KONGRES PEMUDA I Embrio Persatuan Pemuda dan Gagasan Mendirikan Negara, Membentuk Bangsa Serta “Menciptakan” Bahasa Indonesia. CatatanBatara R. Hutagalung Initulisan saya terbaru, tanggal 17 Juli 2020. Tulisan ini termasuk salahsatu pelurusanpenulisan sejarah yang sangat penting, yaitu mendudukkan peristiwa2 di masalalu sesuai dengan proporsinya. Saya meluruskan kekeliruan selama puluhan tahunmengenai SUMPAH PEMUDA yang dihasilkan oleh Kongres Pemuda II, dan kekeliruandalam penilaian terhadap Kongres Pemuda I yang diselenggarakan dari tanggal 30April – 2 Mei 1926.. Kedua hal tersebut sebenarnya telahdisampaikan oleh Mohammad Tabrani Soerjowitjitro, mantan Ketua Panitia KongresPemuda I, dan oleh Sugondo Joyopuspito, mantan Ketua Panitia Kongres Pemuda II.Keduanya menulis dalam buku 45 TAHUN SUMPAH PEMUDA, yang diterbitkan olehYayasan Gedung-Gedung Bersejarah Jakarta, bulan Mei 1974. Selain kedua mantanKetua tersebut, beberapa pelaku sejarah juga ikut memberikan kontribusitulisan. Namun kelihatannya tidak banyak yang membacabuku tersebut, sehingga sampai detik ini, kesalah-pahaman mengenai KongresPemuda I dan Kongres Pemuda II masih berlanjut. Sugondo Joyopuspito, selain sebagai KetuaPanitia, juga bertindak sebagai Ketua Sidang. Menurut pendapatnya, parapengarang mengenai Kongres Pemuda II, tidak menghadiri acara tersebut, sehinggatidak mengetahui peristiwa yang sesunggunya. Apalagi mengenai latar belakangpenyelenggaraan Kongres Pemuda I. Sugondo menjelaskan, bahwa sesungguhnya acaratersebut dirancang sebagai Rapat Umum yang terbuka untuk semua yang berminat.Akibatnya pengunjungnya membludak, mencapai sekitar 700 orang. Yang kemudiandinamakan sebagai SUMPAH PEMUDA, sebenarnya adalah resolusi, bukan sumpah atauikrar. Mohammad Tabrani melihat, bahwa pengarangtulisan mengenai Kongres Pemuda I, yang pada waktu itu dalam bahasa Melayudinamakan *KERAPATAN BESAR PEMUDA-PEMUDI INDONESIA i,* tidak membaca hasilLaporan Kongres Pemuda I. Seluruh persidangan dan pembahasan dalam KongresPemuda I dilakukan dalam bahasa Belanda. demikian juga Laporan hasil Kongres.Laporan tersebut baru diterjemahkan ke Bahasa Indonesia tahun 1981. Mungkinkendala bahasa menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam penulisan. Kongres Pemuda II sebenarnya merupakanpematangan dari pembahasan2 mengenai *SATU NUSA, SATU BANGSA, SATU BAHASA* yangdibahas dalam Kongres Pemuda I yang diselenggarakan dari tanggal 30 April – 2Mei 1926. Yang dibacakan pada 28 Oktober 1928 adalah hasil belasan kalipertemuan besar tokoh-tokoh organisasi2 pemuda pribumi sejak tahun 1925 danpuluhan kali diskusi2 yang intensif. Rumusan yang dibacakan pada 28 Oktober 1928sudah sangat rinci dibahas dalam Kongres Pemuda I, Namun masih ada kendala,a.l. belum ada kesepakatan mengenai nama BAHASA PERSATUAN untuk Bangsa yangakan dibentuk. Muhammad Yamin menginginkan agar Bahasa Melayu ditetapkansebagai bahasa persatuan DENGAN NAMA BAHASA MELAYU, namun Mohammad TabraniSoerjowitjitro, Ketua Panitia, mengusulkan agar nama bahasanya bukan BahasaMelayu, melainkan dinamakan BAHASA INDONESIA. Karena belum tercapaikesepakatan, maka perumusannya ditunda sampai Kongres kedua. Dalam tulisan ini, yang lebih disorot adalahpenyelenggaraan pertemuan besar pertama organisasi-organisasi pemuda pribumi,yang dinamakan KERAPATAN BESAR PEMUDA-PEMUDI INDONESIA I. Perlu diingatkan, bahwa pada waktu itu masihdalam suasana penjajahan yang sangat diskrimnatif terhadap pribumi. BANGSA INDONESIA BELUM DIBENTUK. BAHASA INDONESIABELUM “DICIPTAKAN.” Salam. Selengkapnya, silakan klik: https://batarahutagalung.blogspot.com/2020/07/kongres-pemuda-i-embrio-persatuan.html ***
[GELORA45] Re: KONGRES PEMUDA I: Embrio Persatuan Pemuda dan Gagasan Mendirikan Negara, Membentuk Bangsa Serta “Menciptakan” Bahasa Indonesia.
Batara Hutagalung batara4...@yahoo.com [GELORA45] Mon, 20 Jul 2020 00:54:02 -0700
- [GELORA45] Re: KONGRES P... Batara Hutagalung batara4...@yahoo.com [GELORA45]
- Re: [GELORA45] Re: ... Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]