----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl 
[GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>Kepada: "GELORA45@yahoogroups.com" 
<GELORA45@yahoogroups.com>; nasional-l...@yahoogroups.com 
<nasional-l...@yahoogroups.com>; "temu_er...@yahoogroups.com" 
<temu_er...@yahoogroups.com>; Persaudaraan 
<perhimpunanpersaudar...@yahoogroups.com>; Sahala Silalahi 
<silalahi2...@yahoo.de>Terkirim: Kamis, 8 Maret 2018 18.56.11 GMT+1Judul: 
[GELORA45] Megawati: Setelah Merdeka, Kaum Perempuan Justru Surut Berpolitik
     
 


 
 
https://nasional.tempo.co/read/1068000/megawati-setelah-merdeka-kaum-perempuan-justru-surut-
 
berpolitik?AllUtama&campaign=AllUtama_Click_1
 
 
 Megawati: Setelah Merdeka, Kaum Perempuan 
 
 
Justru Surut Berpolitik 
   Reporter: 
Ahmad Fikri (Kontributor)
   Editor: 
Kukuh S. Wibowo
  Kamis, 8 Maret 2018 20:53 WIB     0 komentar     01001       
   -  Font: 
           
   -  Ukuran Font: - + 
   -    
 
   -    
 
       
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dok.TEMPO/Dian Triyuli Handoko
  
TEMPO.CO, Bandung-Presiden RI ke-5  Megawati Sukarnoputri sempat menyinggung 
sulitnya partai politik memenuhi kuota 30 persen calon legislatif perempuan 
dalam orasi ilmiahnya di Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Kamis, 8 Maret 
2018. 
 
“Untuk memenuhi persyaratan di calon anggota legislatif, selalu saya mengalami 
kesulitan. Dan saya juga tahu itu dirasakan oleh pimpinan partai dengan kuota 
30 persen. Memang maksud dan niat untuk memberikan kuota 30 persen itu sangat 
baik, tapi pada tataran lapangannya, pada kenyataannya, sangat sulit," ujar 
Megawati.
 
Baca: Megawati Dapat Gelar Doktor Honoris Causa Pertama dari IPDN
 
Sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati mengaku 
sering menemukan kader perempuan  yang awalnya aktif berpolitik, namun di 
tengah jalan meminta berhenti. “Saya bertanya kenapa (mundur), karir politikmu 
bagus. (Jawabnya) karena suami saya mengatakan harus memilih antara suami dan 
karir politik. Saya lalu lemes,” kata Mega.
   
Menurut Megawati mencari kader perempuan makin sulit. “Ada sebuah fenomena yang 
terus berjalan, justru setelah kita merdeka kaum perempuannya semakin surut di 
bidang politik. Berbeda dengan ibu-ibu kita waktu mereka masih ikut berjuang 
dengan, tentunya bapak-bapak, itu sangat kelihatan gairah dan elannya untuk 
berkiprah di bidang politik,” kata dia.
 
Simak: Tsamara Amany Jelaskan Soal Cuitan Lawasnya tentang Megawati
 
Megawati meminta surutnya perempuan berpolitik ini perlu diteliti lebih dalam. 
Mengapa justru setelah negara punya konstitusi dan memberi hak berpolitik yang 
sama antara laki-kali dan perempuan justru dalam tatarannya makin sulit.
 
Mega juga sempat terisak ketika menyinggung pemberian gelar Doktor Honoris 
Causa oleh kampus yang didirikan oleh Bung Karno itu. Apalagi gelar tersebut 
diberikan bersamaan dengan perayaan Hari Perempuan Internasional. “Hari ini, 
tanggal 8 Maret, bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, yang merupakan 
peringatan atas pengakuan hak politik bagi kaum perempuan di dunia,” kata dia.
 
AHMAD FIKRI
 
 
 
 
 
 
     

Kirim email ke