https://nasional.tempo.co/read/1146871/tanggapi-cuitan-sby-pks-mengaku-

senasib-dengan-partai-demokrat/full&view=ok


 Tanggapi Cuitan SBY, PKS Mengaku Senasib


 dengan Partai Demokrat

Reporter:


       Francisca Christy Rosana

Editor:


       Rina Widiastuti

Jumat, 16 November 2018 09:21 WIB

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno resmi maju mencalonkan diri sebagai pasangan capres dan cawapres dalam pilpres 2019 dengan dukungan tiga partai koalisi, yaitu Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, dan Partai Amanat Nasional atau PAN. Adapun Partai Demokrat tak ikut dalam deklarasi itu. TEMPO/Fakhri Hermansyah <https://statik.tempo.co/data/2018/08/10/id_725007/725007_720.jpg>

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno resmi maju mencalonkan diri sebagai pasangan capres dan cawapres dalam pilpres 2019 dengan dukungan tiga partai koalisi, yaitu Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, dan Partai Amanat Nasional atau PAN. Adapun Partai Demokrat tak ikut dalam deklarasi itu. TEMPO/Fakhri Hermansyah

*TEMPO.CO*, *Jakarta* - Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS <https://www.tempo.co/tag/pks>) Suhud Aliyudin menilai partainya senasib dengan Partai Demokrat dalam pemilihan umum (Pemilu) serentak 2019. Ia mengatakan partainya harus berupaya keras untuk meraup suara elektoral lantaran yang akan mengambil untung besar dalam kontestasi politik mendatang adalah Partai Gerindra.

*Baca: Curhat Lengkap SBY Setelah Diserang Sekjen Gerindra <https://nasional.tempo.co/read/1146845/curhat-lengkap-sby-setelah-diserang-sekjen-gerindra>*

"/Coattail effect/ atau efek ekor jas terbesar ya ke Gerindra. Kami merasakan hal yang sama (dengan Partai Demokrat)," kata Suhud kepada /Tempo/ pada Jumat, 16 November 2018. Pernyataan Suhud ini sekaligus menanggapi cuitan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono semalam, 15 November, soal kondisi partai politik dalam koalisi pengusung calon presiden dan wakil presiden 2019.

Dalam rangkaian kicauannya, SBY mengatakan tak ada satu pun partai politik yang tak punya capres dalam pemilu serentak, yang tidak mengutamakan partai. Menurut Suhud, pernyataan SBY telah mewakili apa yang dirasakan oleh PKS.

Umumnya, kata Suhud, partai-partai yang tidak memiliki capres akan memecah pikiran mereka untuk pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang digelar bersamaan. Itu artinya, partai harus bekerja di dua level. Suhud mengakui sistem ini cukup membuat gamang.

*Baca: Tanggapi Sekjen Gerindra, SBY: Lebih Baik Mawas Diri <https://nasional.tempo.co/read/1146785/tanggapi-sekjen-gerindra-sby-lebih-baik-mawas-diri/full&view=ok>*

Meski demikian, Suhud mengaku partainya tidak menyoalkan situasi tersebut. Ia juga memastikan bukan berarti partai-partai politik yang tidak memiliki capres tidak akan total bekerja untuk mengusung capres.

Suhud lantas menambahkan, pada teknis pelaksanaan kampanye calon legislatif di lapangan, para kader akan turut menyebut nama capres dan cawapres. Misalnya, caleg PKS dan partai-partai lain non-Gerindra dalam Koalisi Adil Makmur pasti akan menampilkan nama dan foto capres dan cawapres di atribut kampanye mereka.

"Coba aja lihat spanduk yang betebaran," katanya. Menurut Suhud, ini merupakan bagian dari efek ekor jas tersebut.

*Baca: Demokrat Sebut Prabowo - Sandiaga Tak Manfaatkan SBY - AHY <https://pilpres.tempo.co/read/1146615/demokrat-sebut-prabowo-sandiaga-tak-manfaatkan-sby-ahy>*

Persoalan /coattail effect/ atau efek ekor jas menjadi polemik di antara partai-partai yang tak memiliki calon presiden atau calon wakil presiden. Sejumlah sigi lembaga survei, semisal Y-Publica dan Lingkar Survei Indonesia Denny JA, menyebut efek ekor jas hanya akan dinikmati Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sedangkan suara untuk partai lain, seperti Demokrat danĀ PKS, berpotensi anjlok.

------------------------------------------------------------------------
# PKS <https://www.tempo.co/tag/pks>
# SBY <https://www.tempo.co/tag/sby>
# Demokrat <https://www.tempo.co/tag/demokrat>
# Pilpres 2019 <https://www.tempo.co/tag/pilpres-2019>







Kirim email ke