Tiga Pengalaman Tiongkok dalam Pemulihan Ekonomi
2020-09-25 08:32:49
http://indonesian.cri.cn/20200925/1744646d-139b-7d99-7c7b-80a7c365d161.html
Tiga Pengalaman Tiongkok dalam Pemulihan
Ekonomi_fororder_微信图片_20200925082823
Setelah Tiongkok mencapai keberhasilan dalam penanganan Covid-19,
ekonomi Tiongkok juga terpulih. Jumlah PDB Tiongkok meningkat 3,2% pada
triwulan kedua tahun ini. Dengan demikian, Tiongkok juga menjadi negara
pertama yang mewujudkan pertumbuhan ekonomi dalam era pandemi. Pemulihan
ekonomi Tiongkok disebutkan dapat memberikan kepercayaan terhadap
pemulihan ekonomi global, dan patut dipelajari oleh berbagai negara.
Tiga Pengalaman Tiongkok dalam Pemulihan
Ekonomi_fororder_微信图片_20200925082816
Pada awal tahun ini ketika pendemi Covid-19 merebak di Tiongkok,
aktivitas di Tiongkok diberhentikan. Pemerintah Tiongkok segera
mengambil tindakan untuk menangani wabah. Tiongkok dapat mengontrol
penularan virus corona dalam waktu pendek, agar ekonomi dapat terpulih
secara keseluruhan. Sebaliknya, berbagai negara hanya mementingkan
pemulihan ekonomi sedangkan mengabaikan pengendalian virus corona,
sehingga wabah ini terus mengpengaruhi kehidupan sehari-hari, dan
memberikan tekanan maha besar kepada pemulihan ekonomi.
Tiga Pengalaman Tiongkok dalam Pemulihan
Ekonomi_fororder_微信图片_20200925082829
Pasca pandemi, pemerintah Tiongkok segera mengeluarkan serangkaian
kebijakan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan konsumsi dalam
negeri. Pemerintah pusat mengeluarkan obligasi negara khusus sejumlah 1
triliun yuan RMB untuk membantu pemerintah setempat dalam pembangungan
infrastruktur dan penanganan Covid-19, serta membantu perusahaan swasta
mengatasi kesulitan.Tiongkok juga mengeluarkan kebijakan untuk mendukung
konsumsi, seperti memberikan kupon konsumsi, mendorong rakyat
berkonsumsi.Indonesia juga merupakan negara yang populasinya banyak dan
mmepunyai pasar yang besar. Kebijakan perangsang konsumsi dalam negeri
dapat mengatasi kesulitan ekonomi.
Tiga Pengalaman Tiongkok dalam Pemulihan
Ekonomi_fororder_微信图片_20200925082836
Pameran CIFTIS diselengaraakan pada September tahun ini, mencerminkan
tekad Tiongkok untuk meneruskan keterbukaan dan melakukan kerja sama
yang saling menguntungkan dengan berbagai negara. CIFTIS kali ini akan
memainkan peranan platform dalam kerja sama Tiongkok dengan luar negeri,
juga memberikan kesempatan dan peluang kepada berbagai negara dalam
pemulihan ekonominya.
Tiga Pengalaman Tiongkok dalam Pemulihan
Ekonomi_fororder_微信图片_20200925082843
Setelah terjadinya Covid-19, pengalaman Tiongkok dalam penanganan wabah
dan pemulihan aktivitas ekonomi diakui dan dihargai berbagai negara.
Sementara itu, Tiongkok juga ingin bekerja sama dengan berbagai negara,
khususnya dengan Indonesia dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan
aktivitas ekonomi.
Tiga Pengalaman Tiongkok dalam Pemulihan
Ekonomi_fororder_微信图片_20200925082850
“Desa Bali” Hainan, Jembatan Persahabatan Tiongkok-Indonesia
http://indonesian.cri.cn/20200924/a32d27e5-25c3-d0e2-fe37-7b1935eb8622.html
2020-09-24 17:18:08
Belum lama yang lalu wartawan China Media Group mendatangi Perkebunan
Perantau Tionghoa Xinglong di kota Wanning, Provinsi Hainan, atau
tepatnya sebuah obyek wisata yang dijuluki “Desa Bali”. Sarat dengan
nuansa budaya Indonesia, Desa Bali kini sudah semakin terkenal sebagai
“jembatan persahabatan” Tiongkok-Indonesia.
“Desa Bali” Hainan, Jembatan Persahabatan
Tiongkok-Indonesia_fororder___172.100.100.3_temp_9500049_1_9500049_1_1_ec7a5619-89f3-4387-8ae6-b38565eef918
Sejak tahun 1950-an, sebanyak 2000 perantau Tionghoa berturut-turut
pulang ke tanah air dengan bertolak dari 21 negara dan daerah, terutama
dari Indonesia, Malaysia dan Vietnam. Mereka ditampung dan direlokasi di
kota Xinglong, Provinsi Hainan dan mendirikan Perkebunan Perantau
Tionghoa Xinglong, yang penuh dengan nuansa eksotis dan budaya perantau
Tionghoa, terutama kebudayaan yang dibawa pulang oleh para perantau
Tionghoa dari Indonesia. Obyek wisata Desa Bali diresmikan pada 2018
dengan penanaman modal patungan yang dilakukan oleh Hainan Nanguo Group,
Hainan United Airlines Travel Group dan Global Internasional Group
(Indonesia). Pembukaan Desa Bali adalah untuk mendorong kerja sama
pragmatis Tiongkok dan Indonesia di bidang sosbud.
Obyek wisata Desa Bali menempati areal seluas 14 hektar dan terdiri atas
enam zona fungsional, yakni Koridor Budaya Perantau, Kampung Halaman
Perantau, Zona Botani, Galeri Karya Ukiran Akar Kayu, Panggung Taiyanghe
dan Gedung Jajal Nanguo.
“Desa Bali” Hainan, Jembatan Persahabatan
Tiongkok-Indonesia_fororder___172.100.100.3_temp_9500049_1_9500049_1_1_0900918b-f944-44f1-9453-6b1ef9c2a90c
Di pintu masuk taman Desa Bali terlihat sebuah batu berukuran besar
dengan tulisan Desa Bali. Begitu masuk akan terpapas gapura yang identik
di pulau Bali alias Candi Bentar yang sarat dengan kearifan tradisional
Indonesia.
Setelah masuk dari Candi Bentar, rasanya seolah berada di pulau Bali
yang indah permai. Nuansa eksotis sangat terasa di berbagai sudut Desa
Bali, yang terpajang dengan aneka bangunan, ukiran dan mural khas agama
Hindu yang misterius. (Sebagian terbesar warga Bali menganut agama
Hindu.) Para tamu dan turis disambut hangat oleh petugas atau pemandu
dengan pakaian tradisional Hindu.
Di Koridor Kebudayaan Perantau Tionghoa, wartawan menjumpai Pak Du
Tianjiang yang pulang dari Indonesia. Pak Du yang berusia 81 tahun
berujar kepada wartawan bahwa dari foto-foto dan literatur yang
dipamerkan di koridor ini, dapat diketahui kronologi transmigrasi para
perantau Tionghoa kembali ke Tiongkok dari Asia Tenggara dan kisah
sejati yang terjadi dalam proses pembangunan Perkebunan Perantau
Xinglong selama 60 tahun silam.
Du Tianjiang dilahirkan di Indonesia pada 1939. Beliau kembali ke tanah
air pada 1960 ketika ia baru berusia 21 tahun. Ia telah hidup di
Xinglong selama 60 tahun. Setelah pensiun beliau menjabat sebagai Ketua
Asosiasi Perantau Tionghoa Indonesia dan penasihat Desa Bali. Ia sering
kali mendampingi kunjungan delegasi-delegasi Indonesia. Ia masih bekerja
di program kerja sama dengan Akademi Bahasa Asing Hainan dan memberikan
sumbangan bagi pertukaran kebudayaan antar masyarakat Tiongkok dan
Indonesia. Akademi Bahasa Asing Hainan telah menjalin hubungan kerja
sama dengan Desa Bali yang berperan sebagai “basis praktek pelatihan
bahasa Indonesia”, atau tepatnya berperan sebagai platform bagi anak PKL.
图片默认标题_fororder___172.100.100.3_temp_9500049_1_9500049_1_1_52c089c4-f35b-405e-b3df-44eff7cd418f
Kepala Desa Bali, Chen Shaohai memperkenalkan bahwa semua karya ukiran
kayu, patung batu dan patung bas-relief di desanya adalah hasil jerih
payah para perajin Indonesia yang dipekerjakannya. Hal ini dilakukan
justru untuk menonjolkan budaya Indonesia yang asli kepada para turis.
Selain itu, pihaknya juga mengundang mahasiswa akademi seni rupa
Indonesia untuk memajang dan mendekorasi Desa Bali melalui karya lukisan
dinding yang unik. Guru tari dan dendang beserta guru bahasa Indonesia
juga diundang ke Desa Bali untuk memberikan kursus tari dan bahasa
Indonesia yang diikuti oleh anak-anak para perantau Tionghoa.
图片默认标题_fororder___172.100.100.3_temp_9500049_1_9500049_1_1_ca38a84f-0a0a-4af9-9683-207eab12f214
Di panggung Taiyanghe di Desa Bali, para perantau dan anak-anaknya
berdendang sembari menari dengan menggunakan pakaian tradisional yang
warna-warni. Para turis juga diundang ikut serta untuk menari bersama
dengan mereka. Selain itu, para turis juga dimanjakan dengan berbagai
makanan dan kudapan kuliner Indonesia. Pak Chen mengatakan, sebelum
pandemi COVID-19, tiap bulan sekitar 3000 hingga 6000 wisatawan
Indonesia yang berkunjung ke Desa Bali. “Mereka tertarik ke Desa Bali
karena di sini mereka bisa mengenyam pengalaman seperti di rumahnya.
Kami juga berharap obyek wisata ini dapat meningkatkan persahabatan
antara Tiongkok dan Indonesia.”
图片默认标题_fororder___172.100.100.3_temp_9500049_1_9500049_1_1_621cf108-150f-4587-a0b1-d9948b929a6d