*"Yang berbuat adil pasti akan didukung oleh orang banyak..." *
*Durmin*
*
*
Baru2 ini AS meminta WTO (World Trade Organisation) untuk meninjau
kembali keanggautaan Tk dlm WTO dan lebih lanjut mengeluarkannya dari
badan perdagangan internasional ini" dgn alasan apa yg disebutnya "Tk
sbg anggota WTO selama ini belum memenuhi syarat2 dalam melakukan
perdagangan bebas internasional. Dalam 2x sidang yg dilakukan
ber-turut2 hanya dlm beberapa hari saja sejumlah 70 negara telah aktif
turut serta dalam melakukan penilaian untuk meninjau kembali keanggotaan
Tk dlm WTO seperti yg dituntut oleh AS.
Secara kompak 70 negara telah menyatakan bahwa Tk selama 2 tahun sebagai
anggota WTO ini telah menjalankan politik perdagangannya dlm
mengembangkan ekonomi dunia secara positif. Didalam waktu yg pendek 2
tahun keanggautaannya dlm WTO, Tk telah memberikan sumbangan bagi
ekonomi dunia dan memberikan banyak peluang untuk sama2 berkembang
kepada negri2 lainnya. Diatas dasar ini 70 negara secara serempak
menolak tuntutan AS tentang "meninjau kembali keanggautaan Tk dan lebih
lanjut mengeluarkannya dari WTO"
Seperti kita ketahui, WTO didirikan oleh negara2 yg ekonominya sdh
berkembang maju seperti AS dan Eropa Barat, yg bertujuan untuk mendorong
ekonomi secara global dan melindungi perkembangan maju ekonomi dunia
secara beraturan.
AS, seiring dengan terus merosotnya perkembangan ekonomi mereka dari
tahun ketahun, keotoriteran suaranya dlm forum badan perdagangan
internasional ini juga semakin merosot dan tidak mujarab lagi seperti
di-waktu2 yg lalu. Lebih2 dgn naik tahtanya Trump dlm tampuk
pemerintahan AS yang mengangkat tinggi2 prinsip "America first"... telah
mencampakkan tujuan dari perkembangan ekonomi dunia secara keseluruhan
-- yang secara hakiki telah berbalik meniupkan angin sakal dan bertolak
belakang dgn azas dan tujuan WTO. Dgn politik ekonomi seperti ini tidak
lain telah merugikan perkembangan ekonomi negri2 lainnya.
Dipihak lain Tk, sejak top G-20 yang lalu telah membawakan politik
"membangun kerjasama sederajat yg saling menguntungkan, berkembang
secara keseluruhan dan politik ekonomi yang membuka keluar pintunya
lebar2, serta ajakan terhadap negri2 lain utk. sharing berkembang dgn
pesatnya kemajuan ekonomi Tk.
OBOR (one belt one road) telah memanifestasikan politik ekonomi Tk
dimana locomotif perkembangan ekonominya yg pesat telah membawa maju
negri2 disekitarnya disepanjang lintasan OBOR tsb. Perkembangan
ekonominya yg pesat dan stabil selama ber-tahun2, telah menjadikan Tk
sbg. partner yg tepercaya bagi negara2 anggauta WTO lainnya ...perlu
diakui bahwa hal ini sebagai satu sumbangan terbesar Tk sebagai anggauta
WTO dlm 2 tahun ini. Dari pembicara wakil2 70 negara anggauta WTO
conclusinya terpusat pada satu pertanyaan: siapa yang sesungguhnya yg
menjadi pelopor dan siapa yg memegang peranan penting dlm menjalankan
azas dan tujuan WTO ini? -- Jawaban dgn disertai fakta2 yg kongkrit atas
pertanyaan ini telah merupakan "kepungan" terhadap tuntutan AS terhadap WTO.
Sebagai kesimpulan yg diambil dari sidang "peninjauan kembali
keanggautaan Tk dlm WTO": Bukan saja tidak setuju Tk dikeluarkan dari
WTO bahkan diperkenankan untuk lebih memainkan peranannya sebagai
anggauta WTO, menjaga sistim ekonomi multilateralisme dari WTO demi
perkembangaan ekonomi dunia secara keseluruhan.
Keadaan seperti ini telah mengingatkan kita pada satu pribahasa Tk kuno:
得道者多助,失道者寡助(de dao zhe duo zhu, shi dao zhe gua zhu)
Artinya: Yang berbuat adil pasti akan didukung banyak orang, dan yg
berbuat tidak adil pasti akan dikucilkan orang.
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com