“Mereka melindungi para pekerja inidengan segala macam cara. 
Bahkan ada yang mengatakan kepada KKB, jika kamusentuh dia 
(para pekerja), bunuh dulu saya,”


DuaWarga Mbua Bertaruh Nyawa Selamatkan Pekerja dari Pembantaian KKB


Penulis

Redaksi - 6Desember 2018




KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Dua warga asli di Mbua, Endis Tabuni,seorang 
mantri Puskesmas Yigi dan Ekira Lokbere, salah satu pekerja PT IstakaKarya, 
harus bertaruh nyawa selamatkan para pekerja dari pembantaian kelompokkriminal 
bersenjata (KKB) di Nduga.




Saat itu, Endis Tabuni dan EkiraLokbere mencoba berbagai cara agar bisa 
menyelamatkan beberapa warga pendatang,termasuk pekerja PT Istaka Karya dari 
aksi kekejaman KKB di Kampung Yigi,Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, pada 1-2 
Desember 2018 lalu.




Saat kejadian, Endis Tabuni sambilmenggendong anaknya berusia 3-4 tahun bernama 
Martina Tabuni, mempertaruhkannyawanya berusaha menyelamatkan dua pekerja 
proyek pembangunan rumah dokter didaerah itu.




Sementara Ekira Lokbere, juga ikutbertaruh nyawa menyelamatkan lima pekerja PT 
Istaka Karya, yang salah satunyaadalah pimpinan Ekira bernama Jhoni Arung di PT 
Istaka Karya.




“Mereka melindungi para pekerja inidengan segala macam cara. Bahkan ada yang 
mengatakan kepada KKB, jika kamusentuh dia (para pekerja), bunuh dulu saya,” 
kata Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih,Kolonel Inf. Aidi menirukan salah 
satu warga asli Mbua yang harus bertaruhnyawa masuk hutan cari tempat aman bagi 
pekerja yang mereka selamatkan.




Aidi menceritakan, pada tanggal 1Desembar itu, KKB selain mengambil para 
pekerja PT. Istaka Karya di camp,rupanya ada sebagian yang melakukan penyisiran 
di rumah-rumah warga yang ada disekitar camp pekerja PT Istaka Karya.




Aidi menyebutkan para KKB ini selainmencari warga pendatang mereka juga mencari 
warga yang bukan Suku Yigi (sukuasli setempat) untuk dibantai. Salah satu rumah 
yang didatangi saat itu, rumahEndis Tabuni, ia diketahui menyimpan dua orang 
pekerja yang sedang mengerjakanproyek pembangunan rumah untuk dokter.




“Endis Tabuni adalah warga asli Papuasekaligus seorang mantri di Yigi, dia juga 
diberi tanggungjawab untuk memantaupekerjaan proyek rumah dokter,” kata Aidi, 
Kamis, 6 Desember 2018.




Menurut kesaksian Endis Tabuni, saatitu sekitar pukul 16.30 WIT, KKB berjumlah 
lima orang mendatangi rumahnya danmenodongkan senjata dikepala dan badannya. 
Saat itu dia diminta untukmenyerahkan dua orang pekerja yang ditampung.




“Endis Tabuni saat itu mengatakanbahwa dua orang pekerja sudah tidak ada 
dirumahnya dan lari kedalam hutan.Ternyata, dua orang itu disembunyikan 
dirumahnya ditutup dengan menggunakanbahan seadanya baik itu kain atau daun,” 
ujarnya.




Kemudian pukul 09.00 WIT, Endis Tabunimengendap keliling kampung tanpa 
penerangan untuk megecek situasi kedudukanKKB, setelah dinyatakan aman, Endis 
Tabuni kembali menjemput dua pakerja untukmenyelamatkan diri.




Lalu sekitar pukul 12.00 WIT, EndisTabuni bersama dua pekerja menuju hutan ke 
arah Mbua, sebab Mbua yang dirasapaling aman. Sambil menggendong anaknya yang 
berusia tiga tahun, dia mengawaldua pekerja masuk ke hutan jalan kaki tanpa 
penerangan.




“Saat berada di dalam hutan denganrasa takut dan tanpa penerangan Endis Tabuni 
berjalan dengan cepat, sekitarsatu jam berlalu mereka terpisah. Tetapi besok 
paginya mereka bertemu di PosTNI Mbua dengan beberapa warga lain yang memiliki 
cerita masing-masing untukmenyelamatkan diri,” jelas Aidi.




Kemudian, Ekira Lokbere merupakanwarga asli Mbua yang berdomisilih di Yigi, dia 
adalah salah satu karyawan PT.Istaka Karya, karena memiliki rumah di Yigi dia 
tak tidur di camp. EkiraLokbere menampung beberapa pekerja PT Istaka Karya, 
termasuk bosnya.




“Saat itu KKB juga mendatangi merekadan dimintai uang untuk keperluan upacara 1 
Desember, semua yang ada dalamrumahnya dimintai uang, baik itu uang pribadi 
ataupun uang PT. Istaka Karya.Setelah itu KKSB minta para pekerja termasuk 
bosnya, tetapi Ekira Lokberejustru mengatakan jika kau ingin ambil mereka, 
bunuh saya dulu,” tuturnya.






Aidi menyampaikan, sampai saat iniproses evakuasi masih berlangsung diwarnai 
kontak senjata dengan KKB. Sebagianwarga selamat dan korban meninggal sudah 
dievakuasi ke Timika, KabupatenMimika.

***(LizaIndriyani)



Kirim email ke