https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1529-buah-keramahan
/*Buah Keramahan*/
Penulis: *Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group* Pada: Senin, 27 Mei
2019, 05:10 WIB podium <https://mediaindonesia.com/podiums>
<https://www.facebook.com/share.php?u=https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1529-buah-keramahan>
<https://twitter.com/home/?status=Buah Keramahan
https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1529-buah-keramahan
via @mediaindonesia>
Buah Keramahan
<https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/1200x-/podiums/2019/05/94e66513d8e287dfa5bcf2cf7077eabf.jpg>
/MI/
Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
BERIKUT ini fakta menyenangkan, berkembang apresiasi untuk Polri yang
dibantu TNI dalam menjaga keamanan dan ketertiban ketika terjadi
demonstrasi pekan lalu.
“Bapak tinggal di mana?” Tanya seorang kawan kepada anggota Polri yang
bertugas di kawasan Bundaran HI, Jakarta.
“Di hotel, Bu.”
“Bagus dong.”
“Di parkirannya juga hotel, Bu,” jawab polisi itu dengan nada bercanda,
tapi tegas.
Tawa pun pecah. Di tengah ketegangan karena khawatir terhadap aksi
demonstrasi, petugas dapat mencairkan dengan canda tawa.
Percakapan itu terjadi di hari ketika sebagian warga berunjuk rasa di
Bawaslu. “Polisi itu ramah. Tidak seperti polisi di masa lalu,” kata
seorang kawan.
Kawan itu bersama dua kawan perempuan lainnya datang menyapa polisi.
“Keramahan polisi itu bukan hasil instan. Mereka tentu hasil didikan.”
Dalam perjalanan ke Sukabumi, Sabtu (25/5), kawan itu menceritakan
kenyataan yang lain lagi yang dilihatnya hari itu. “Di Polres Jakarta
Barat banyak karangan bunga ucapan apresiasi.”
Bukan hanya di Polres Jakarta Barat, menurut detik.com (24/5), karangan
bunga juga berjejer di Asrama Brimob Petamburan. Warga mengucapkan
terima kasih karena polisi menangkap 183 perusuh. ‘Terima kasih, Pak
Polisi, udah jagain kita semua’, tulisan di sebuah karangan bunga.
Demikianlah bersemi rasa aman di dalam hati warga berkat kesiagaan
Polri dibantu TNI. Sepatutnya orang bertanya, kekacauan macam apa yang
terjadi di negeri ini bila Polri yang dibantu TNI tidak menjaga keamanan
dan ketertiban dengan ramah?
Keramahan itu faktor utama yang mengatasi masalah di lapangan sehingga
tidak terjadi konflik otoritas penanggung jawab keamanan dan ketertiban
dengan kebebasan warga berekspresi yang berkemungkinan ada yang
bertingkah laku tidak berdisiplin, yang tidak taat hukum.
Unjuk rasa itu hal yang seyogianya tidak perlu terjadi. Pilpres ialah
wadah konstitusional untuk kita semua mengusahakan perubahan yang
efektif dan damai, bersandar pada cara-cara yang sah. Kenapa terjadi
keraguan terhadap lembaga negara (KPU, Bawaslu, MK)?
Semua institusi negara itu dan orang-orang yang duduk di institusi itu
merupakan produk kekayaan demokrasi, hasil bentukan dan pilihan
pemerintah dan DPR. Kenapa menyangkut pilpres timbul ketidakpercayaan?
Kenapa menyangkut pileg semua bisa menerima atau bila pun menolak
keputusan KPU, menempuh cara-cara konstitusional melalui MK?
Terjadi ambiguitas, padahal pilpres dan pileg diselenggarakan serentak.
Bukan hanya ambiguitas, juga terjadi kemunduran moral politik dalam
berdemokrasi yang coba ditutupi dengan pernyataan yang menggampangkan
persoalan, bahwa people power yang dimaksud ialah people power
enteng-entengan.
Terima kasih kepada Polri yang dibantu TNI, yang sekalipun ramah, tidak
menganggap enteng people power yang katanya enteng-entengan itu.
<https://www.facebook.com/share.php?u=https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1529-buah-keramahan>
<https://twitter.com/home/?status=Buah Keramahan
https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1529-buah-keramahan
via @mediaindonesia>