SETUJUUUU, ... mestinya perdagangan itu dibiarkan saja berjalan sebagaimana 
hukum PASAR! Hanya saja jangan dibiarkan bebas-liar, pemerintah TETAP harus 
pegang kendali, lebih dahulukan kepentingan rakyat banyak jangan sampai 
dirugikan dan terpukul-berat. Sebaliknya juga, jangan sampai terjadi 
kebalikkan, memanjakan rakyat dengan subsidi kebablasan yang hakekatnya justru 
lebih menguntungkan sekelompok pengusaha, macam subsidi BBM itu!

Pada saat Pabrik pupuk Kalimantan tergempur pupuk import, pemerintah bukan 
terutama memberi subsidi ataupun melarang import pupuk, tapi boleh saja ikut 
turun tangan meneliti mengapa Pertamina menjual gas 6 dollar sedang dipasar 
cuma 2 dollar? Dimana dan apa masalahnya? Kalau saja kondisi produksi dalam 
negeri bisa disempurnakan dan bahkan mencukupi kebutuhan, kenapa masih harus 
import, apalagi sampai mematikan produksi dalam negeri? 

Kalau saja mutu produksi kurang baik, karena teknologi yang masih terbelakang, 
dorong dan bantulah pengusaha meningkatkan mutu produksi agar bisa menyaingi 
produksi import itu, bukan hanya melarang import! Karena PERSAINGAN itulah yang 
mendorong maju produksi dan kwalitas produksi, ... Kalau bangsa ini tidak 
digembleng, menjadi cengeng selalu minta dilingungi pemerintah dan menuntut 
terus memberi subsidi bahkan mematikan penyaingnya, ... apa namanya kalau bukan 
jadi bangsa TEMPE?!

Inilah yang dibilang segala hal-ihwal dialam semesta ini merupakan kesatuan 
dari segi-segi yang bertentangan, sesuai dengan I Ching, filsafat kuno Tiongkok 
yang sudah lebih 5 ribu tahun itu! Dalam memandang masalah tidak bisa selalu 
dan selamanya memutlakkan satu segi dari segi-segi yang berlawanan, ... 


From: marthaja...@yahoo.com [GELORA45] 
Sent: Sunday, May 13, 2018 12:37 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com 
Subject: Re: [GELORA45] Produsen pupuk dalam negeri khawatirkan serbuan pupuk 
impor

  
Mestinya ya perdagangan itu harus bebas. Konsumen diuntungkan dengan harga 
lebih murah dan kwalitas lebih baik. Kalo negara proteksi terus, produsen jadi 
kenakan, tidak mau meningkatkan mutu dan ngeruk keuntungan se-besar2nya.. 



Mau bela rakyat atau lindungi produsen?





---In GELORA45@yahoogroups.com, <ilmesengero@...> wrote :




Mengapa takut saingan pupuk impor, bukankah rezim neo/Mojopahit mempunyai 
politik dagang bebas sesuai doktrin New World Order, dimana "Free movement of 
capital, labour and goods"? Jadi mereka sudah tahu akibatnya atau juga berlagak 
linglung terhadap konsekwensi tindakan politik mereka.


2018-05-12 12:56 GMT+02:00 kh djie djiekh@... [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:

      
    Kutipan :  Kenapa pupuk impor bisa lebih murah, lanjutnya, karena biaya 
opearsional, terutama untuk pos pembelian gas lebih murah, yakni hanya 2 dolar 
AS, sedangkan di Indonesia masih 6 dolar AS. "Dengan harga gas 6 dolar AS ini, 
kami kesulitan di biaya operasionalnya," ucapnya. 


    Ini yang aneh, kok Pertamina bisa jual 6 dollar ke Pabrik Pupuk Kalimantan 
Timur, kalau di pasaran harganya 2 dollar . Masa pabrik pupuk terbesar di 
Indonesia, jauh lebih besar dari pabrik pupuk Sriwijaya akan terpaksa import 
gas alam sendiri, sedangkan sumber gas Pertamina ada di
    Muara Badak, 60 km dari Bontang (pabrik pupuk Kalimantan Timur), yang 
disalurkan dengan pipa ke Bontang ? 
    Lha, Pertamina jual gas Alam dengan harga berapa ke pasaran umum ?
    https://id.wikipedia.org/wiki/ Pupuk_Kalimantan_Timur

    https://investasi.kontan.co. id/news/harga-gas-alam- 
kuartal-i-2018-tertahan- kenaikan-produksi-as

    Dibanding komoditas energi lainnya, selama tiga bulan pertama, harga gas 
alam kontrak pengiriman Mei 2018 turun 1,5% yaitu dari US$ 2,741 per mmbtu pada 
akhir 2017 menjadi US$ 2,733 per mmbtu per akhir Maret 2018. 


    2018-05-12 11:29 GMT+02:00 Tatiana Lukman jetaimemucho1@... [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:

        
      Lha inilah memang yang dikehendaki oleh negara-negara imperialis yang 
selalu berkaok-kaok tentang Globalisme dan Free Trade, bukan?? Buka lebar-lebar 
pintu pasar dalam negeri kalian, biarkan produk kami masuk dengan bebas!! Dari 
dulu sampai sekarang, tak pernah berubah watak kaum pemodal besar dan 
imperialis!!!



      On Saturday, May 12, 2018 1:53 AM, "'Chan CT' SADAR@... [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> wrote:




        
      Produsen pupuk dalam negeri khawatirkan serbuan pupuk impor
       Jumat, 11 Mei 2018 21:31 WIB
       
      Pupuk Kaltim. FOTO ANTARA/Ardi/sb/ed/hp/09 (ANTARA/ARDI)
      Malang (ANTARA News) - Pupuk Kaltim sebagai salah satu produsen pupuk di 
Tanah Air mengkhawatirkan adanya serbuan pupuk impor yang masuk ke Indonesia 
dengan mudah dan harganya pun murah.

      "Kekhawatiran itu ada karena harganya lebih murah dan mudah didapat, 
apalagi pupuk impor ini masuk dengan mudahnya ke Tanah Air," kata Kepala Kantor 
Wilayah (Kanwil) Jatim II Pupuk Kaltim disela sosialisasai pengetahuan produk 
Pupuk Kaltim di Malang, Jawa Timur, Jumat.

      Ia mengaku khawatir petani akan beralih ke pupuk impor karena harganya 
terjangkau (murah) dibanding pupuk produksi dalam negeri dan mudah didapat, 
terutama pupuk dari Tiongkok dan Amerika Serikat.

      Kenapa pupuk impor bisa lebih murah, lanjutnya, karena biaya opearsional, 
terutama untuk pos pembelian gas lebih murah, yakni hanya 2 dolar AS, sedangkan 
di Indonesia masih 6 dolar AS. "Dengan harga gas 6 dolar AS ini, kami kesulitan 
di biaya operasionalnya," ucapnya.

      Sementara itu, Superintendent Hubungan Internal Departeman Humas Pupuk 
Kaltim, Nurdi Saptono mengatakan Tiongkok dan Amerika Serikat yang memroduksi 
pupuk urea secara besar-besaran menjadikan dunia over stok.

      "Dulu pernah terjadi di semua daerah ketika pupuk petani masih 
menggunakan Pusri, ketika Pupuk Kaltim amsuk dianggap pupuk palsu. Nah, kondisi 
itu hampir sama dengan sekarang yang banyak serbuan pupuk impor. Mudah-mudahan 
kondisi itu terjadi sekarang, petani tetap `minded` dengan pupuk dalam negeri, 
sehingga tidak sampai tergoda pupuk impor," katanya.

      Menyinggung ketersediaan pupuk menjelang musim tanam di wilayah Jawa 
Timur, Sugiyono mengatakan sangat aman, bahkan stoknya melebih ketentuan 
pemerintah (Kementan).RI. "Oleh karena itu, petani tidak perlu khawatir akan 
terjadi kelangkaan karena stoknya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan 
petani," ucapnya.

      Pupuk Kaltim menyediakan stok urea subsidi untuk Jatim mencapai 345.533 
ton, dengan rincian stok urea subsidi di Lini I atau gudang pabrik mencapai 
5.497 ton, stok di Lini II atau Gudang Provinsi 84.484 ton dan stok urea 
subsidi di Lini III atau gudang kabupaten 254.269 ton.

      Sedangkan untuk stok NPK subsidi mencapai 22.592 ton, dengan rincian stok 
pada lini I atau gudang pabrik 9.960 ton dan stok di Lini III atau gudang 
kabupaten 12.632 ton. Adapun serapan urea subsidi tertinggi di Jatim, yaitu 
225.306 ton, sedangkan serapan NPK subsidi tertinggi di Kalimantan Selatan, 
yaitus mencapai 20.953 ton.

      Secara nasional, hingga 7 Mei 2018, Pupuk Kaltim telah menyalurkan 
536.758 ton urea subsidi atau 36 persen dari alokasi SK Menteri Pertanian RI. 
Untuk NPK subsidi yang telah disalurkan mencapai 69.187 ton atau 42 persen dari 
alokasi SK Menteri Pertanian RI.

      Sementara itu kapasitas gudang di Jatim mencapai 87.800 ton (di Surabaya 
dan Banyuwangi) dari ketentuan stok 32.533 ton. Stok fisik mencapai 39.711 ton 
dan stok administrasi 44.361. Sementara realisasi hingga 7 Mei mencapai 14.428 
ton dari alokasi Mei 2018 mencapai 43.377 ton.

      Untuk produktivitas rata-rata per tahun mencapai 3,43 juta ton urea dan 
yang didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan petani di dalam negeri sekitar 
1,4 juta ton per tahun. Sedangkan selebihnya menjadi komoditas ekspor. "Untuk 
ekspor ini dengan catatan kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi an harus ada 
izin dari pemerintah," kata Sugiyono.

      Kebutuhan pupuk bersubsidi di Tanah Air mencapai 13 juta ton per tahun, 
sementara pemerintah hanya mampu mengkover sekitar 9,55 juta ton. Sehingga, 
selebihnya petani harus membeli pupuk dengan harga nonsubsidi. "Petani yang 
tidak terkover pupuk subsidi ini, mau tidak mau membeli dengan harga 
nonsubsidi," ucapnya.

      Menyinggung upaya untuk mengatasi jika terjadi kelangkaan pupuk di 
pasaran, Sugiyono mengatakan perlu peningkatan kapasitas produksi, monitoring 
stok pupuk bersubsidi,koordiansi dengan distributor, PPL,KP3, Dinas terkait, 
dan pemerintah daerah setempat, membentuk tim posko pengamanan musim tanam, 
serta Pupuk Kaltim menyediakan jaringan bebas pulsa untuk petani, kios resmi 
dan distributoryang ingin menyampaikan keluhan dan saran.

      Sementara itu, staf Pupuk Kaltim Ajang Christrianto mengemukakan untuk 
meningkatkan produktivitas tanaman petani, pihaknya melakukan pendampingan bagi 
petani, termasuk melakukan demo pemupukan secara berimbang dan tidak berlebihan 
yang melibatkan Dinas Pertanian dan PLL setempat.

      "Selain itu, juga melakukan kerja sama dengan distributor dan pengecer. 
Selama masa tanam hingga panen juga terus dilakukan monitoring, apakah 
pemupukan berimbang dan tidak berlebihan ini mampu meningkatkan produktivitas 
(panen petani)," ucapnya.

      Pemupukan berimbang dan tidak berlebihan tersebut menggunakan kompisisi 
perbandingan 5:3:2, artinya pemupukan dengan 500 kilogram pupuk organik, 300 
kilogram pupuk NPK dan 200 kilogram urea untuk setiap hektare tanaman.

      "Khusus penggunaan pupuk organik yang melebihi komposisi, misalnya 1 ton 
dan NPK atau ureanya tetap akan lebih baik karena untuk mengembalikan unsur 
hara tanah lebih cepat," katanya.

      Baca juga: Menteri BUMN: produksi pupuk NPK ditingkatkan 
      Pewarta: Endang Sukarelawati
      Editor: Suryanto







  • [GELORA45] Produsen pupu... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
    • Re: [GELORA45] Prod... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
      • Re: [GELORA45] ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
        • Re: [GELORA... Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
          • Re: [GE... marthaja...@yahoo.com [GELORA45]
            • Re... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... b...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
                • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
                • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
                • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
                • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
                • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
                • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
                • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
                • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke