Pembangunan Jalan KA Cepat Jakarta-Bandung Capai Kemajuan Baru
http://indonesian.cri.cn/20200902/f1892367-1020-8124-d544-ec18e827abea.html
2020-09-02 12:55:49
Sebuah box grider yang panjangnya 32,6 meter dan beratnya mencapai 741
ton hari Senin kemarin (01/09) dipasang di atas tiang pancang nomor 20
dan nomor 21 Jalan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, pemasangan box
grider tersebut telah memberi dasar kokoh untuk konstruksi jalan KA
selanjutnya. Hal ini juga melambangkan pembangunan pilar jembatan Jalan
KA Jakarta-Bandung resmi dimulai.
Diperkenalkan penanggung jawab Perusahaan Konstruksi Tenaga Listrik
Tiongkok (PowerChina), pihaknya selalu memprioritaskan keamanan pekerja.
Para teknisi dan karyawan tepat pada waktunya kembali ke lokasi
pembangunan dengan mematuhi protokol kesehatan selama wabah virus corona.
Baru-baru ini, kasus positif Covid-19 kembali melonjak di Indonesia
Sekarang kasus positif di Indonesia hampir mencapai 180 ribu orang, dan
kasus kematian melampaui 7500 orang.
Menghadapi wabah, perusahaan-perusahaan Tiongkok yang mengikuti
pembangunan Jalan Kereta Api Jakarta-Bandung berkoordinasi erat dengan
perusahaan Indonesia, berusaha mengerjakan pembangunan proyek di tengah
pandemi. Sampai sekarang, 229 titik pembangunan dari keseluruhan 237
titik pembangunan telah memulai konstruksi, antara lain, 26 titik
pembangunan penting semuanya dilaksanakan dengan normal, pembangunan
roadbed, jembatan, serta terowongan juga dilaksanakan secara stabil.
Tiongkok dan Negara-negara ASEAN Diskusi Kesempatan Kerjasama Pasca
Covid-19
http://indonesian.cri.cn/20200902/31ad162e-d6c7-1af8-5816-9422fd3e4b62.html
2020-09-02 12:51:39
Seminar “Kesempatan Baru, Kemitraan Baru--Kerjasama Tiongkok dan
Negara-negara ASEAN Pasca Covid-19” diadakan di Beijing pada 28 Agustus.
Seminar diselenggarakan oleh Pusat Tiongkok-ASEAN, Kedutaan Besar
Thailand untuk Tiongkok dan Yayasan Penelitian Masalah Internasional
Tiongkok. Para hadirin, antara lain, pejabat pemerintah, ahli kesehatan
publik, cendekiawan dan wakil-wakil dari berbagai sektor usaha
mengadakan diskusi yang mendalam mengenai pembagian pengalaman seputar
penanganan wabah virus corona, peningkatan kerja sama kesehatan publik
dan rencana stimulus ekonomi regiona
Ketua Yayasan Penelitian Masalah Internasional Tiongkok Lan Lijun dalam
pidatonya menyatakan Tiongkok dan negara-negara ASEAN mempererat kerja
sama, menangani wabah bersama dan mendorong pemulihan ekonomi, ini
menjelaskan makna mendalam komunitas senasib sepenanggungan
Tiongkok-ASEAN, memberikan contoh bagi kerja sama penanganan wabah
global. Ekonomi digital menyediakan peluang baru untuk kerja sama
Tiongkok dan negara-negara ASEAN pada era pasca Covid-19, kedua pihak
harus memainkan keunggulan yang saling mengisi. Pada satu pihak
meningkatkan kerja sama di bidang kesehatan pada masa menengah dan
panjang, bersama-sama membangun “komunitas senasib sepenanggungan”,
sementara itu juga terus meningkatkan sistem kerja sama kedua pihak yang
sudah ada di berbagai bidang, memelihara momentum perkembangan baik di
bidang perekonomian dan pertukaran sosbud, terus membina titik kerja
sama yang baru.
Duta Besar Thailand untuk Tiongkok Arthayudh Srisamoot dalam pidatonya
menyatakan bahwa wabah virus corona memberikan banyak tantangan dan
ketidak-pastian kepada ASEAN, negara-negara harus bersatu dan mempererat
kerja sama dengan mitra luar yang termasuk Tiongkok dan masyarakat
internasional. ASEAN memuji prestasi Tiongkok di bidang menangani wabah
virus corona, dan berterima kasih atas bantuan Tiongkok terhadap ASEAN,
terutama dukungan dan sumbangan Tiongkok terhadap Yayasan Penanganan
Wabah Virus Corona ASEAN. Pada saat genap 30 tahun Hubungan Kemitraan
Dialog ASEAN-Tiongkok, kami akan terus menjajaki kerja sama di bidang
ekonomi digital, kedokteran, bantuan kemanusiaan dan keamanan
non-tradisional, memperluas prospek hubungan kemitraan strategis kedua
pihak yang lebih cemerlang.
Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN Aladdin D. Rillo berpidato via video,
dia menyatakan pengaruh wabah virus corona terhadap ASEAN sangat
menonjol, negara-negara ASEAN sedang menghadapi krisis yang belum pernah
ada. ASEAN dan Tiongkok sepenuhnya memainkan hubungan persahabatan
tradisional, bekerja sama di bawah krisis, bersama-sama menangani wabah
dan mencapai kemajuan besar. Negara-negara ASEAN dan Tiongkok harus
lebih mementingkan kerja sama di bidang rantai pasok, perubahan digital
dan perkembangan berkelanjutan, membangun hubungan kemitraan kerja sama
menyeluruh yang baru, berusaha terus untuk mengatasi wabah demi
pemulihan ekonomi dan sosial.