Apa Anissa Pohan, istrinya AHY, bisa kromo inggil ? Pada tanggal Sen, 10 Jun 2019 pukul 09.48 Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
> > > > Apakah kalau AHY berbicara dengan Jokowi untuk dapat jabatan menteri dia > pakai kromo inggil? Apakah Jokowi- Ma'ruf akan berikan kursi menteri kepada > AHY? > > > > https://fokus.tempo.co/read/1213099/membaca-tanda-tanda-arah-politik-partai-demokrat/full&view=ok > *Membaca Tanda-tanda Arah Politik Partai Demokrat* > > Reporter: > *Egi Adyatama* > > Editor: > *Tulus Wijanarko* > > Minggu, 9 Juni 2019 12:46 WIB > > > > <https://statik.tempo.co/data/2019/05/02/id_838812/838812_720.jpg>*Presiden > Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan Komandan Komando Satuan Tugas > Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana > Negara, Jakarta, Kamis 2 Mei 2019. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A* > > > *TEMPO.CO <http://TEMPO.CO>*, *Jakarta* - Teka-teki mengenai sikap Partai > Demokrat <https://www.tempo.co/tag/demokrat> pascapemilihan presiden 2019 > makin menarik perhatian. Apakah partai berlambang mercy ini akan > menyeberang ke koalisi pemerintah, ataukah bertahan di kubu > Prabowo-Sandiaga Uno? Semua masih serba mungkin. > > > *Baca juga*: *PDIP Bicara Hubungan Megawati dan SBY Selama Ini* > <https://nasional.tempo.co/read/1211895/pdip-bicara-hubungan-megawati-dan-sby-selama-ini> > > > Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean > mengatakan sampai saat ini partai belum melakukan pembicaraan resmi akan > berkoalisi dengan oposisi atau bergabung ke pemerintahan. “Tunggu saja > bagaimana perkembangannya nanti. Apakah Partai Demokrat tetap menjadi > partai penyeimbang (beroposisi) atau partai pemerintah?” kata dia, Sabtu, 8 > Juni. > > Sepertinya sikap itu masih terlihat mengambang. Tetapi publik juga melihat > bahwa berkali-kali Demokrat mengirim sinyal kemana arah politik akan > dilabuhkan. Kapal Demokrat sepertinya tengah mengarah ke kubu pemerintah. > > > Tanda itu pertama kali dinyalakan oleh Komandan Komando Satuan Tugas > Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Putra > Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambanag Yudhoyono, ini setidaknya sudah > dua kali menemui Presiden Joko Widodo pascapemilu di Istana. > > Selain itu, AHY dan adiknya, Edhie Baskoro Yudhoyono, juga hadir di *open > house* lebaran Jokowi dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia > Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. > > Sebelumnya, AHY juga berkumpul bersama beberapa kepala daerah di Bogor. > Dalam Forum Bogor itu berkumpul AHY, Yenny Wahid, dan kepala daerah yang > selama ini dikenal sebagai pendukung Jokowi. Dalam pertemuan itu AHY > menyampaikan Partai Demokrat mendukung langkah yang konstitusional dalam > kompetisi politik. > > > Tapi jauh sebelum AHY berzig-zag, hubungan Demokrat dengan koalisi > Prabowo-Sandiaga yang disebut Koalisi Adil Makmur itu, sudah lebih dulu > memanas. Melejitnya tensi itu dipicu oleh aksi Wakil Sekretaris Jenderal > Partai Demokrat Andi Arief yang mencuit di akun twitternya. > > > Andi menulis bahwa Prabowo dipasok informasi dan data yang salah sehingga > terjerumus menyatakan menang Pilpres 62 persen. Andi menyebut si pemasok > sebagai “setan gundul”. Cuitan ini memancing keriuhan, dna juga reaksi > partai-partai di kubu koalisi Prabowo. > > Tetapi apakah semua sinyal itu memang cukup terang menunjukkan arah > politik Partai Demokrat? > > Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan keputusan terkait > koalisi sepenuhnya ada di tangan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua > umum partai. Dia menegaskan kini Demokrat adalah partai mandiri dan tak > terikat koalisi mana pun. > > Jansen menyatakan pasca Pemilihan Umum 2019, koalisi partai di kubu > pasangan pengusung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno juga selesai. Koalisi, > kata dia, bukanlah fusi partai. Karena itu Demokrat kini mandiri dan tak > ada di kubu mana pun. > > "Sebagai partai yang mandiri, independen, punya badan hukum sendiri, sikap > sendiri, pandangan politik sendiri, ya, kita bebas menentukan arah sikap > Partai Demokrat pascapemilu," kata Jansen. Apapun pilihannya nanti, baik > bergabung dengan pemerintah atau tetap menjadi oposisi, Jansen menegaskan > Demokrat siap menjalankannya. > > Termasuk siap menjadi oposisi? Jansen mengingatkan bahwa selama hampir > lima tahun pemerintahan Jokowi, Demokrat memilih menjadi oposisi. Kata dia > itu modal bagus bagi Demokrat. > > > > Namun jika akhirnya partai memutuskan bergabung dengan pemerintah, > Demokrat juga telah siap. Pengalaman kepemimpinan SBY sebagai Presiden > Indonesia dari 2005 hingga 2014, dinilai Jansen menjadi modal yang > meyakinkan. "Tak semua partai punya pengalaman seperti Demokrat. Kami kan > pernah keduanya. Kami tahu kalau di dalam mau melakukan apa, di luar mau > melakukan apa," kata dia. > > > Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi > Prayitno, menilai dari gestur yang ditujukan belakangan, Demokrat memang > cenderung ingin bergabung dengan pemerintah. Selain dari semakin seringnya > pertemuan antara tokoh, Demokrat juga telah menyatakan menerima hasil > perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum. Sikap ini bertentangan dengan > Koalisi Indonesia Adil Makmur, yang menentang keras keputusan KPU dan sudah > mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. > > Adi mengatakan untuk jangka pendek, jika Partai Demokrat merapat ke > koalisi pemerintah, kemungkinan mendapat jatah kursi menteri. Namun secara > jangka panjang, dia melihat hal itu bisa menjadi batu loncatan lebih besar, > yakni menggabungkan dua trah politik besar, yakni trah SBY dan Megawati. > "Merajut kemungkinan menduetkan mantan 'anak-anak presiden' maju di pilpres > 2024," kata Adi. > > Kemungkinan bergabungnya Demokrat ke pemerintah itu ditanggapi beragam > oleh para pendukung Jokowi. Keraguan muncul, salah satunya, dari Sekretaris > Jenderal Partai Persatuan Pembangunan, Arsul Sani. > > Arsul menilai selama Pilpres 2019 Partai Demokrat menunjukkan sikap keras > terhadap pemerintahan Jokowi. Dia menilai ini bisa menimbulkan > kekahwatrian. "Apa komitmen mereka bisa dipegang, karena (kini) begitu > mudah berpindah haluan," tanya dia. > > Sikap lebih lunak ditunjukkan anggota koalisi lainnya. Sekretaris Jenderal > Partai Perindo Ahmad Rofiq mengatakan siap saja menerima tambahan partai > baru di koalisi, selama tujuannya benar-benar untuk mendukung Jokowi. "Ini > lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Maka tentu kami akan > memberikan pertimbangan khusus," kata dia. > > Kini, bola –sepertinya-- di tangan Demokrat. Tetapi Jansen enggan > berandai-andai. Dia mengatakan kepastian sikap itu akan diputuskan pasca > gugatan di MK selesai dan keputusan telah keluar. "Jadi biarlah hal besar > seperti itu diputuskan pemimpin-pemimpin besar di atas. Kalau dalam hal > ini, antara Pak SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia dengan > Pak Jokowi," kata Jansen. > > *EGI ADYATAMA | FIKRI ARIGI* > > > >