Wang Yi Bentangkan Empat Aspek Kemitraan Tiongkok-Eropa
2020-08-31 10:38:02
http://indonesian.cri.cn/20200831/3866e961-4b86-1afd-dbb7-64dfc7738eef.html
30 Agustus kemarin waktu setempat, Anggota Dewan Negara merangkap
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyampaikan pidato yang berjudul
“Bersatu padu, Bekerja Sama, Terbuka dan Inklusif, demi Bersama
Memelihara Arus Maju Perkembangan Damai Umat Manusia” di Institut
Hubungan Internasional Prancis.
Wang Yi menyatakan, tahun ini adalah genap 45 tahun penggalangan
hubungan Tiongkok-UE. Selama 45 tahun yang lalu, inspirasi penting yang
dibawa oleh perkembangan hubungan Tiongkok-UE ialah, Tiongkok dan Eropa
tidak mempunyai sengketa mendasar, kerja sama jauh lebih penting
daripada persaingan, kesepahaman jauh lebih besar daripada perselisihan.
Meskipun sistem politik Tiongkok-UE berbeda, tapi kedua pihak bukan
lawan sistematis, melainkan mitra strategis dan komprehensif.
Dikatakan oleh Wang Yi, Presiden Tiongkok Xi Jinping menunjukkan
Tiongkok selalu mementingkan posisi dan peranan UE, selalu mendukung UE
mengembangkan peranan lebih penting dalam urusan internasional. Pada
saat krusial penanggulangan pandemi dan bersama mengupayakan pemulihan
ekonomi pasca wabah, Tiongkok dan UE hendaknya lebih lanjut meningkatkan
kerja sama dan bersatu padu, menekan tombol “Restart” dialog dan kerja
sama di berbagai bidang, sepenuhnya mengembangkan peranan “motor
penggerak”, memberi daya pendorong kuat bagi kerja sama bersatu padu,
mengupayakan pembangunan kemitraan Tiongkok-UE dari empat aspek sebagai
berikut:
Pertama, membentuk kemitraan penanggulangan pandemi, mendorong kerja
sama pemulihan ekonomi pasca wabah. Dewasa ini tidak ada misi yang lebih
prioritas ketimbang pengendalian wabah virus corona dan menyelamatkan
jiwa manusia. Tiongkok dan UE hendaknya meningkatkan kerja sama di
bidang penelitian dan pengembangan vaksin, obat dan reagen pendeteksian,
bersama mendukung peranan aktif lembaga-lembaga internasional seperti
WHO dan Aliansi Global Vaksin dan Imunisasi (GAVI).
Kedua, memperkuat kemitraan investasi, dan mewujudkan saling
menguntungkan dan menang bersama. Tiongkok dan UE hendaknya berpegang
pada prinsip luwes dan pragmatis serta berjalan searah, dalam rangka
sedini mungkin mendapat solusi seputar titik sulit dalam perundingan
Persetujuan Investasi Tiongkok-UE, tahun ini diharapkan mencapai
persetujuan investasi komprehensif, seimbang dan berkualitas tinggi.
Yang ketiga ialah menjalin kemitraan hijau dan digital, memperluas titik
pertumbuhan kerja sama Tiongkok-UE yang baru. Tiongkok dan UE dapat
saling mengisi dan melengkapi di bidang usaha hijau dan digital,
berprospek kerja sama yang sangat luas.
Yang keempat memperdalam kemitraan kerja sama multilateral, meningkatkan
kerja sama urusan internasional Tiongkok-UE. Kerja sama multilateral
Tiongkok-UE di bidang perubahan iklim sudah menjadi simbol dan teladan
kerja sama bilateral, dan juga menjadi teladan bagi perkembangan
berkelanjutan dunia. Tiongkok dan UE hendaknya lebih lanjut meningkatkan
dialog dan kerja sama di bidang penanganan perubahan iklim,
keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, bersama mengatasi
berbagai tantangan global. Kedua belah pihak juga hendaknya bersama
memelihara perjanjian masalah nuklir Iran, mendorong penyelesaian
politik masalah penting internasional dan regional, meningkatkan kerja
sama tiga pihak dengan Afrika, demi berkontribusi lebih besar bagi
pembangunan dunia yang semakin berkelanjutan dan lebih aman.
Wang Yi: *Tiongkok Pertahankan Pembangunan Secara Damai dan Inklusif*
2020-08-31 10:12:57
http://indonesian.cri.cn/20200831/48752e90-9518-bb29-3aee-9487aef17594.html
Di Institut Hubungan Internasional Perancis pada 30 Agustus lalu waktu
setempat, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyampaikan pidato yang
berjudul Bersatu padu, Terbuka dan Inklusif, Bersama Pelihara Arus
Perkembangan Damai Manusia.
Wang Yi mengatakan, menghadapi lingkungan internasional yang terus
berubah, Tiongkok akan dengan sepenuhnya menggunakan keunggulan pasar
yang super besar dan potensi permintaan dalam negeri, membangun
konfigurasi perkembangan yang baru dengan berlandaskan pada sirkulasi
dalam negeri dan integrasinya dengan sirkulasi internasional. Tiongkok
akan lebih lanjut memperluas permintaan dalam negeri, memperbesar
keterbukaan terhadap dunia luar, membagi keuntungan perkembangan
Tiongkok dengan dunia, mendorong pemulihan dunia melalui pemulihan
Tiongkok sendiri, mendorong perkembangan bersama seluruh dunia melalui
perkembangan Tiongkok.
Tiongkok akan terus mempertahankan pembangunan yang damai. Betapa pun
maju, Tiongkok senantiasa tidak akan melakukan hegemonisme maupun
ekspansi. Kami akan mempertahankan kebijakan “berdialog tapi tidak
berkonfrontasi, bermitra tapi tidak bersekutu”, membangun hubungan
kemitraan global yang lebih luas dan terus memperbesar lingkaran pertemanan.
Tiongkok akan terus mempertahankan pembangunan secara terbuka. Kami akan
memberlakukan tarif impor yang lebih rendah, daftar negatif investasi
yang lebih singkat, standar akses pasar yang lebih mudah, peraturan
pasar yang lebih transparan, lingkungan perdagangan yang lebih menarik
untuk membangun ekonomi tipe terbuka di level tinggi, dalam rangka
membentuk pola kerja sama dan keterbukaan yang menyeluruh guna
menciptakan lebih banyak kesempatan kepada seluruh dunia.
Tiongkok akan terus mempertahankan kerja sama dalam proses pembangunan.
Kami akan dengan aktif mendorong kerja sama selaras antar negara besar,
meningkatkan persahabatan dengan negara-negara tetangga, meningkatkan
persatuan dan kerja sama dengan negara-negara berkembang, mengupayakan
keamanan melalui kerja sama, mengupayakan perkembangan melalui kerja
sama dan menghadapi tantangan melalui kerja sama.
Tiongkok akan terus mempertahankan perkembangan dan menang bersama. Kami
selalu menentang zero sum game yang hanya menguntungkan pemenang secara
unilateral, sama sekali tidak merampas sumber daya negara lain, juga
tidak akan mengorbankan kepentingan negara lain untuk mewujudkan
perkembangan dirinya sendiri. Kami selalu mempertahankan visi tata
kelola global yang tertuang dalam prinsip berkonsultasi bersama,
membangun bersama dan membagi bersama, selalu melaksanakan strategi
terbuka yang menang bersama dan saling menguntungkan, dengan
negara-negara lain bersama memperbesar kue kerja sama dan mewujudkan
prospek berkembang bersama.
Tiongkok akan terus mempertahankan perkembangan inklusif. Kami
menghormati hak rakyat berbagai negara untuk memilih jalan pembangunan,
tidak akan mengekspor sistem dan pola Tiongkok, juga tidak mengadakan
konfrontasi ideologi, akan terus memelihara keanekaragaman peradaban
dunia dan mendorong pertukaran antara satu sama lain.
Menlu Tiongkok Sampaikan Pidato di Institut Hubungan Internasional
Perancis
http://indonesian.cri.cn/20200831/e46ad3eb-c43a-ea57-39ec-9c994a5f3d65.html
2020-08-31 10:03:31
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi kemarin (30/8) waktu setempat
menyampaikan pidato yang berjudul Bersikap Gotong Royong, Kerja Sama,
Terbuka dan Inklusif demi Memelihara Arus Perdamaian dan Perkembangan
Manusia.
Wang Yi mengatakan, selama setengah tahun terakhir, pandemi COVID-19
secara tiba-tiba melanda seluruh dunia. Wabah itu ibarat sebuah cermin
yang merefleksi visi dunia yang kompleks, di mana dunia menyaksikan
upaya gotong royong dan kerja sama yang dilakukan Tiongkok dan Eropa,
sekaligus upaya yang melimpahkan kesalahan kepada orang lain dan
melakukan penggencetan unilateral. Yang lebih menakutkan ialah “virus
politik” yang memicu kebencian dan konfrontasi. Dipolitisasinya virus
corona dan dilakukannya stagmatisasi terhadap negara tertentu, tidak
akan pernah menyelesaikan masalah dirinya sendiri, malah akan secara
serius mempengaruhi persatuan dan kerja sama internasional.
Wang Yi menekankan, revitalisasi Tiongkok adalah untuk mewujudkan
kejayaan negara, kebangkitan mulia bangsa dan kebahagiaan rakyat, agar
peradaban Tionghoa dapat kembali maju di barisan depan kemajuan umat
manusia, dan membuka lembaran baru keterbukaan dan perpaduan antara
Tiongkok dengan seluruh dunia. Ada kelompok yang berkoar bahwa
revitalisasi Tiongkok dimaksudkan untuk mengubah bahkan menundukkan
dunia. Argumentasi itu berasal dari kebodohan dan hampa pengetahuan
terhadap sejarah dan kebudayaan bangsa Tionghoa. Dalam darah bangsa
Tionghoa tiada gen agresi. Semangat yang mengejar perdamaian dan
keharmonisan sudah lama tertanam dalam kehidupan spiritual rakyat
Tiongkok, dan itulah asal usul budaya Tiongkok yang giat memprakarsai
pembentukan komunitas senasib sepenanggungan manusia.
Wang Yi mengatakan, selama 70 tahun lebih sejak berdirinya Republik
Rakyat Tiongkok, khususnya selama 40 lebih tahun sejak reformasi dan
keterbukaan, rakyat Tiongkok telah mencapai hasil-hasil yang mengagumkan
di jalan pembangunan sosialisme yang berkarakteristik Tiongkok. Di jalan
itulah Tiongkok mewujudkan lompatan perkembangan dan peningkatan
kekuatan terpadu negara. Rakyat benar-benar menjadi tuan atas negaranya
sendiri dan kehidupannya pun terus diperbaiki. Jalan pembangunan
Tiongkok tidak hanya menguntungkan bagi rakyat Tiongkok, tapi juga
bermanfaat bagi seluruh dunia. Tiongkok selalu berperan sebagai penjaga
perdamaian dunia dan terus memberikan energi positif dalam proses
perubahan konfigurasi dunia. Tiongkok selalu merupakan pembela
ketertiban internasional, dan terus memberikan kontribusi positif bagi
pemerintahan global. Tiongkok selalu merupakan pendorong globalisasi dan
telah memberikan kontribusi penting bagi pembinaan dunia tipe terbuka.
Tiongkok selalu berperan sebagai kontributor bagi pembangunan dunia, dan
terus memberikan tenaga penggerak yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi
dunia. Jalan pembangunan yang dipilih rakyat Tiongkok sesuai dengan
keinginan 1,4 miliar jiwa rakyat, sesuai dengan arus perdamaian dan
pembangunan zaman ini. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi Tiongkok,
tapi juga seluruh dunia. Tiongkok sudah barang tentu akan terus maju di
jalan tersebut.