Hehehee, ... saya juga baru tahu, bung Djie! Ternyata mereka suku Hani di Yunnan itu menggunakan daun teh yang beda jenisnya, ... BUKAN dari pohon teh umumnya suku Han dan yang dikenal didunia. Pohon teh yang umum tidak bisa tinggi, paling juga setinggi pinggang saja, ...

Saya juga baru lihat bagaimana cara mereka mendapatkan madu-tawon, ... dan ternyata bisa dimakan begitu saja dengan sarangnya itu. Tahu nya cuma madu sudah dibotol saja.

Salam,

ChanCT


kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] 於 2020/5/24 下午 07:04 寫道:
Bung Chan,
Perkebunan teh suku Hani. Koh berupa pohon, sampai naik untuk ambil daunnya ? Di Taiwan, kami pernah ke perkebunan teh, kok berupa semak2 rendah tidak sampai setinggi orang. Di toko tehnya saya baca riwayat perkebunan itu yang dimulai oleh orang Jepang, dengan potretnya. Di situ disebut mereka belajar tanam en memproses
tehnya dari orang Jepang. Jepang dihargai sekali.
Kakek saya dari pihak ibu datang dari Kaoshiung, Taiwan, warganegara Jepang. Menurut ibu saya, supaya gampang  melakukan usahanya di "Hindia Belanda" dulu. Pergi2 tidak perlu pas jalan, dan boleh masuk ke desa2. Malah kantor polisinya ditelpon. Lalu datang
polisi jaga depan rumah.
Waktu Jepang mau masuk, kakek saya dan anak2 yang belum menikah ditahan, diinternir ke Australia. Ibu saya sudah menikah, jadi tidak ikut ditahan, dianggap kawulo Belanda.
Salam,
KH

---------- Forwarded message ---------
Van: *Tan* <tjoan...@gmail.com <mailto:tjoan...@gmail.com>>
Date: zo 24 mei 2020 om 08:22
Subject: Live: Traditional tea-picking techniques of Hani people in SW China
To:


https://youtu.be/6K5F1Y4dsZY


Von meinem iPhone gesendet

Kirim email ke