-- j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>
https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/2068-gerak-cerdas-lawan-covid-19 Rabu 22 Juli 2020, 05:00 WIB Gerak Cerdas Lawan Covid-19 Administrator | Editorial Gerak Cerdas Lawan Covid-19 MI/Seno Ilustrasi. KOMITE Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional telah terbentuk. Sebagai konsekuensinya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 berganti menjadi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19. Lantas muncul kekhawatiran, pemerintah mengalihkan prioritas pada pemulihan ekonomi ketimbang penanganan wabah korona. Apalagi, yang ditunjuk sebagai ketua komite dan ketua pelaksana adalah menteri-menteri ekonomi. Memang, tidak bisa dimungkiri transformasi gugus tugas bukan sekadar perubahan nama, melainkan juga kewenangan. Satgas lebih banyak menjalankan kebijakan, tidak mengoordinasikan seperti yang dilakukan gugus tugas. Dengan komite sebagai induk, leading sector bukan lagi penanganan covid-19, melainkan berjalan beriringan dengan sektor ekonomi. Setidaknya demikian yang diinginkan Presiden Joko Widodo. Sektor perekonomian harus bangkit kembali karena resesi ekonomi sudah di depan mata. Di sisi lain, upaya menekan penularan covid-19 juga mesti berlanjut. Pada intinya ialah bergerak cerdas melawan covid-19. Terlampau berat pada sisi kesehatan, perekonomian rakyat morat-marit. Angka kemiskinan akan terus bertambah dan semakin banyak yang kelaparan. Sebaliknya, bila terlalu berat pada perekonomian, penularan covid-19 tidak terkendali. Puluhan hingga ratusan korban jiwa dapat berjatuhan setiap hari. Tidak mudah mendapatkan titik keseimbangan yang sesuai harapan. Bukan hanya Indonesia, tiap negara pun masih berupaya keras mencari jalan yang paling aman dari sisi ekonomi maupun kesehatan. Belum ada langkah kebijakan negara di dunia ini yang bisa disebut terbaik mencerminkan keseimbangan tersebut. Semua masih berjuang. Ada harapan besar pemerintah benar-benar tetap melanjutkan upaya mengendalikan penularan covid-19 di tengah perbaikan ekonomi. Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjanjikan akan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Bidang penanganan covid-19 pun diperkuat dengan berbagai upaya mendapatkan vaksin yang terbukti secara klinis mampu melindungi dari penyakit virus korona. Baik yang dirancang sendiri oleh anak-anak bangsa di dalam negeri maupun dari hasil penelitian negara lain. Angin segar penemuan vaksin salah satunya datang dari PT Biofarma dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Pekan ini keduanya melakukan uji klinis fase III kandidat vaksin korona yang didatangkan dari Sinovac Biotech, Tiongkok. Namun, kita pun jangan sampai terlena oleh tandatanda keberhasilan penemuan vaksin anticovid-19. Uji klinis diperkirakan memakan waktu enam bulan. Bila terbukti efektif memberi kekebalan, vaksin baru bisa diproduksi secara massal paling cepat kuartal pertama tahun depan. Artinya, selama sedikitnya 200 hari ke depan kita masih harus berkutat dengan penularan covid-19 yang pada tiga hari belakangan merenggut lebih dari 80 jiwa per hari. Disiplin yang belum maksimal dalam mematuhi protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, harus terus ditingkatkan. Biasakan memakai masker bak orang berkacamata yang tidak bisa leluasa beraktivitas tanpa kacamatanya. Jaga jarak dengan memperlakukan orang layaknya petasan yang segera meledak. Juga, mencuci tangan serajin tangan menyentuh wajah sendiri agar kita semua selamat. Sumber: https://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/2068-gerak-cerdas-lawan-covid-19