http://suara-islam.com/muslim-melayu-menentang-naga-komu
<http://suara-islam.com/muslim-melayu-menentang-naga-komunis/>
Muslim Melayu Menentang Naga Komunis

6 Juni 2018

2.031 2 minutes read


PM Malaysia terpilih, Mahathir Mohammad.

<http://donasi.dompetdhuafa.org/membentangkebaikan/?utm_source=suara-islam.com&utm_medium=Banner%20Web%20Above%20Content>

Sungguh mencengangkan kemenangan Dr. Mahathir Muhammad, 92 tahun dalam
Pemilu Malaysia baru-baru ini. Dalam usianya yang sudah sangat lanjut itu.

Koalisi oposisi Pakatan Harapan yang diketuai Mahathir menyatakan telah
memenangi kursi yang cukup dalam Pemilihan Umum ke-14 untuk membentuk
pemerintah federal Malaysia. Berdasarkan laporan undi.info.live, Barisan
Nasional beroleh 77 kursi parlemen, Pakatan Harapan 119 kursi, dan PAS 17
kursi. Sesuai aturan, mereka yang perolehan kursinya melebihi 112 berhak
membentuk pemerintahan federal.

Kemenangan itu mengakhiri lebih dari 60 tahun pemerintahan oleh Barisan
Nasional. Mahathir Mohamad menyatakan, koalisi itu akan mengembalikan hukum
dan peraturan. Dia juga menyatakan bahwa kemenangannya, “tidak hanya
tentang beberapa suara, tidak hanya tentang beberapa kursi,tapi tentang
mayoritas yang substansial.”

Mayoritas yang substansial yang dimaksudkan secara tersirat itu adalah
Muslim Melayu, yang menentang petahana yang disokong kaum China berideologi
anti Tuhan, atau disebut juga dengan istilah Naga Komunis. Tun Nadjib Razak
ditumbangkan Mahathir Mohammad yang sudah berusia 92 tahun.

Amien Rais menyebut kemenangan Mahathir Mohamad di pemilu Malaysia akan
berdampak di Indonesia. Dia yakin kemenangan yang sama akan diraih partai
oposisi di Indonesia di pemilu 2019 mendatang.

“(Mahathir) menghadapi Najib (petahana) yang sangat kuat, menguasai polisi,
menguasai ini dan lain-lain. Kalah Najib,” kata Amien saat mengisi ceramah
di Masjid Muthohirin Yogyakarta, Kamis (10/5/2018) malam. “Insyaallah ini
(pemilu Indonesia 2019) juga akan seperti itu,” lanjut Amien.

Amien mengakui memang kemenangan Mahathir sangat berdampak dalam pemilu di
Indonesia mendatang. Sebab, kemenangan tersebut menjadi bukti bahwa
petahana masih bisa dikalahkan.

“Kalau Mahathir menang di Malaysia, Prabowo menang di Indonesia nanti itu
bisa bermitra. Kita bisa saling memperkuat,” ungkapnya.

Amin menyebut pemilu 2019 mendatang merupakan ajang pertempuran politik.
Dia mengibaratkan pemilu 2019 seperti perang badar di zaman Rasulullah.

Kala itu, jumlah pasukan muslim tidak sebanding dengan jumlah lawan. Namun,
atas tekad para pejuang muslim dan atas bantuan Allah, akhirnya perang
tersebut dimenagkan pihak muslim. “Allah akan tetap menolong kita,” ujarnya.

Apa yang disampaikan Amien Rais memang menjadi pendapat umum rakyat
Malaysia. Tim *Suara Islam* yang bertandang ke Malaysia merekam opini
masyarakat yang seolah tak percaya kemenangan Mahathir.

“Benar-benar, banyak orang tidak sangka, Datuk Dr Mahatir Muhammad berhasil
memenangkan pemilihan umum. Pula, kendati tidak dengan kemenangan yang
mutlak, Agung (maksudnya Yang Dipertuan Agung Diraja Malaysia, re )
memilihnya untuk kembali ke kekuasaan Perdana Menteri.”

Demikian tuturan Ustaz Shofwan Badrie Bin Ahmad Badrie, shohibul fadhilah
alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo Jawa Timur, yang sudah
mukim selama 30 tahun dan sudah menjadi warga Negara Malaysia, Senin (28
Mei 2018) dalam perbincangan dengan Suara Islam yang berkunjung ke Malaysia
selama tiga hari.

Kendati banyak yang tidak sangka atas kemenangan ini, namun setelah
partai-partai oposisi—-terutama dengan keluarga Anwar Ibrahim dapat
menyatu, umumnya warga Malaysia kemudian menjadi Optimis Datuk Mahatir
mampu ambil alih kembali pemerintahan. “Jika yang dulu menyebabkan
kebagusan bagi Malaysia , kemudian terjadi kerusakkan, Allah masih beri
kesempatan Datuk Mahatir untuk perbaiki kembali,” tandas Ustaz Sofwan
Badrie.

Ustaz Sofwan Badrie bin Ahmad Badrie serta sejumlah Sahibul Fadhilah yang
sempat berbincang dengan Suara Islam rata-rata mengungkap kunci
keberhasilan Datuk Mahatir Muhammad memenangkan pemilihan; karena terjadi
kesatuan kehendak yang menggumpal kuat dari segenap partai oposisi untuk
mengganti pemerintahan. Dan, ketika itu memang ada “sesuatu” yang mampu
mempersatukan menjadi gumpalan pandangan dan kehendak yang satu dan kokoh.

“Jakarta (Indonesia, red) Insyaallah tentu mampu merembetkan kemenangan
Datuk Mahatir, untuk mengambil kemenangan pada pemilu 2019 mendatang. Toh,
indikasinya sudah ada; yang sudah terbukti mampu menyatukan kekuatan, untuk
meraih kemenenangan di ibu kota Negara,” ungkap Ustaz Sofwan Badrie..

Suara Islam di antaranya mencatat yang pernah terjadi di dalam menghadapi
Pilkada DKI dengan target menggagalkan incumbent untuk memimpin kembali.
Namun ketika sudah memaksimalkan – semaksimal mungkin ikhtiar, di pihak
seberang justru memperhebat “rayuan” kepada calon pemilih, dengan
menggencarkan pembagian sembako. Menggerojok hebat hingga ke
kantong-kantong dhuafa yang paling tersembunyi.
  • [GELORA45] Muslim Melayu Mene... Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]

Kirim email ke