*Mengapa NKRI dibawah kekuasaan rezim neo-Mojopahit tidak mau menyatakan
diri bahagian Arab Saudi? Bukankah dengan demikian selesai masalah pakai
cador, burqa, nikap dan garabea (jubah), zakat, makan korma, minum kencing
unta dsb., karena tidak ada lagi yang mempersoalkan dan tidak lagi membuang
waktu untuk masalah sepele. MUI dan konco-konco sobat bin sahabat akan
senang seribu senang.*


http://mediaindonesia.com/news/read/148640/larangan-cadar-bukan-berarti-anti-i/2018-03-09
Larangan Cadar Bukan Berarti Anti Islam

Jum'at, 9 March 2018 13:14 WIB Penulis: *Antara *

<http://mediaindonesia.com/files/news/2018/03/1520576000_cadar.jpg>
<http://mediaindonesia.com/files/news/2018/03/1520576000_cadar.jpg>

ANTARA

UTUSAN Khusus Presiden untuk Timur Tengah Alwi Shihab mengatakan larangan
penggunaan cadar di kampus Islam jangan dianggap sebagai bentuk penolakan
terhadap agama Islam.

"Saya kira tidak usah dipermasalahkan, seakan-akan (larangan) ini
anti-Islam. Islam itu luas kok, yang (hijab biasa) begini bagus, pakai
kerudung model Bu Nuriyah (Wahid) juga bagus," kata Alwi di Istana Wakil
Presiden Jakarta, Jumat.

Alwi menjelaskan bahwa Islam sesungguhnya adalah agama yang mengajarkan
umatnya untuk berpakaian sopan. Namun pengertian batasan pakaian sopan dan
Islami tersebut ditafsirkan berbeda-beda oleh sejumlah orang.

Cara berpakaian tersebut juga menjadi berbeda jika diterapkan di negara
Eropa dan Amerika, dimana perempuan yang memakai cadar akan menjadi pusat
perhatian karena dianggap mencurigakan.

"Jadi semuanya itu kita lihat kemaslahatannya, Islam itu agama yang
memperhatikan kemaslahatan. Maslahat Universitas (UIN Yogyakarta) mungkin
tidak tercermin kalau itu dibiarkan. Tapi kalau maslahat pribadi ya
silakan. Kita juga harus toleran dalam menerima perbedaan pendapat,"
katanya.

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta mengeluarkan surat
larangan bagi mahasiswinya untuk menggunakan cadar di lingkungan kampus.

Larangan tersebut dikeluarkan dengan pertimbangan untuk mencegah perluasan
paham Islam radikal di lingkungan kampus. Sementara itu, Pusat Studi Hukum
Islam (PSHI) Universitas Indonesia menilai larangan yang dikeluarkan UIN
Yogyakarta tersebut kurang tepat karena UIN tidak menerapkan pemisahan
kampus antara laki-laki dan perempuan.

"Sayangnya, kondisi Kampus UIN masih menggabungkan laki-laki dan perempuan
dalam proses belajar-mengajar. Maka pada konteks inilah kebijakan Rektor
UIN Sunan Kalijaga menjadi kurang tepat," kata Peneliti PSHI UI Ahmad
Sadzali. (OL-7)
  • [GELORA45] Larangan Cadar... Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]

Kirim email ke