Menurut info di medsos katanya Pulau Bali yang  kecilnya seujung kuku dari luas 
indonesia dan tanpa SDA, katanya bisa menyumbang ke APBN sebesar 60 Triliun
Lantas bagaimana halnya dengan Kalimantan, Sumatra, papua, dan jawa, Sulawesi, 
Maluku yang luasnya 500 kali dari Bali.
Jika misalnya Kalimantan dan Sumatra serta papua, Sulawesi dan maluku yang 
luasnya 500 kali dari pulau bali,
Mestinya hasilnya segini dong 60 T x 500=30.000 triliun.


From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com]
Sent: Monday, March 12, 2018 5:18 PM
Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] Menkeu Sri Mulyani menyebut defisit anggaran 
akhir Februari Rp48, 9 triliun





https://www.antaranews.com/berita/692312/menkeu-sri-mulyani-menyebut-defisit-anggaran-akhir-februari-rp489-triliun



Menkeu Sri Mulyani menyebut defisit anggaran akhir Februari Rp48,9 triliun

Senin, 12 Maret 2018 16:11 WIB

Menkeu Sri Mulyani Indrawati (REUTERS/Christopher Pike)

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan 
defisit anggaran dalam APBN hingga akhir Februari 2018 mencapai Rp48,9 triliun 
atau sekitar 0,33 persen terhadap PDB.

"Realisasi ini lebih baik dari periode sama pada 2017 sebesar Rp54,7 triliun 
atau 0,40 persen terhadap PDB," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers realiasi APBN 
2018 di Jakarta, Senin.

Sri Mulyani menjelaskan realisasi defisit anggaran tersebut berasal dari 
pendapatan negara yang telah mencapai Rp200,1 triliun dan belanja negara yang 
tercatat sebesar Rp249 triliun.

Ia memaparkan realisasi pendapatan negara terdiri atas penerimaan perpajakan 
yang tercatat sebesar Rp160,7 triliun dan penerimaan negara bukan pajak sebesar 
Rp39,2 triliun.

"Realisasi penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak ini tercatat 
masing-masing tumbuh 13,6 persen dan 34 persen dibandingkan periode tahun 
lalu," ujar Sri Mulyani.

Sementara itu, realisasi belanja negara terdiri atas belanja pemerintah pusat 
yang telah mencapai Rp127,6 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa 
sebesar Rp121,5 triliun.

Sri Mulyani mengatakan belanja pemerintah pusat tersebut terdiri atas belanja 
Kementerian Lembaga sebesar Rp56,2 triliun dan belanja non Kementerian Lembaga 
Rp72,4 triliun.

"Penyerapan belanja ini lebih cepat karena realisasi belanja Kementerian 
Lembaga dan non Kementerian Lembaga pada akhir Februari 2017 masing-masing 
tercatat Rp43,9 triliun dan Rp59 triliun," katanya.

Untuk pembiayaan anggaran hingga akhir Februari 2018, pemerintah juga telah 
menyerap dana sebesar Rp57,2 triliun yang berasal dari pinjaman, utang, 
investasi maupun pembiayaan lainnya.

"Neraca keseimbangan primer juga tercatat sebesar Rp14,5 triliun, lebih rendah 
dari pencapaian pada akhir Februari 2017 sebesar Rp22,4 triliun," kata Sri 
Mulyani.

Pewarta: Satyagraha
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018




Kirim email ke