Kualitas SDM seperti apa yang mau dihasilkan Jokowi dengan anggaran terbatas 
dan nasib Guru yang merana? Belum lagi mengatasi masalah-masalah kecanduan 
(narkotika, game online, maupun sex bebas).
-----

Jokowi: APBN 2020 Fokus pada Kualitas SDM

"Berbekal inovasi, kualitas SDM, dan penguasaan teknologi kita bisa keluar dari 
kutukan sumber daya alam," ujar Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraan di 
Gedung DPR/MPR pada Jumat pagi (16/8/2019) di Jakarta.

https://m.liputan6.com/bisnis/read/4039466/jokowi-apbn-2020-fokus-pada-kualitas-sdm
-
Para Guru Honorer Menangis di Kantor Bupati, Curhat Gaji Sebulan Rp 50 Ribu
Jumat, 18 Oktober 2019 – 06:45 WIB
jpnn.com, PAMEKASAN - Ratusan guru honorer nonkategori mendatangi kantor Bupati 
Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Mereka adalah kumpulan ratusan guru yang yang mengatasnamakan Forum Guru 
Honorer (FGH) nonkategori di lingkungan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pamekasan, 
Madura, Jawa Tmur.
Para guru honorer itu meminta kepada pemerintah perhatian terhadap 
kesejahteraan dan kejelasan status.
Mereka meminta kesejahteraan diperhatikan selama ini gaji guru honorer yang 
terima tidak sebanding dengan perjuangan dan pengabdian.
Para guru juga meminta diterbitkan surat keputusan (SK) pengangkatan dari Dinas 
Pendidikan.
Penerbitan SK itu bukan menuntut untuk diangkat menjadi PNS, melainkan sebagai 
syarat untuk mengikuti pendidikan profesi guru (PPG) dan juga diminta bisa 
menerbitkan jaminan sosial.
Salah satu honorer SDN di lingkungan Pamekasan, Nur Ismi menyampaikan, jeritan 
hatinya sambil menangis di depan Wakil Bupati Pamekasan dan pejabat lainnya di 
ruangan Pemkab Pamekasan.
Guru yang sudah 15 tahun mengajar ini mengaku digaji mulai Rp. 50 sampai Rp 350 
ribu per bulan masuk setiap hari dari Senin sampai Sabtu. Ia mengaku tidak 
cukup untuk keperluan setiap hari.
"Saya pernah mengadu ke pihak sekolah agar gaji dinaikkan, tetapi pihak sekolah 
tidak bisa menaikkan, lantaran Bantuan Operasi Sekolah (BOS) tidak bisa 
menganggarkan lebih dari itu," tutur Nur Ismi.
Sementara itu Wakil Bupati Pamekasan, Rajae mengatakan akan menampung semua 
keluhan dari guru honorer nonkategori. Pihaknya akan mengkaji secara mendalam.
"Kami sudah melakukan inventarisasi semua jenjang sekolah di lingkungan 
Kabupaten Pamekasan, kemudian nanti akan mengukur dengan beban APBD Pamekasan," 
tutur Rajae.
Setelah melakuan audiensi dan mendengar penjelasan Wakil Bupati Pamekasan 
bersama pejabat lainnya, ratusan guru honorer Pamekasan ini langsung 
membubarkan diri.(end/pojokpitu/jpnn)

Kirim email ke