Kalau yang pernah saya baca ada yang kurang pada kutipan dibawah ini.
Jelasnya sbb.: Prinsip dasar komunisme adalah "kontribusi sesuai
dengan kemampuan SESEORANG dan menerima sesuai dengan kebutuhanNYA".

Nah kalau kalimat berikutnya. itu mah sudah soal tafsir seseorang.




Am Mon, 29 Oct 2018 18:39:02 +0000 (UTC)
schrieb "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]"
<GELORA45@yahoogroups.com>:

> Prinsip dasar komunisme adalah "kontribusi sesuai dengan kemampuan
> dan menerima sesuai dengan kebutuhan" dilihat dari prinsip ini
> negara2 gembong kapitalis seperti Netherlands, Norway, Finland, New
> Zealand, Germany, dan banyak yang lain yang justru lebih komunis
> dibanding Tiongkok. Masyarakat menerima pendidikan, kesehatan, social
> welfare sesuai dengan kebutuhan dan melalui perpajakan progressive
> mereka yang mempunyai kemampuan lebih juga kontribusi yang lebih
> banyak baik dari segi jumlah ataupun persentase.
> 
> ---In GELORA45@yahoogroups.com, <bhjo@...> wrote :
> 
> Pak Noroyono,
> Betul kalau dalil2 nya betul, kasih contoh yg konkrit negara mana yg
> berhasil dgn menggunakan dalil itu? Sedangkan Vietnam dan Cuba
> rupanya juga mulai menganut sistem "kapitalis". Yg lebih aneh adalah
> gembar-gembor anti kapitalis, anti neoliberalisme tetapi meninggalkan
> Cuba atau Eropa Timur utk menikmati keenakan kehidupan di negara2
> Barat/kapitalis seperti Belanda, Jerman, Perancis. BH Jo
> 
> 
> ---In GELORA45@yahoogroups.com, <noroyono1963@...> wrote :
> 
> Pak Chan,
> Seandainya ada perwira tinggi TPRT, kader tinggi PKT atau anggota
> Komisi Militer PKT yg beranggapan bahwa AS bukan musuh Tiongkok, maka
> orang-orang semacam itu sesungguhnyalah orang-orang goblok bin
> idiot ("sha gua"). Orang-orang semacam itu harus dipecat dari
> jabatannya dan disuruh saja memanggang bebek Peking. Dengan
> mengatakan demikian saya tidak bermaksud merendahkan profesi
> pemanggang bebek Peking. Sebab, profesi ini adalah termasuk profesi
> yg dapat memperkuat ekonomi Tiongkok via pelayanan kebutuhan
> masyarakat dan penambahan pemasukan devisa negara. Jadi bekerja
> sebagai pemanggang bebek Peking juga termasuk mengabdi kepada
> rakyat.("wei ren ming fu wu"). "Perang adalah kelanjutan politik
> denga jalan lain". "Perang adalah (konflik) politik dengan
> pertumpahan darah, (konflik) politik adalah perang tanpa pertumpahan
> darah". Semua perumusan ini bisa ditemukan dalam Pilihan Karya Mao
> Zedong (Mao Tse-tung). Perumusan lain mengatakan "Perdamaian adalah
> jeda di antara dua perang". Menurut hemat saya, munculnya senjata
> nuklir tidak menjadikan Perang Dunia III sebagai sebuah kemustahilan.
> Walau bagaimanapun kecilnya kemungkinan pecah PD III, tapi
> "kemungkinan" biar bagaimanapun tidak sama dengan
> "kemustahilan". 0,0000000000000   01 ≠ 0. Saya sepenuhnya dapat
> memahami kebijakan militer yg ditempuh RRT (PKT) saat ini. "Si vis
> pacem, para bellum"!!! Dalam pada itu, berbicara soal "Apakah
> Tiongkok musuh Amerika?", yg jelas Tiongkok adalah musuh orang yg
> kelewat rajin menghina, menghujat, mencerca, mencaci-maki Anda
> sebagai "si Remo", "si antek Imperialis", ":si Oportunis" dst.
> Apabila orang yg kelewat rajin tsb memang yakin bahwa dalil-dalil yg
> dikemukakannya benar, pertanyaan saya, mengapa dia  harus dengan
> cara menghina, menghujat, .......... Anda untuk membuktikan kebenaran
> dalil-dalilnya itu ??? Pythagoras (kira-kira 572 - 500
> SM), Archimedes (287 – 212 SM), Einstein (14 Maret1879 - 18 April
> 1955) telah membuktikan dalilnya tidak dengan cara seperti itu. Namun
> demikian dalil-dalil mereka diterima masyarakat dunia hingga hari
> ini. Mengapa? Karena dalil-dalil yg mereka kemukakan memang benar
> adanya! Pembuktian suatu kebenaran sesungguhnyalah tidak ada
> hubungannya dengan penghinaan, penghiujatan, pencaci-makian dan
> semacamnya. Salam, Noroyono29/10/2018 

Kirim email ke