Apa MUI mau jalan2 ke Tiongkok, mengamati pembuatan vaksin tiap2 batch ?














Op do 3 sep. 2020 om 13:48 schreef Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com
[GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
> *Bisa dibayangkan kalau puluhan juta manusia NKRI disuntik vaksin haram,
> mereka ini mempunyai kemungkinan besar tidak bisa masuk Taman Firdaus,
> lantas tinggal hanya satu tempat ialah neraka. Bukankah ini tragedi
> nasional luarbiasa, karena mereka dipanggang di neraka seperti sate
> kambing. Ayo MUI siapkan jago-jago ilmu surgawi/duniawi yang mampu
> menentukan haram atau tidak suatu aksin atau obat lainnya. Dengan begitu
> kita rama-rami bisa menikmati kehidupan kekal dengan serice bidadari-bidari
> cantik bin sexy di Taman Firdaus di hari kemudian.*
>
>
>
> https://suaraislam.id/wapres-kiai-maruf-vaksin-covid-19-harus-di-backup-sertifikat-halal/
>
>
> Wapres Kiai Ma’ruf: Vaksin COVID-19 Harus Di-backup Sertifikat Halal
>
> 27 Agustus 2020
>
>
>  Wapres KH Ma'ruf Amin.
>
> *Jakarta (SI Online)* – Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin meminta proses
> sertifikasi halal terhadap vaksin COVID-19 berjalan cepat. Untuk itu para
> pemangku kepentingan sertifikasi halal diminta proaktif dalam memastikan
> kehalalan produksi vaksin tersebut.
>
> “Untuk halal itu, sebenarnya tidak terlalu sulit. Kalau memang produk itu
> sangat dibutuhkan, ada jalan keluarnya untuk memperoleh sertifikat halal
> itu. Kuncinya vaksin dan vaksin itu harus di-backup oleh sertifikat halal,”
> kata Ma’ruf Amin saat melakukan telekonferensi dengan direksi PT Bio Farma
> di Jakarta, Kamis 27 Agustus 2020, seperti dilansir *ANTARA.*
>
> Ma’ruf meminta kepada lembaga-lembaga pemberi sertifikasi halal untuk
> berkoordinasi dan bergerak cepat bersamaan dengan produksi dan uji klinis
> terhadap vaksin COVID-19.
>
> Lembaga-lembaga yang dimaksud tersebut, antara lain Badan Penyelenggara
> Jaminan Produk Halal (BPJPH), Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan
> Komestika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dan Komisi Fatwa MUI.
>
> “Produk farmasi wajib bersertifikasi halal, di samping juga untuk
> memperoleh kepercayaan dari masyarakat karena mayoritas masyarakat di
> Indonesia adalah umat Islam,” katanya.
>
> Wapres juga mengingatkan agar polemik seperti saat vaksin Measle-Rubella
> (MR) tidak terjadi, yakni vaksin dipasarkan ke masyarakat tanpa disertai
> label atau sertifikat halal dari MUI.
>
> “Jangan sampai seperti pernah terjadi waktu vaksin MR. Itu (sertifikasi
> halal) terlambat, vaksinnya sudah beredar tetapi sertifikatnya belum. Jadi,
> sebelum (vaksin COVID-19) diproduksi, sertifikat itu sudah keluar,” katanya
> menegaskan.
>
> Oleh karena itu, koordinasi dan komunikasi antara perusahaan produsen dan
> lembaga sertifikasi halal harus terjalin dengan baik sehingga tidak
> menimbulkan polemik yang akhirnya menyebabkan ketidaknyamanan di kalangan
> masyarakat.
>
> “Makanya, saya minta komunikasi dilancarkan, jangan sampai itu menjadi
> hambatan sebab persoalan COVID-19 ini persoalan kehidupan bangsa kita, baik
> soal kesehatan, sosial, bahkan juga soal ekonomi,” ujarnya.
>
> red: farah abdillah
>
>
> 
>

Kirim email ke