*Kalau presiden negara merdeka mau jadi boneka bisa saja. Dia mau jadi
boneka karena banyak faedahnya, misalnya perlindungan dari pemegang boneka.
Sebagai boneka tentu ucapannya mulus-mulus karena akalnya bulus, selebinya
fulus. hehehehehe *

http://koransulindo.com/negara-merdeka-presidennya-bukan-boneka/
Negara Merdeka, Presidennya Bukan Boneka


<http://koransulindo.com/wp-content/uploads/2017/12/Cover25OL.jpg>Koran
Suluh Indonesia Volume II Nomor 25, 11-24 Desember 2017

*Koran Sulindo* – Tahun 2018 dan tahun 2019 adalah tahun politik. Yang
mengatakan ini bahkan Presiden Joko Widodo sendiri ketika diwawancarai di
sebuah stasiun televisi, 20 Oktober 2017 lalu. “Saya dan menteri ingin
fokus pada pekerjaan, karena harus banyak yang diselesaikan. Tapi, kita
tidak menutup mata pada 2018-2019 adalah tahun politik,” kata Jokowi.

Pada tahun 2018 memang akan ada pemilihan kepala daerah serentak lagi. Akan
halnya pada tahun 2019 akan diselenggarakan pemilihan anggota legislatif
serta pemilihan presiden dan wakil presiden.

Menurut beberapa survei, kinerja pemerintahan di bawah kepemimpinan
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memuaskan sebagian
besar masyarakat Indonesia. Hasil survei Organisasi Kesejahteraan Rakyat
(Orkestra) yang dirilis 3 Desember 2017, misalnya, memperlihatkan 52,1%
responden menilai pemerintahan berjalan baik; 37% responden menilai
Jokowi-JK mampu melakukan tugas pembangunan merata; 15% menganggap
kepemimpinan mereka prorakyat, dan; 11% menilai pemerintah hampir tuntas
memenuhi janji-janji kampanye.

Pada hari yang sama, lembaga survei Indo Barometer juga merilis hasil
survei terbarunya. Dalam surveinya tersebut, tingkat kepuasan publik
terhadap kinerja Presiden Joko Widodo mencapai 67,2%.

Sebelumnya, pada 11 November 2017, hasil survei ‎Poltracking
memperlihatkan, 67,9% masyarakat Indonesia puas terhadap kinerja jalannya
tiga tahun pemerintahan Presiden Jokowi. “Kemudian 69 persen masyarakat
mengaku puas dengan program pembangunan infrastruktur pemerintahan
Jokowi-JK, disusul dengan pelayanan kesehatan yang terjangkau dengan
tingkat kepuasan 65 persen dan sektor pendidikan terjangkau 62 persen,”
kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda.

Survei Poltracking juga memperlihatkan elektabilitas Jokowi mencapai 53,2%.
Sementara itu, hasil survei Orkestra memperlihatkan elektabiltas Jokowi
sebesar 24,38% dan survei Indo Barometer menunjukkan elektabilitas 34,9%.

Elektabilitas Jokowi memang masih unggul. Namun, perlu diingat,
survei-survei itu dilakukan ketika Jokowi belum memiliki pesaing resmi.
Jadi, kemungkinan besar, akan terjadi persaingan sengit pada pemilihan
presiden dan wakil presiden 2019 nanti.

Namun, terlepas dari itu, karena Indonesia adalah negara merdeka yang
berdaulat, pemilihan presiden dan wakil presiden nanti haruslah dipastikan
benar-benar lepas dari intervensi pemerintahan negara lain. Karena,
biasanya, menjelang pemilihan presiden selalu saja muncul rumor bahwa siapa
yang akan menjadi Presiden Republik Indonesia bergantung pada para pemegang
kekuasaan di Amerika Serikat dan juga komprador-kompradornya di sini.

Tak ada bukti-bukti valid, memang. Namun, kabar angin yang telah menyebar
ke seantero Indonesia selama puluhan tahun itu tentu bukan tanpa dasar.
Beberapa presiden kita diganti atau tak tak terpilih lagi setelah bersikap
dan atau mengeluarkan keputusan yang tidak membuat “bahagia” Amerika
Serikat.

Desas-desus itu sungguh sangat menyakitkan. Seakan, negara besar yang
kemerdekaannya diperjuangkan dengan nyawa, darah, harta, dan air mata ini
bak negara jajahan Amerika Serikat dan warga negara Indonesia tak ubahnya
budak mereka.

Tentu saja, bukan cuma Amerika Serikat yang tak boleh mengintervensi, tapi
juga negara-negara lain. Betapa memalukan dan sangat nistanya bangsa
Indonesia yang merdeka dan mengaku berdaulat jika urusan pemimpin yang
sangat penting ditentukan negara lain.

Jadi, siapa pun yang mencintai negeri ini, terutama pemerintah yang diberi
amanah menyelenggarakan jalannya negara, mestinya berjuang untuk memastikan
pemilihan presiden dan wakil presiden 2019 berjalan tanpa intervensi dari
negara mana pun. Juga harus bisa memastikan berlangsung secara jujur dan
adil.

Setelah itu, siapa pun yang terpilih nanti harus dipastikan pula akan
memperjuangkan sarana-sarana kemerdekaan rakyat. Bukan malah bikin gaduh
dengan isu-isu yang tak penting dan lebih memperjuangkan kedaulatan
golongan dan kelompoknya sendiri. [*PUR*]
  • [GELORA45] Negara Merdeka... Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]

Kirim email ke