Temuan TGPF Kerusuhan Mei:
 
https://www.komnasperempuan.go.id/file/pdf_file/SDK/2.PP3_SDK_2_Temuan%20TGPF%20Peristiwa%20Kerusuhan%20Mei%201998.pdf
<https://www.komnasperempuan.go.id/file/pdf_file/SDK/2.PP3_SDK_2_Temuan%20TGPF%20Peristiwa%20Kerusuhan%20Mei%201998.pdf>
 
A.H.
 
-----Original-Nachricht-----
Betreff: [jaringan-kerja-indonesia] Fw: [GELORA45] 21 Tahun Tragedi Mei 
1998, Jangan Sampai Rezim Otoriter Kembali
Datum: 2019-05-15T06:20:39+0200
Von: "'Chalik Hamid' via Jaringan Kerja Indonesia" 
<jaringan-kerja-indone...@googlegroups.com>
An: "Jaringan Kerja Indonesia" <jaringan-kerja-indone...@googlegroups.com>, 
"Yahoo! Inc." <wahana-n...@yahoogroups.com>, "Sastra Pembebasan" 
<sastra-pembeba...@yahoogroups.com>, "Yahoo! Inc." 
<perhimpunanpersaudar...@yahoogroups.com>, "Yahoo! Inc." 
<nasional-l...@yahoogroups.com>, "DISKUSI FORUM HLD" 
<diskusifo...@googlegroups.com>
 
 
 
 
 
 
----- Pesan yang Diteruskan -----
Dari: kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>
Kepada: Gelora45 <GELORA45@yahoogroups.com>; Noroyono 1963 
<noroyono1...@yahoo.com>
Terkirim: Senin, 13 Mei 2019 10.51.22 GMT+2
Judul: Re: [GELORA45] 21 Tahun Tragedi Mei 1998, Jangan Sampai Rezim 
Otoriter Kembali
 
 
 
Ada yang mau mengulangi peristiwa 21 tahun yang lalu dengan people 
power....?

Pada tanggal Sen, 13 Mei 2019 pukul 10.23 Noroyono 1963 
noroyono1...@yahoo.com <mailto:noroyono1...@yahoo.com> [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > menulis:
  
  
 21 Tahun Tragedi Mei 1998, 
 Jangan Sampai Rezim Otoriter Kembali
  
 Reporter: Imam Hamdi
 Editor: Ali Anwar
  
 Senin, 13 Mei 2019 12:02 WIB
  
 Keluarga korban tragedi Mei 1998 tiba di Tempat Pemakaman Umum Pondok
 Rangon, Jakarta Timur, 
 13 Mei 2019. Mereka memperingati 21 tahun tragedi Mei 1998. Tempo/Imam
 Hamdi
  
 TEMPO.CO <http://TEMPO.CO> , Jakarta - Keluarga korban  tragedi Mei 1998
 mendatangi Mall Klender dan Tempat Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta
 Timur, Senin, 13 Mei 2019. Mereka menabur bunga dan doa bersama untuk
 memperingati 21 tahun terjadinya peristiwa berdarah itu.
  
 Perwakilan Paguyuban Mei 1998, Darwin, mengatakan telah 20 tahun
 memperingati tragedi Mei 1998, dengan para keluarga korban. "Jangan sampai
 kejadian ini terulang," kata pria berusia 54 tahun itu di TPU Pondok
 Rangon.
  
 Darwin mengenang tragedi Mei 1998 sebagai peristiwa kelam yang
 memperlihatkan kekejaman rezim otoriter pemerintahan yang dipimpin
 Presiden Soeharto. "Berbeda dan mengkritik pemerintah bisa diculik. Kami
 tidak berani bicara saat itu," ucapnya.
  
 Dalam peristiwa itu, anak pertama Darwin, Eten Karyana, 32 tahun, menjadi
 korban. Eten tewas terpanggang di pusat perbelanjaan Yogya, sekarang Citra
 Mall.
  
 Darwin berharap setiap generasi bisa terus mengenang tragedi Mei 98
 sebagai bagian dari sejarah dan meneruskan perjuangan para keluarga korban
 untuk menuntut keadilan. "Mahasiswa dan aktivis harus berjuang jangan
 sampai rezim otoriter terulang."
  
 Selain itu, ia berharap mahasiswa dan juga aktivis terus memperjuangkan
 agar dalang tragedi yang merenggut ribuan nyawa ini bisa diungkap.
 "Harapan kami orang-orang yang terlibat bisa diseret ke pengadilan,"
 ujarnya.
  
 Manajer Kampanye Amnesty International Indonesia, Puri Kencana Putri,
 mengatakan rentang waktu 21 tahun merupakan sebuah anomalitas untuk
 menyelesaikan sebuah pelanggaran hukum. "Jangka waktu yang cukup panjang
 membuktikan negara benar-benar sengaja mengabaikan korban," ujarnya.
  
 Tragedi yang terjadi pada 13-15 Mei 1998 itu menelan korban sebanyak 1.190
 jiwa, 85 perempuan etnis Tionghoa menjadi korban pemerkosaan dan ratusan
 gedung dirusak dan dibakar.
  
 Peristiwa brutal tragedi Mei 1998 itu terjadi di 88 lokasi yang tersebar
 di Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bandung, Solo, Klaten, Boyolali, Medan,
 Deli, Simalungun, Palembang dan Padang.
  
 
https://metro.tempo.co/read/1204844/21-tahun-tragedi-mei-1998-jangan-sampai-rezim-otoriter-kembali
 
<https://metro.tempo.co/read/1204844/21-tahun-tragedi-mei-1998-jangan-sampai-rezim-otoriter-kembali>
  


  
  

 
 
--

---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "Jaringan Kerja Indonesia" 
di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
kirim email ke jaringan-kerja-indonesia+unsubscr...@googlegroups.com
<mailto:jaringan-kerja-indonesia+unsubscr...@googlegroups.com> .
Untuk melihat diskusi ini di web, kunjungi 
https://groups.google.com/d/msgid/jaringan-kerja-indonesia/562518934.656623..1557893897775%40mail.yahoo.com
<https://groups.google.com/d/msgid/jaringan-kerja-indonesia/562518934.656623.1557893897775%40mail.yahoo.com?utm_medium=email&utm_source=footer>
 
..
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout
<https://groups.google.com/d/optout> .


Kirim email ke