REFRLEKSI: Gatot Nurmatyo hendak membendung kebangkitan Komunisme?. Dalam
konteks ini Gatot Nurmantyo harus memahami bahwa di dunia ini ada klas
penghisap, yang diwakili oleh Kaum Kapitalis yang sekarang ini sudah
menjilma menjadi kauum Neoliberal (Neolib), yang di sebut kapitalisme
Neolibral, yang melakukan praktek penghisapan manisia atas manusia yang jauh
lebih kejam dari penghisapan yang dilakukan oleh kaum kapitalis yang murni.
Semua klas penghisap di Indonesia, baik secara formal ia menganut agama
apaun yang ia anut, tentu akan membendung bangkinya kembali komunisme di
bumi Indonesia. Karena bangkitnya kembali komunisme, dipandang segai ancaman
bagi kehidupan mereka yang melakukan penghisapan manusi atas manusia. Jadi
logis jika Gatot Nurmatyo dan sejenisnya mati-matian menentang kembalinya
komunisnme yang anti kapitalisme yang sekarang sudah berkembang menjadi
kapitalis Neoliberal, yang adalah merupakan jalan tol bagi masuknya
kolonoalisme modern di bumi Indonesia. Penomena seperti inilah yang sekarang
ini kita saksikan, yaitu dengan masuknya ideologi Neoliberal di bumi
Indonesia, maka Indonesia  yang merdeka sekarang ini telah berubah menjadai
negara jajahan model baru. Penjajahnya adalah kaum Neolib yang bergandengan
tangan dengan penguasa negara ini.

 

Seharusnya sebagai seorang muslim yang patuh, Gatot Nurmantyo harus melawan
penhisapam manusia atas manusia, seperti yang di tunjukkan dalam Al Quran
Surat Al Anam ayat 145, yang mengatakan ``haram``hukumnnya memakan darah
yang mengalir. Sama halnya dengan memakan bangkai (mayat) dan  atau babi.
Yang demikian keji dan fasik. 

 

Dalam konteks ini haram memakan darah yang mengalr tidak hanya secara
harfiah, tapi juga sejara hakiki. Secara harfiah mudah diketahui. Misalnya
menghirup darah seseorang melalui kulitnya yang dilukai. Tetapi tak mudah
mengenalinya atau mengetahuinya, bila memakannya melalui penggunaan tenaga
kerja, dengan gaji yang rendah demi mendapatkan keuntunga sebesar mungkin,
seperti yang terjadi di era kolonialisme modern, yang dilakukan oleh kaum
Neolib, yang mendominasi kehidupan perekonomian di NKRI  ini.

Jadi jika Gatot Nurmantyo memahami masalah ini, maka sebenarnya mudah atau
tidak sulit untuk mencegah bangkinya kembali komunisme di NKRI ini. Bunuh
saya sistem yang melahirkan  penghisapan manusia atas manusia itu. Yaitu
sistem kapitalis Neoliberal yang cengkeramannya cukup tinggi di Bumi
Indonesia ini.  Proklamasi Kemerdekaan kita memberi dimensi bagi misi-misi
kultulal yang melawan penghisapan manusia atas manuisia, demi
terlaksanakannya suatu masyarakat yang adil dan makmur.  

 

Roeslan.

 

Von: nasional-l...@yahoogroups.com [mailto:nasional-l...@yahoogroups.com] 
Gesendet: Samstag, 3. März 2018 07:51
An: GELORA_In
Betreff: [nasional-list] Gatot Nurmantyo Jawab Soal Isu Kebangkitan PKI

 

  


Gatot Nurmantyo Jawab Soal Isu Kebangkitan PKI


Reporter:  


Caesar Akbar


Editor:  


Kodrat Setiawan


Sabtu, 3 Maret 2018 10:45 WIB

 <https://statik.tempo.co/data/2018/01/02/id_673511/673511_720.jpg> Gatot
Nurmantyo. TEMPO/Ilham Fikri

Gatot Nurmantyo. TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Panglima TNI Jenderal
<https://www.tempo.co/tag/gatot-nurmantyo> Gatot Nurmantyo berdialog dengan
para jamaah Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan. Salah satu yang
dipertanyakan oleh jamaah yang hadir adalah mengenai kebenaran ihwal isu
kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Atas pertanyaan itu, Gatot pun mewanti-wanti soal bahaya laten PKI. Kata
dia, hidupnya partai berlogo palu arit itu terindikasi dengan beberapa
pernyataan maupun sikap yang muncul di masyarakat. "PKI tetap hidup seperti
setan, tak terlihat," kata Gatot di hadapan para jamaah Masjid Agung
Al-Azhar, Jakarta Selatan, Sabtu, 3 Maret 2018.

Baca juga:
<https://nasional.tempo.co/read/1066204/ditanya-persiapan-pilpres-gatot-nurm
antyo-nanti-saya-ditegur> Ditanya Persiapan Pilpres, Gatot Nurmantyo: Nanti
Saya Ditegur

Karena itu Gatot tergelitik dan akhirnya memutuskan mengadakan nonton bareng
film soal G30S PKI beberapa waktu lalu.

Menurut Gatot, anak-anak yang tumbuh pasca-reformasi sudah tidak mendapatkan
pelajaran soal pemberontakan G30S PKI. "Sarjana yang lulus tiga sampai empat
tahun belakangan tidak tahu pelajaran itu," kata dia. Bahkan dia diceritakan
bahwa anak dari salah satu stafnya yang masuk kuliah pun pernah menanyakan
soal DN Aidit sang bos PKI.

"Makanya begitu di survei dia (anak muda) tidak percaya karena tidak tahu.
Yang disurvei kebanyakan usia produktif, pemuda," kata dia.

Gatot meminta agar masyarakat tidak reaktif menanggapi isu-isu yang beredar..
Dia menganjurkan agar umat Islam tidak tersulut dan malah terbawa
skenario-skenario yang tidak diinginkan.

"Jadi kita harus waspada, kalau ada perkembangan kan ada Babinsa, RT, atau
RW, silakan. Karena orang akan merebut Indonesia dengan cara tangan bersih
tanpa biaya, menumpangi apapun," kata Gatot. Sebaliknya, kalau umat muslim
bersih, tidak mudah emosi maupun gampang marah, dia yakin oknum-oknum tak
bertanggung jawab juga tak bisa apa-apa.

Berbeda dengan pendapat  <https://www.tempo.co/tag/gatot-nurmantyo> Gatot
Nurmantyo, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang
dirilis pada 28 September 2017 menunjukkan 86,8 persen responden tidak
percaya adanya isu kebangkitan PKI. Survei ini dilakukan menggunakan metode
multistage random sampling, dengan jumlah 1057 responden. Survei tersebut
juga menggunakan margin of errorkurang-lebih 3,1 persen dan tingkat
kepercayaan 95 persen.

Direktur Program SMRC Sirojuddin Abbas mengatakan isu kebangkitan PKI
tersebut sebetulnya direproduksi oleh elite politik untuk tujuan politik
tertentu. Sirojuddin menambahkan, hasil survei yang dilakukan lembaganya
juga menemukan adanya keterkaitan antara isu PKI yang muncul dan upaya
dukungan kepada tokoh atau elite politik tertentu.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj
menilai wajar isu komunisme selalu muncul tahun. Menurut dia, kemunculan isu
komunisme tak terlepas dari situasi politik menjelang pemilihan umum.
"Setiap tahun, isu PKI (Partai Komunis Indonesia) pasti ramai. Misal,
Presiden Jokowi dituduh PKI. Tapi tahun ini ramai karena menjelang tahun
politik 2019. Ada hubungan, dong, pasti," kata Said, pada September 2017.



Kirim email ke