Dan, cuma goblok egois yang bilang abstain bukan golput.

ehe...


---lusi_d@r... wrote:

Yah itulah persisnya seperti yang pernah saya kemukakan: menjadi bukti
nyata dan sebagai konsekwensi masih berlakunya TAP-MPRS-XXV/66.
Instrumen santase hukum yang tidak perlu pembuktian tapi cukup membuat
seseorang "dipersangkakan". Hantu komunisme klayaban di Indonesia.
Sekarang periodenya sudah meningkat menjadi: senjata makan tuan.
Jokowi ini hanya sekedar presiden hasil santase komplotan kekuasaan
penerus ordebaru. Si Prabowo itu podowae.

Am Thu, 8 Nov 2018 09:35:51 +0000 (UTC)
schrieb ajeg :

 > Lha petahana kok kepepet waktu... 
> 
> Lagipula sudah terlanjur beredar Jokowi pilih Mahfud 
> yang bahkan sudah siap di restoran sebelah menunggupanggilan untuk
> diumumkan sebagai cawapres. --- djiekh@... wrote: 
> Ya, kepepet, waktunya tinggal beberapa jam.Kan, sudah ada beritanya,
> beberapa partai islam sudahsepakat tidak aktif dukung Jokowi kalau
> Mahfud yangjadi calon wakil presiden.. Tentunya anda sudah baca.Kalau
> anda punya dugaan lain, silahkan kemukakan. On Thu, 8 Nov 2018 at
> 10:10, ajeg wrote:
> 
> Kenapa Jokowi sampai kepepet, menurut Anda?Siapa yang mepet dia?
> --- djiekh@... wrote:
> NU iu isinya macam-macam. Di NU banyak yang anti Gus Dur.Pemuda NU
> Yogya pernah beri ceramah di Universitas Leidenmungkin ada 15 tahun
> yang lalu. Dia menceritakan kalau pemudaNU Yogya ingin mendekati
> korban 65 . Dia mendekati beberapa kiyaiyang dekat dengan merek. Sang
> kiyai bilang coba omong dengan kiyai-kiyai ini, tetapi jangan dengan
> kiyai2 yang lain, pasti kamu akan dimaki maki. Nah dia dekati korban
> di Jatim, banyak melakukan pembicaraan, lalu mereka main wayang
> bersama. Wah, mereka dipanggilKodim, dicurigai. Setelah mereka
> menjelaskan, dan memberitahu sudah disetujui kyai2 tertentu,akhirnya
> boleh pulang.Saya pernah tanya Romo Sunu, yang waktu itu sedang ambil
> PhD di bidang Biologi di Amsterdam. Dia bilang, ya, dia sering
> berdiskusi dengan mereka. Memang mereka sudah berpikir jauh tentang
> nation building. Romo Sunu, yang dulunya docent Biologi di
> Universitas Katolik Yogya, tahu tahu tahu  belakangan diangkat jadi
> kepala Syarikat Jesuit Indonesia.Mahfud ini rupanya golongannya Gus
> Dur, tidak begitu disukai Kyai-kyai ??Apalagi partai2 islam lain beri
> dukungan pada Ma'ruf Amin pada saat terakhir.Rupanya Jokowi kepepet
> tidak ada waktu cari pilihan lain  ? Atau karena pilihanpertama,
> Mahfud, ditolak oleh yang lain-lain, jadi terpaksa ambil pilihan
> kedua ?
> 
> On Thu, 8 Nov 2018 at 07:27, ajeg wrote:
> Rata-rata muslim di PDIP itu abangan. Kedekatan PDIP 
> dengan santri & ulama cuma di jaman Gus Dur. Saat itu 
> justru Kiemas gamang mainkan kartu nasionalis-relijius, 
> walau belakangan mulai merapat. Jadi, dari faksi PDIP 
> sebelah mana yang mendorong Jokowi buang Mahfud lalu
> ambil Ma'ruf?
> Sekalipun penunjukkan cawapres adalah hak capres, 
> petugas tidak boleh seenaknya nyerong dari garis partai 
> main pragmatis untuk kepentingan sendiri. Atau, lepas saja 
> atribut partainya. Sehingga kalau terpilih, bekerjanya 
> untuk Indonesia.
> --- jonathangoeij@... wrote:
> Orang-orang yang bilang Jokowi PKI sekarang ada dikubu Jokowi sendiri.
> --- ajegilelu@... wrote :
> Sebetulnyasiapa di PDIP yang punya kedekatan dg Ma'ruf 
> 
> sampai petugas ini begitu pede menjadikannya sbg
> cawapres?Sebab,jangankan partai-partai koalisi yg berebut
> menyodorkanketuanya, Mahfud yg konon sdh direstui Mega saja bingung
> dg pilihan Jokowi yg berobah mendadak ini. Terlalu berlebihan memakai
> Ma'ruf untuk sekedar mnunjukkan keislamannya, untuk sekedar bilang
> "saya bukan PKI" --- jonathangoeij@... wrote: Th 2014 sewaktu teman
> dan kerabat tanya pendapat saya sama sekali tidak ragu2 bilang
> Jokowi, tetapi saat ini terus terang saya lebih baik bilang jangan
> pilih alias golput. Memilih seorang pemimpin mempunyai konsekwensi
> besar. Saya tidak tahu platform keduanya apa dan apakah memang benar2
> akan dijalankan nantinya atau hanya sekedar kelihatan wah supaya
> orang terpikat, tahunya ya apa saja yang dijanjikan/diucapkan pada
> masa kampanye ini. Saya rasa anda sudah tahu sendiri, dibawah
> beberapa seingatnya saja yg dikemukakan Jokowi-Ma'ruf:
> - debat bahasa Arab dan lomba ayat2 suci.- Jokowi titisan Allah-
> ekonomi keumatan- bank wakaf- negara islam bisa juga berbentuk
> republik- dsb-dsb, pada intinya sedemikian terkait dengan Islam On
> Tuesday, November 6, 2018, 7:44:14 AM PST, bhjo@... wrote: Walaupun
> kedua kubu, misal atau kenyataan,  mempunyai antek2 Suharto, tetapi
> platform mereka tidak bisa identical. Pasti ada yg bisa lebih
> merugikan atau lebih menguntungkan utk setiap voter. Selain itu dalam
> hal pemilihan di Indonesia, kita harus melihat track record dari
> Jokowi versus Prabowo, mana yg lebih membahayakan golongan kita
> berdasarkan agama, etnis, profesi dll. Kalau kita abstain,
> kemungkinan kita akan memilih calon yg lebih merugikan kita secara
> statistik akan lebih besar, bukan? Tentu kita bisa salah memilihnya
> karena politisi sering tidak jujur dan merubah platform nya kalau
> sudah terpilih. Ini adalah kelemahan sistim demokrasi Barat. Sistim
> dulu di Singapore atau di Tiongkok dgn one party rule, lebih baik? Yg
> jelas atau faktanya adalah kedua negara ini dgn one party rule telah
> berhasil menyelesaikan program2 nya dgn lebih cepat dan baik. 

Kirim email ke