Ke mana Menteri BUMN saat penandatanganan jual-beli ini dilakukan di kantornya? Kenapa sebutannya masih Holding Migas dan bukan Holding Energi? Lalu, di mana listrik (PLN) mau ditempatkan? Ya kita tunggulah hasilnya, harga eceran di pasar. On Sunday, December 30, 2018, 3:28:07 PM GMT+7, ajeg wrote:
Akuisisi Pertagas Dicicil 2 Tahap, PGN Bayar Tunai Rp 10,09 T Market - Muhammad Choirul Anwar,CNBC Indonesia 28 December 2018 16:36 Jakarta,CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)menyelesaikan proses akuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas) dan empat anak usahasebagai bagian dari proses pembentukan Holding BUMN Migas. Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengatakan, pada hari ini proses akuisisimencapai babak baru dengan ditandatanganinya Perjanjian Jual Beli (SalesPurchase Agreement/SPA) Saham Pertagas antara Pertamina dan PGN. "Hariini PGN mencatat sejarah baru. Kami resmi menjadi Sub Holding Gas karena prosesakuisisi Pertagas dan seluruh anak usahanya telah selesai," kata Gigih diAcara Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Pertagas antara Pertamina danPGN yang dilaksanakan di Kementerian BUMN (28/12/2018). Dalam aksi korporasi ini PGN dan Pertamina telah melakukan proses penilaian(valuasi) kembali atas akuisisi Pertagas. Proses penilaian kembali inidiperlukan karena PGN dan Pertamina telah memutuskan untuk mengikutsertakan 4anak usaha Pertagas yakni PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta-SamtanGas, dan PT Perta Kalimantan Gas dalam proses pengambilalihan saham Pertaminadi Pertagas oleh PGN. Seperti diketahui, sebelumnya pada saat penandatanganan Perjanjian Jual BeliSaham Bersyarat (CSPA) yang dilakukan pada 29 Juni 2018 lalu, PGN direncanakanhanya mengakuisisi Pertagas dan anak usahanya, PT Pertagas Niaga saja. Sebagai konsekuensi atas hasil penilaian kembali tersebut, harga pengambilahansaham Pertagas dan seluruh anak perusahaannya mengalami perubahan. Hargapembelian 51% saham Pertagas dan anak usaha yang semula sebesar Rp 16,6 triliunmenjadi Rp 20,18 triliun. PGN mengakuisisi 2,59 juta yang setara dengan 51%dari seluruh saham di Pertagas termasuk kepemilikan di seluruh anakperusahaannya. Terkait skema pembayaran pengambilalihan saham tersebut, menurut Gigih, PGNakan melakukannya dalam 2 tahap. Tahap pertama sebesar 50% dari total hargapembelian atau ekuivalen Rp 10,09 triliun akan menggunakan skema pembayarantunai. "Adapun untuk tahap kedua, perusahaan akan menerbitkan Promissory Notesebesar 50 % dari total harga pembelian," ujar Gigih. (dob/dob)