----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>Kepada: Gelora45 <GELORA45@yahoogroups.com>; Sunny 
ambon <ilmeseng...@gmail.com>Terkirim: Rabu, 28 Februari 2018 01.11.03 
GMT+1Judul: Re: [GELORA45] Din Syamsuddin: Bahaya Besar Itu Bernama Hoax
     

O, Hoax, bukan A Hok ?
2018-02-28 0:06 GMT+01:00 Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:

     

  
http://www.beritasatu.com/ nasional/480799-din- syamsuddin-bahaya-besar-itu- 
bernama-hoax.html

Din Syamsuddin: Bahaya Besar ItuBernama Hoax

Din Syamsuddin ( Foto: Antara/Puspa Perwitasari ) 
 


 
 
Bernadus Wijayaka / BW Selasa, 27 Februari 2018 | 23:25 WIB 
  
Jakarta – Masyarakat Indonesia diminta untuk selalu berhati-hati dalam 
menyikapi berita berita bohong atau hoax. Hal itu karena berita bohong, baik 
itu dunia nyata maupun dunia maya bisa merusak kehidupan berbangsa dan 
bernegara, bahkan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 
Untuk mengantisipasi itu, masyarakat diimbau untuk aktif melakukan ronda di 
media sosial (medsos) agar bisa melakukan deteksi dini terhadap ancaman 
perpecahan dan kekerasan yang ditimbulkan hoax.
 
“Masyarakat harus peduli dan aktif melakukan pengamatan sebagai antisipasi. 
Jangan cuek dan terkesan tidak peduli. Saya berharap seiring berjalannya waktu 
masyarakat sudah bisa mengenal mana yang hoax dan mana yang provokasi, serta 
mana berita yang menyejukkan,” kata Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan 
Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin di Jakarta, Selasa (27/2).
 
Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), berita 
bohong ini adalah bahaya besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 
Pasalnya, berita bohong bisa menjadi kendaraan pihak tertentu untuk melakukan 
adu domba dan fitnah.
 
“Jelas sangat bahaya kalau sampai terjadi persebaran hoax yang dalam bahasa 
agama dikatakan fitnah. Kalau pun berita itu benar namun dipakai untuk 
menyudutkan pihak lain tentunya hal tersebut tidak dibenarkan juga oleh agama 
apa pun,” imbuh Din Syamsuddin.
 
Ketua Umum PP Muhamadiyah periode 2005-2015 ini meminta kepada umat beragama, 
terutama umat Islam untuk selalu harus berhati-hati terhadap berita yang belum 
tentu kebenarannya. Apalagi dalam Alquran sudah disebutkan untuk melakukan 
tabayyun yakni mencari meneliti dan menyeleksi kejelasan suatu berita hingga 
jelas dan benar keadaannya.
 
“Namun, kalau berita itu benar adanya apalagi kalau sudah menjadi opini publik 
maka jangan juga dikesampingkan. Karena sekarang ini isu hoax menjadi gencar 
sekali. Kadang mereka bilang ‘Wah itu hoax’. padahal isunya banar. Ini yang 
harus bisa disikapi masyarakat untuk selalu mencari asal-usul informasi itu 
secara jelas,” terang Din.
 
Dia menilai penyebaran berita bohong banyak bermunculan seiring dengan adanya 
pesta demokrasi atau pilkada. Dan hal tersebut dilakukan oleh kelompok-kelompok 
atau tim yang masuk dalam jaringan kontestan pilkada demi kepentingan politik 
tertentu dalam upaya mencapai kemenangan. Hal tersebut tentunya sangat tidak 
baik jika dibiarkan terus menerus
 
“Generasi muda saya lihat kalau dari pribadi mereka banyak yang cuek. Mereka 
beranggapan, ‘Emang gue pikirin.’ Namun berita hoax ini justru dihembuskan dan 
disebarkan oleh kelompok-kelompok pendukung fanatik bagi sebuah kepentingan 
politik tertentu. Apalagi menjelang Pilkada ini, itu yang banyak terjadi. Lalu 
kemudian ditanggapi oleh fanatikus-fanatikus. Ini tidak boleh dibiarkan begitu 
saja,” terangnya.
 
Agar berita bohong tidak muncul terus menerus di masyarakat, Din meminta aparat 
bertindak tegas dengan melakukan pendekatan hukum secara adil tanpa pandang 
bulu.
 





   

    

Kirim email ke