Di Forum APEC, Jokowi Pamer Revolusi Industri 4.0
Reporter:
Friski Riana
Editor:
Syailendra Persada
Minggu, 18 November 2018 08:12 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi menyaksikan
peletakkan kapsul waktu ke dalam cangkang oleh anak-anak saat peresmian
Monumen Kapsul Waktu di Kabupaten Merauke, Papua, Jumat, 16 November
2018. Foto: Biro Pers SetpresPresiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu
Negara Iriana Jokowi menyaksikan peletakkan kapsul waktu ke dalam
cangkang oleh anak-anak saat peresmian Monumen Kapsul Waktu di Kabupaten
Merauke, Papua, Jumat, 16 November 2018. Foto: Biro Pers Setpres
*TEMPO.CO*,*Jakarta*- Presiden Joko Widodo
atauJokowi<https://www.tempo.co/tag/jokowi>menekankan pentingnya sikap
inklusifitas di era digital, saat memberikan sambutan dalam pertemuan
APEC Business Advisory Council (ABAC) Dialog with Leaders di Port
Moresby, Papua Nugini, pada Sabtu, 17 November 2018.
Baca:Jokowi Bahas Sawit dan Perikanan dengan PM Kepulauan Solomon
<https://bisnis.tempo.co/read/1147319/jokowi-bahas-sawit-dan-perikanan-dengan-pm-kepulauan-solomon>
“Di era digital ini, jangan sampai dilupakan aspek inklusifitas di mana
manfaat pembangunan melibatkan dan dapat dinikmati semua orang," kata
Jokowi dalam siaran tertulis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media
Sekretariat Presiden yang diterima Tempo, Ahad, 18 November 2018.
Ads byKiosked <http://kiosked.com/>
Jokowi mengatakan, jika sikap inklusifitas diabaikan, dikhawatirkan
dapat memperburuk kesenjangan. Sementara, kesenjangan itu sendiri akan
menciptakan masalah sosial dan konflik. Karena itu, Jokowi secara tegas
mengingatkan bahwa ketegangan antar negara besar dalam perdagangan dunia
hanya akan merugikan masyarakat. “Dan ini pula yang juga dapat mendorong
konflik sosial,” ujarnya.
Menurut Jokowi, pemerintah Indonesia memberikan perhatian besar terhadap
generasi muda untuk Revolusi 4.0 melalui pendidikan vokasi, politeknik,
dan balai latihan kerja. Dukungan itu melalui pemanfaatan teknologi di
semua sektor, misalnya Ruangguru di bidang pendidikan atau GoJek di
bidang transportasi. “Semua ini dilakukan untuk mendorong ekonomi yang
inklusif,” kata dia.
Untuk memastikan pembangunan yang inklusif di era digital, Jokowi
mengingatkan agar ketimpangan digital harus diatasi melalui penyusunan
peta jalan pengembangan internet of things. Selain itu, penyediaan
platform pemasaran digital bagi UMKM, seperti Tokopedia dan Qlapa.
Jokowi mengatakan, ketimpangan juga bisa diatasi dengan pemanfaatan
digital bagi daerah tertinggal melalui kerjasama dengan marketplace.
Kerja sama tersebut dalam hal mengembangkan platform e-commerce berbasis
potensi daerah, seperti pertanian dan perikanan, dan perbaikan kurikulum
sekolah agar lebih siap menyambut era digital atau digital-ready.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan bahwa di Indonesia, pada 2017 tercatat 132,7 juta
pengguna internet dan 92 juta pengguna ponsel pintar. Sehingga
pemerintah harus terus menyelesaikan pembangunan infrastruktur digital
dengan penambahan serat optik Palapa Ring dan penataan spektrum
frekuensi untuk menyediakan akses digital yang terjangkau bagi masyarakat.
Simak:Jokowi Akan Bangun Pos Lintas Batas Negara di Sota, Merauke
<https://bisnis.tempo.co/read/1147277/jokowi-akan-bangun-pos-lintas-batas-negara-di-sota-merauke>
Selain itu,Jokowi<https://www.tempo.co/tag/jokowi>menuturkan Indonesia
akan terus mengimplementasikan Peta Jalan Kebijakan E-Commerce untuk
mendukung pengembangan e-commerce sebanyak 17 persen dan mencetak 1000
technopreneurs pada tahun 2020.
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com