mereka, tujuan
> utama agar tingkat hidup rakyat ditingkatkan, rakyat cukup lama hidup
> dalam kemiskinan.. dengan rendah hati Deng pergi berkunjung dan
> belajar dari Jepang, Singapore, AS  dan para ahli lain yng berkunjung
> ke TKK  - tujuan untuk bagimana merumuskan  polisi untuk membangun
> RRT dan meningkatkan kehidupan rakyat..


Pendapat bung ini bertentangan dengan penjelasan PM RRT Li Keqiang yang
menyatakan bahwa sistim perekonomian Tiongkok dewasa ini sudah melebur
sepenuhnya menjadi satu dengan sistim perekonomian kapitalisme global.
Jadi bagaimanapun apa yang terjadi di Tiongkok itu pasti ada saling
pengaruhnya dengan situasi di luarnegeri Tiongkok.

Sedangkan perbedaan pandangan antara kita yang fundamental yalah bung
menganggap turbo-kapitalisme di Tiongkok itu demi membebaskan rakyat
dari penindasan, sedangkan saya sebaliknya, justru malah memperbesar
jurang pendapatan antara lapisan penindas dengan lapisan tertindas. 
Sementara itu yang bung maksud rakyat Tiongkok itu lapisan masyarakat
yang mana? Dengan kalimat diatas "Sistim apa yg hendak ditempuh RRT,
itu kan urusan mereka", berarti apakah bung melarang orang asing
menyatakan solidaritet atas perjuangan rakyat Tiongkok melawan kaum
revisionisme modern, penguasa lalim dan kaum oligarkhi di Tiongkok itu?

> 
> 750 -800 juta rakyat hidup dalam kemiskinan semasa Deng dirahabilitasi
> ketingkat  pimpinan PKT/RRT dalam 1977, sekarang telah turun ke 40
> juta ( brita CGTN tgl. 6 Jan.2018 ), dan PKT dalam Kongres 19, telah
> menentukan rencana bahwa sisa 40 juta akan ditngkat hidunya dari
> tingkat kemiskinan.. looo apa salahnya kalau PKT menjalankan
> polisinya dan mencapai penghapusan kemiskinan di RRT.
> Sebagai KENYATAAN, ini pertama kali dalam sejarah umat manusia, suatu
> partai/ negara/masyarakat/ bisa mencapai kesuksesan seperti itu!

Statistik yang bung kemukakan itu bung ambil dari sumber imperialis
mana? Masalah ini saya kemukakan karena sampai sekarang ahli-ahli
ekonomi di dunia mengeluh tentang sulitnya menyebutkan sumber yang
autentik mengenai angka-angka statistik pendapatan rata-rata di Tiongkok
selama ini, walaupun katanya negerinya terbuka lebar-lebar. Namun
kalau sudah mengenai perbedaan pendapatan antara lapisan terbawah,
lapisan bawah, lapisan menengah, lapisan elitenya tidak ada angka
yang bisa dipercaya keautentikannya. 

.. . .

> - Dan utama, bukanlah  mereka yg menentang polisi PKT dan mencapnya
> sebagai rivisionis yang akan  menghadapi masalah kelanjutan RRT,
> tetapi PKT dan Rakyat  TKK sendiri.... menentang/mengecam  polisi
> PKT, itu adalah masalah yang terbuka dan bebas bagi siapa ajaa, tapi
> anjuran saya baiknya didebatkan diforum terbuka, dalam medsos
> internasional tulisan mengecam PKT dan RRT banyak2, kalau bg.
> menghubungi bg. Jonathan Goeiy, wah ia  punyai koleksi sekamar
> penuh.. ..bg. JG sekedar guroan ajaa.

Lho saya kan di milis ini juga pernah mengkritik terbuka politik
RRT yang abstain di Dewan Keamanan PBB ketika memutuskan masalah
penyerbuan negeri-negeri barat rebutan sumber minyaknya Libia. Padahal
seandainya ketika itu RRT memveto putusan menyerbu perang ke Libia itu
setidak-tidaknya negeri Libia itu tidak menjadi wilayah bagi-bagi
bancaan antara negeri-negeri imperialisme Eropa dan Amerika dan juga
Gaddafi tidak dibunuh secara sewenang-wenang. Setelah saya mengajukan
argumentasi berdasarkan pandangan Mao Tsetung dan 10 Prinsip ttg
Hubungan Negara Hasil Konferensi Asia-Afrika di Bandung, ternyata tidak
ada yang mengemukakan kontra argumen kecuali ucapan puja-puji fanatisi
alirannya Deng Xiaoping itu. 

> 
> Saya lihat dengan mata kepala sendiri  kehidupan dipedesaan diluar
> Moskou ,  dipedesaan  Moldavia, Ukraine, Georgia,Kazhaktan, kehidupan
> rakyat miskin - ya tidak sampai kelaparan, tetapi miskin, untuk beli
> sebatang roti harus antri dan dibatasi dan hanya ada pada jam 2 -3
> siang., seluruh rumah tangga desa mengirimkan seorang atau dua untuk
> antri roti. Saya pernah  lihat sendiri kehidupan di pedesaan di
> Tiongkok, bahkan dibeberapa kota besar, kesimpulan, tak heran
> ribuan dari daratan TKK berusaha lari ke HK...Ini fakta. - ini soal
> "perut"


Cerita ini pernah bung kemukakan sekitar 3-5 tahun yang lalu sebagai
bagian pengenalan bung ketika melakukan praktikum jaman studi dulu
dan sudah tidak relevan lagi untuk diperdebatkan. Karena apa yang
disebut makmur dan tidak makmur bagi rakyat, cara pandang antara kita
saling bertentangan. Saya memandang penghisapan sebagai bentuk
kejahatan, sedangkan bung bisa memakluminya atau ikut kebagian untuk
menikmati hasil penghisapan atas tenaga kerja manusia?

.. . .
 
> Deng merubah sistim ekonomi TKK, Deng dicap srbagai Revisions, dan
> macam2.....sekarang didunia, RRT nomor dua dibidang kekuatan ekonomi
> negara. ini adalah kenyataan bahwa jalan yang ditempuh Deng dan
> pimpinan selajutnya BENAR., Tak setuju? ndak apa, RRT akan menempuh
> jalannya sendiri,,,dgn Made in China - nya.

Bahwa Deng itu dedengkot revisionis Tiongkok itu statusnya bukan lagi
cap seperti analisa dulu seperti pada awal-awal diundangnya kapital
monopoli internasional ke Tiongkok itu. Hubungan Tiongkok dengan
negeri-negeri imperialis sekarang ini sudah melebur sedalam-dalamnya
itu sudah merupakan kebenaran mutlak. Sekali lagi si Li Keqiang itu
Perdana Mentrinya RRT sudah mengakui peleburan sepenuhnya sistim
ekonomi RRT dengan sistim kapitalisme global. Rupanya pandangan bung
masih ketinggalan jaman yah.


> 
> Saya pernah ke Berlin Barat, dan menyadari kenapa ribuan dari Berlin
> Timur berusaha  lari ke Berlin barat yang kapitalis itu, bukan soal
> ideologi ajaaa , tetapi   juga soal "kecil"...apa yg bisa dibeli,
> makanan, di Berlin Barat yang terkurung di Jerman Timur dan yang
> TAK     ada di Jerman Timur,  wah itu kan propaganda barat ajaaa ,
> bagi saja, ini kenyataan, entah propaganda barat atau tidak.,
> demikian juga bagi rakyat Jerman Timur.


Kalau bung menyimpulkan keadaan di Jerman spt yang bung lakukan itu
ibaratnya hanya spt pengetahuan turis-turis Asia yang ke Eropa. Dalam
satu hari bermacam-macam kota dikunjungi hanya untuk berpotret di depan
stasiun atau bangunan yang spesifik terkenal dari kota-kota itu untuk
dijadikan bekal bahan obrolan setelah pulang kampung. Hahaha

Bung kok arogan sekali. Melihat perkembangan makmur tidaknya ekonomi
suatu negara mustinya dengan meneliti angka-angka statistik dari lembaga
statistik negaranya yang autentik dengan kategori masalah pendapatan
rata-rata rakyatnya terutama dalam periode yang cukup panjang tentang
perkembangan daya belinya dari tahun ke tahun. Nah kalau bung sendiri
sudah berani menyimpulkan pengetahuan bung ttg Jerman seperti diatas,
kalau begitu apakah bung bisa menjelaskan kepada saya berapa kali
meningkatnya angka perbandingan dayabeli rata-rata rakyat Jerman antara
tahun 2000 sampai 2017?

> 
> Bagi saya yg jelas dan fakta, rakyat TKK setelah berjuang dari tahun
> 1920-han, nyatanya  dari jauh sebelumnya, sampai berdirinya RRT dalam
> tahun1949, dgn pengorbanan jiwa lebih dari 35 juta kan dari  hasil
> perjuangan  harus membawa kemakmuran dalam kehidupan Rakyat - itu kan
> salah satu tujuan utama perjuangan mereka..


Lho diantara para sahabat diskutan ini siapa yang tidak tahu situasi
penghidupan Tongkok sebelum pembebasan? Masalahnya bagaimana dan
berdasarkan statistik autentik yang mana bung mengukur kemakmuran
rakyat Tiongkok itu? Berdasarkan peningkatan dayabelinya antara lapisan
rata-rata rakyat pada umumnya atau pendapatan kaum milioner atau
miliarder dadakan Tiongkok sekarang itu?


> Fakta, RRT mewarsi ekomoi yg hancur dari KMT,, Perang Korea, Blokade
> /Embargo internasional, ancaman kemiliteran  dari AS, negara2 sekutu
> nya,negara2 Eropa Barat, Jepang, Australia, ,dll,RRT membantu Korea
> bukan ajaa dgn material, keuangan, tapi juga dgn darah, membantu
> Vietnam, RRT telah dikepung dari empat penjuru, termasuk oleh Soviet
> Union, India.--- ini adalah fakta yg kita pahami, tetapi selanjutnya
> kesejahteraan rakyat kan  masalah yg sangat penting untuk
> ditangani..... PKT telah  menang dalam peperangan dan  membebaskan
> rakyat dari penindasan, .....langkah berikutnya  bagimana? membebaskan
> rakyat dari kemiskinan 
> 
> untuk ini langkah terbesar dimulai oleh Deng,   ini  sejarah!

Langkah Deng itu justru dimulainya sejarah pembalikan arah dari
pembangunan sosialisme ke jalan penghisapan tipe turbo-kapitalisme.


> Apakah Deng menempuh jalan kapitalism barat? Deng menempuh jalan
> capitalism  yang khas Tiongkok dan berhasil, ini terlihat dari fakta
> yg ada dan tercapai oleh RRT hingga hari ini - Deng bertanggung jawab
> pada PKT dan rakyat TKK dan bukan pada orang/partai  lain.

Yang disebut kapitalisme Tiongkok kalau saya menyebutnya itu tipe
turbo-kapitalisme dan pelaksanaannya termasuk sistim penghisapan yang
paling brutal, paling kejam dan paling bengis, karena praktek
penghisapan klasnya diselubungi dng penipuan ideologi seolah-olah demi
kepentingan rakyat. 
Jaman Ketua Mao Tsetung memimpin PKT, apakah ia tidak bertanggungjawab
pada rakyat Tiongkok dan PKT? Lalu siapa itu yang bung maksudkan "dan
bukan pada orang/partai lain"? 


> Deng tak menganjurkan partai komunis lain  untuk mengikuti
> polisi Deng, memodernisai TKK dan membuka ekonomi TKK pada swasta
> untuk ikut membangun TKK., urusan TKK adalah urusan PKT dan rakyat
> TKK.


Bung pikir sistim politik dan perekonomian Tiongkok itu bukan menjadi
bagian dari politik dan perekonomian kapitalisme dunia? Sekali lagi
pendapat bung ttg Tiongkok itu bertentangan dengan kesimpulan Li
Keqiang yang dikemukakannya dalam Kongres Partai Komunis Tiongkok bulan
November 2013, bahwa Perekonomian RRT sejak itu sudah “melebur
mendalam” dengan perekonomian kapitalisme global.
 
Masalah penswastaan itu bukan spesifikasi Tiongkok. Secara universal
itu termasuk mazhab ekonomi neo-liberalisme. Masak bung Lin yang
kegiatan hidupnya cukup malang-melintang di seluruh masyarakat dunia
imperialisme tidak bisa merasakan budaya dan pandangan hidup kaum
neo-liberalisme? Apa karena metode berfikir bung sudah berintegrasi
dengan neo-liberalisme maka bung tidak lagi mampu melihat perbedaan
antara pandangan sosialisme dan neo-liberalisme itu?

> ..
> Deng semasa masih berfunksi dibawa pimpinan Mao, pernah mengatakan,
> "apakah kucing  hitam atau putih, asalkan ia menangkap  tikus, itu
> adalah kucing baik." - ini di kecam sebagai revisonism, padahal ini
> adalah  kenyataan hidup yg nyata.

Nilai uraian Deng itu sekedar semantis, bukan filosofis. Tentang
sebab-musabab penderitaan dan kesengsaraan di dunia itu adalah
sistim kapitalisme, ternyata seorang revisionis spt Deng itu tidak
mampu meyakininya. Gus Dur yang bukan orang komunis saja pernah
menyimpulkan bahwa biang kerok kesengsaraan dan kemelaratan ini
adalah sistim kapitalisme. 


> Dan Deng mentrapkan teorinya, ini setelah untuk ketiga kalinya ia
> bangun kembali dan memegang puncak pimpinan PKT dan pemerintahan RRT
> dalam tahun 1970-han.
>  Adanya TKK hari INI  adalah hasil nya Deng dan pemimpin2 berikutnya,
> ekonomi tidak dimonopoli  pemerintah, kapitalisme diperbolehkan dan
> pintu usaha perorangan - kapitalis - dibuka setahap demi setahap
> makin  lebar, sistim ekonomi KHAS Tiongkok,  - bagimana sistim ini
> saya tak akan perbincangkan,..... yang jelas berhasil,


Mengapa kalimat "... - bagimana sistim ini saya tak akan
perbincangkan . . . " ini kok tidak bung perbincangkan? Apakah masih
bertentangan dengan hati-nurani bung? Ya mudah-mudahanlah.


> 
> Sebelum Deng kembali memimpin, tahun1977than (?),jumlah penduduk yang
> hidup dalam kemiskinan - standard UN, adalah 750 - sampai 800 juta,
> laporan yg disiarkan oleh CGTN kemaren, dalam tahun 2017, ini telah
> turun ke 40 juta dan salah satu keputusan Kongres 19 PKT, pemerintah
> akan menghapuskan in dalam tahun 2020..


Yang bung maksud Tiongkok 2020 itu yang bagaimana? Yang turbo-kapitalis,
yang imperialis atau yang revisionis?


> Dalam sejarah umat manusia, tak ada sesuatu negara mencapai oleh apa
> yang dicapai RRT. dalam menghapuskan kemiskinan dari penduduknya. -
> dari 750 -800 juta sampai turun ke 40 juta. -  fakta nyata - negara2
> barat, amerika, jepang, dll dibanjiri paras turis TKK, tiap tahunnya
> dalam jumlah  ratusan juta , - turis dalam negeri jumlah jauh lebih
> besar -- bisakah ini dibayangkan sepuluh tahun yg lalu?  Ini
> menunjukkan tingkat kehidupan rakyat TKK telah naik sedemikian
> hingga  setiap tahun billion dollars telah  hamburkan oleh para turis
> TKK,---  uang kelebihan!

Bung tidak perlu lupa-daratan ketika menganggap apa yang bung
perhatikan itu sebagai sukses luarbiasa dengan ungkapan "---  uang
kelebihan!"

Istilah kelebihan uang, kalau ditinjau secara ilmu ekonomi
politik menunjukkan gejala-gejala akan munculnya inflasi yang dahsyat.
Disamping itu fenomena tsb mengidentifikasikan adanya pembagian hasil
kerja maupun kekayaan dalam masyarakat yang tidak merata. Yang
kelebihan uang itu kan bukanlah diantara warganegaranya secara
berimbang sesuai hasil kerjanya. Tapi kalau uang berkumpul disekitar
miliarder Tiongkok dan tidak bebas bergerak, hakekatnya ini berarti
fase akan munculnya kertas gombal. Nilai uangnya akan makin merosot.
Inilah yang saya perhatikan mengapa Tiongkok agresif sekali dalam
menyodor-nyodorkan investasinya dan berusaha sekuat mungkin
"mengoperkan" uang kertas kapitalnya dalam bentuk perjanjian
proyek-proyek infrastruktur dan termasuk jangka panjang hingga kapital
yang menumpuk di bank-bank mereka itu sudah menjadi proyek
jangka-panjang yang diluarnegeri menjadi milik Tiongkok dan bisa
terhindar sebelum menjadi kertas gombal. Apa yang menimpa negeri-negeri
tempat investasinya itu, bukan masalahnya investornya. Yang penting
hutang tetap hutang dan kewajiban membayar bunga dan cicilan
pengembaliannya harus ditaati.
Menjelang ketika perkembangan ekonomi Jepang pada awal-awal milenium
yang lalu merosot dan bahkan sampai sekarang belum sembuh, orang-orang
Jepang juga berduyun-duyun menjadi turis ke seluruh penjuru dunia
termasuk ke Jerman. Tempatnya sbg turis kilat Jepang ini sekarang sedang
dinikmati oleh warganegara RRT. Nah gejala semacam ini juga yang
dibanggakan oleh para pendukung turbo-kapitalisme Cungkuo Kung He Kuo
itu.

Saya perhatikan banyak yang berargumen lucu. Para pengagum
turbo-kapitalisme Tiongkok ini juga ikut-ikut latah membanggakan
banyaknya kelahiran miliarder dadakan di Tiongkok, juga yang di
Indonesia, walaupun para pengagum fanatis itu sebenarnya termasuk
golongan melarat sebagai akibat sistim penghisapan kapitalisme dan
mereka itu tanpa merasakan bahwa hakekatnya tingkah lakunya itu kan
tidak berbeda dengan para budak imperialisme lainnya.

Supaya diperhatikan dan perlu diingat ada dua tipe bank dlm fase
neo-liberalisme ini. Bank yang mendukung kegiatan industri dan bank
yang ikut melakukan spekulasi. Investasi yang disodor-sodorkan itu
termasuk dalam rangka permainan spekulasi. Sering disebut sebagai
produk bank. Dan tipe yang kedua inilah yang menghasilkan "uang
kelebihan" seperti yang bung kagumi itu. Apa bung ikut juga
berspekulasi disitu?


> Pkt tetap pegang pimpinan dalam pemerintahan TKK, PKT bertanggung
> jawab atas kehiidupan dan kemakmuran rakyat TKK,> 
> Pada umat sedunia PKT, Pres. Xi  menyampaikan  tujuan dan berprogram :
> "Tujuan/Kesejaterahan bersama bagi seluruh  umat manusia" ( lupa
> terjemahan yang resmi ) -  program  ini telah disambut hangat dan
> diterima resmi dalam Sidang Umum PBB beberapa bulan yang lalu .
> 
> what next? Mencap Xi Jinping ....silahkan ajaaa..

AMIN, AMIN, AMIN.

> Sekian, Lin -
> 

Cukup itu sajalah
Lusi.-

Kirim email ke