https://nasional.tempo.co/read/1268139/pengamat-nasdem-ingin-bentuk-poros-lawan-megawati-dan-prabowo/full&view=ok
Pengamat: NasDem Ingin Bentuk Poros Lawan
Megawati dan Prabowo
Reporter:
Dewi Nurita
Editor:
Syailendra Persada
Senin, 4 November 2019 14:50 WIB
Ketua Umum Nasdem Surya Paloh bersalaman dengan Presiden PKS Sohibul
Iman di kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2019. TEMPO/Muhammad
Hidayat <https://statik.tempo.co/data/2019/10/30/id_885161/885161_720.jpg>
Ketua Umum Nasdem Surya Paloh bersalaman dengan Presiden PKS Sohibul
Iman di kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2019. TEMPO/Muhammad
Hidayat
*TEMPO.CO*, *Jakarta* - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia,
Adi Prayitno menyoroti langkah Ketua Umum Partai NasDem
<https://www.tempo.co/tag/nasdem> Surya Paloh yang mulai safari ke luar
partai koalisi. Paloh sudah bertemu PKS yang merupakan lawan dalam
Pilpres 2019. Partai ini juga berencana bertemu PAN dan Demokrat.
Adi menilai, NasDem sedang mencari teman baru di luar koalisi guna
menjaga keseimbangan politik. "NasDem ingin mencari teman baru karena
sejak awal pembentukan kabinet, Koalisi Jokowi mulai menampakkan gejala
tak solid," ujar Adi saat dihubungi oleh Tempo pada Senin, 4 November 2019.
Selain itu, manuver partai itu dinilai untuk membangun jembatan untuk
kebutuhan politik jangka pendek dan panjang. Jangka pendek, kata
Adi, merujuk pada Pilkada Serentak 2020. Sementara jangka panjang,
menuju pemilu 2024.
"Tentu NasDem sedang berhitung dan sudah membaca parpol mana yang iman
politiknya seirama. Mereka mencari suasana baru politik karena
konfigurasi politik ke depan tentu dinamis," ujar Adi.
Untuk jangka panjang, Adi menengarai ada proyek besar yang ingin
dilakukan NasDem. Yaitu ingin membentuk satu poros kekuatan politik baru
di luar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum
Gerindra Prabowo Subianto.
Sinyal yang sama ditangkap oleh Pengamat politik Universitas Al Azhar
Indonesia (UAI), Ujang Komarudin. Menurut Ujang, NasDem
<https://nasional.tempo.co/read/1268098/pengamat-sebut-nasdem-melirik-anies-baswedan-untuk-pilpres-2024>
sudah mulai tidak nyaman berada dalam koalisi Jokowi, sehingga mulai
mencari-cari teman baru di luar koalisi. "Manuver mereka awalnya karena
kecewa, bahwa Jaksa Agung tidak diberikan ke NasDem, malah ke PDIP,"
ujar Ujang.