Selain mengatur hasil bahkan membatalkan pemilu, 
krisis ekonomi juga sering menjadi cara handal imperialis
 untuk mendongkel antek yang dianggap sudah tidak 
berguna, atau memuakkan. Misalnya bikin muak karena 
bawel mengemis divestasi saham melulu. 
 --- jetaimemucho1@... wrote:


    Para penguasa Indonesia dengan senang menjadi antek imperialis, dengan rela 
meringankan beban krisis ( padahal krisisnya juga  kaum imperialis sendiri yang 
memicunya)  melalui pembukaan pasar dan menyerahkan kekayaan alam untuk 
diekplotasi modal korporasi asing,  tapi apa yand diterima Indonesia dari 
dedengkot imperialis AS??? Dampak negatif dari kebijakan moneternya!!!!
OnWednesday, May 16, 2018 3:31 PM, ajeg wrote:
16 Mei 2018Rp. 14.164 /USD
-Rupiah Rp 14 Ribu Per DolarAS, Jokowi Minta Para Menteri Waspada
Selasa, 15 Mei 2018 12:29 WIBLaporan Wartawan Tribunnews.com,Seno Tri 
Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Presiden Joko Widodo mengimbaukepada jajaran Menteri 
Kabinet Kerja untuk tetap waspada dan melakukan mitigasiberbagai tekanan dari 
global.
"Kitaharus selalu waspada terhadap risiko, terutama ketidakpastian 
global,ketidak‎pastian ekonomi global, volatilitas keuangan global yang 
dipicukebijakan normalisasi moneter di Amerika Serikat," ujar Jokowi dalam 
rapatterbatas lanjutan Pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok 
KebijakanFiskal tahun 2019, di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Jokowimenilai, kebijakan normalisasi menonter oleh Amerika Serikat telah 
banyakmengakibatkan depresiasi mata uang di berbagai negara, termasuk nilai 
tukarrupiah terhadap dolar AS.
"Tapialhamdulilah, dibandingkan negara-negara yang lain, kita masih jauh 
lebihbaik," tutur Jokowi.
Selainitu, Jokowi pun meminta kepada jajarannya untuk terus mencermati harga 
minyakdunia, potensi barang dagang antara Amerika-Tiongkok, dan kondisi 
geopolitikinternasional‎.
"Kitawaspadai, kita juga perlu menyiapkan mitigasi ketidakpastian global ini, 
sertaantisipasi pergerakan menuju keseimbangan baru-baru ekonomi 
global,"paparnya.

Berdasarkandata Bloomberg, rupiah hari ini sekitar pukul 12.26 WIB berada di 
posisi Rp14.033 per dolar AS, atau melemah 0,43 poin dari posisi penutupan 
perdagangankemarin Rp 13.973 per dolar AS.
Penulis:Seno Tri Sulistiyono Editor:Imanuel Nicolas Manafe
     

Kirim email ke