*~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
 {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net     }
 {        Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED]         }
 {        Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED]     }
 *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
          PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

------- Forwarded Message Follows -------

PANDUAN MENGELUARKAN ZAKAT FITRAH

1. Diriwayatkan dari Ibnu Umar t.ia berkata :
Rasulullah telah mewajibkan zakat fithrah dari bulan
Ramadhan satu sha' dari kurma, atau satu sha' dari
sya'iir. atas seorang hamba, seorang merdeka,
laki-laki, wanita, anak kecil dan orang dewasa dari
kaum muslilmin. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )

2. Diriwayatkan dari Umar bin Nafi' dari ayahnya dari
Ibnu Umar ia berkata ; Rasulullah telah mewajibkan
zakat fithrah satu sha' dari kurma atau satu sha' dari
sya'iir atas seorang hamba, merdeka, laki-laki,
wanita, anak kecil dan orang dewasa dari kaum muslimin
dan beliau memerintahkan agar di tunaikan /
dikeluarkan sebelum manusia keluar untuk shalat 'ied.
( H. R : Al-Bukhary, Abu Daud dan Nasa'i)

3. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata :
Rasulullah saw telah memfardhukan zakat fithrah untuk
membersihkan orang yang puasa dari perbuatan sia-sia
dan dari perkataan keji dan untuk memberi makan orang
miskin. Barang siapa yang mengeluarkannya sebelum
shalat, maka ia berarti zakat yang di terima dan
barang siapa yang mengeluarkannya sesudah shalat 'ied,
maka itu berarti shadaqah seperti shadaqah biasa (
bukan zakat fithrah ). ( H.R : Abu Daud, Ibnu Majah
dan Daaruquthni )

4. Diriwayatkan dari Hisyam bin urwah dari ayahnya
dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda : Tangan
di atas ( memberi dan menolong ) lebih baik daripada
tangan di bawah ( meminta-minta ), mulailah orang yang
menjadi tanggunganmu ( keluarga dll ) dan sebaik-baik
shadaqah adalah yang di keluarkan dari kelebihan
kekayaan ( yang di perlukan oleh keluarga ) ( H.R :
Al-Bukhary dan Ahmad)

5. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata :
Rasulullah sw. memerintahkan untuk mengeluarkan zakat
fithrah unutk anak kecil, orang dewasa, orang merdeka
dan hamba sahaya dari orang yang kamu sediakan makanan
mereka (tanggunganmu ). (H.R : Daaruquthni, hadits
hasan )

6. Artinya : Diriwayatkan dari Nafi' t. berkata :
Adalah Ibnu Umar menyerahkan (zakat fithrah ) kepada
mereka yang menerimanya ( panitia penerima zakat
fithrah / amil ) dan mereka ( para sahabat )
menyerahkan zakat fithrah sehari atau dua hari sebelum
'iedil fitri. ( H.R.Al-Bukhary )

7. Diriwayatkan dari Nafi' : Bahwa sesungguhnya
Abdullah bin Umar menyuruh orang mengeluarkan zakat
fithrah kepada petugas yang kepadanya zakat fithrah di
kumpulkan( amil ) dua hari atau tiga hari sebelum hari
raya fitri. ( H.R : Malik)

KESIMPULAN
Hadits-hadits tersebut di atas memberi pelajaran
kepada kita bahwa :
1. Wajib bagi tiap kaum muslimin untuk mengeluarkan
zakat fithrah untuk dirinya , keluarganya dan orang
lain yang menjadi tanggungannya baik orang dewasa,
anak kecil, laki-laki maupun wanita. ( dalil : 1,2 dan
5 )
2. Yang wajib mengeluarkan zakat fithrah adalah yang
mempunyai kelebihan dari keperluan untuk dirinya dan
keluarganya. ( dalil : 4 )
3. Sasaran zakat fithrah adalah dibagikan kepada kaum
miskin dari kalangan kaum muslimin. ( dalil : 3 )
 4. Zakat fithrah dikeluarkan dari makanan pokok ( di
negeri kita adalah beras ) sebanyak lebih kurang 3,1
literuntuk seorang. ( dalil : 1 dan 2 )
5. Cara menyerahkan zakat fithrah adalah sebagai
berikut :
a. Bila diserahkan langsung kepada yang berhak ( fakir
miskin muslim ) waktu penyerahannya adalah sebelum
shalat 'ied yakni malam hari raya atau setelah shalat
Shubuh sebelum shalat 'iedul fitri. ( dalil : 2 dan 3
)
b. Bila diserahkan kepada amil zakat fithrah ( orang
yang bertugas mengumpulkan zakat fithrah ), boleh
diserahkan tiga,dua atau satu hari sebelum hari raya
'iedul fitri. ( dalil : 6 dan 7 )
6. Zakat fithrah disyari'atkan untuk membersihkan
pelaksanaan puasa Ramadhan dari perbuatan sia-sia dan
perkataan keji di waktu puasa. ( dalil : 3 )

PANDUAN SHALAT 'IEDUL FITHRI DAN ‘IEDUL ADHHA

1. Diriwayatkan dari Abu Said, ia berkata : Adalah
Nabi saw. pada hari raya 'iedul fitri dan 'iedul adhha
keluar ke mushalla ( padang untuk shalat ), maka
pertama yang beliau kerjakan adalah shalat, kemudian
setelah selesai beliau berdiri menghadap kepada
manusia sedang manusia masih duduk tertib pada Saf
mereka, lalu beliau memberi nasihat dan wasiat (
khutbah ) apabila beliau hendak mengutus tentara atau
ingin memerintahkan sesuatu yang telah beliau
putuskan,beliau perintahkan setelah selesai beliu
pergi. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )

2. Telah berkata Jaabir ra: Saya menyaksikan shalat
'ied bersama Nabi saw. beliau memulai shalat sebelum
khutbah tanpa adzan dan tanpa iqamah, setelah selesai
beliau berdiri bertekan atas Bilal, lalu memerintahkan
manusia supaya bertaqwa kepada Allah, mendorong mereka
untuk taat, menasihati manusia dan memperingakan
mereka, setelah selesai beliau turun mendatangai shaf
wanita dan selanjutnya beliau memperingatkan mereka. (
H.R : Muslim )

3. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata : Umar
mendapati pakaian tebal dari sutera yang dijual, lalu
beliau mengambilnya dan membawa kepada Rasulullah saw.
lalu berkata : Yaa Rasulullah belilah pakaian ini dan
berhiaslah dengannya untuk hari raya dan untuk
menerima utusan. Maka beliaupun menjawab :
Sesungguhnya pakaian ini adalah bagian orang-orang
yang tidak punya bagian di akherat ( yakni orang kafir
). ( H.R Bukhary  dan Muslim )

4. Diriwayatkan dari Ummu 'Atiyah ra. ia berkata :
Rasulullah saw. memerintahkan kami keluar pada 'iedul
fitri dan 'iedul adhha semua
gadis-gadis, wanita-wanita yang haidh, wanita-wanita
yang tinggal dalam kamarnya. Adapun wanita yang sedang
haidh mengasingkan diri dari  mushalla (tempat shalat
'ied ), mereka meyaksikan kebaikan dan mendengarkan
da'wah kaum muslimin ( mendengarkan khutbah ). Saya
berkata : Yaa Rasulullah bagaimana dengan kami yang
tidak mempunyai jilbab? Beliau bersabda :  Supaya
saudaranya meminjamkan kepadanya dari jilbabnya. ( H.R
: Jama'ah)

5. Diriwayatkan dariAnas bin Malik ra. ia berkata :
Adalah Nabi saw.  Tidak berangkat menuju mushalla
kecuali beliau memakan beberapa biji kurma,  dan
beliau memakannya dalam jumlah bilangan ganjil. ( H.R
: Al-Bukhary dan Muslim )

6. Diriwayatkan dari Buraidah ra. ia berkata : Adalah
Nabi saw keluar untuk shalat 'iedul fitri sehingga
makan terlebih dahulu dan tidak makan pada shalat
'iedul adhha sehingga beliau kembali dari shalat 'ied.
( H.R :  Ibnu Majah, At-Tirmidzi dan Ahmad)

7. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata :
Bahwasanya Nabi saw. keluar untuk shalat 'iedul fitri
dua raka'at, tidak shalat sunah
sebelumnya dan tidak pula sesudahnya. ( H.R : Bukhary
dan Muslim )

8. Diriwayatkan dari Jaabir ra. ia berkata : Adalah
Nabi saw apabila  keluar untuk shalat 'ied ke
mushalla, beliau menyelisihkan jalan ( yakni waktu
berangkat melalui satu jalan dan waktu kembali melalui
jalan yang lain ). (H.R : Bukhary )

9. Diriwayatkan dari Yazid bin Khumair Arrahbiyyi ra.
ia berkata : Sesungguhnya Abdullah bin Busri seorang
sahabat nabi saw. keluar bersama manusia untuk shalat
'iedul fitri atau 'iedul adhha, maka beliau
mengingkari keterlambatan imam, lalu berkata :
Sesungguhnya kami dahulu ( pada zaman Nabi saw. ) pada
jam-jam seperti ini sudah selesai mengerjakan shalat
'ied. Pada waktu ia berkata demikian adalah pada
shalat dhuha. ( H.R : Abu Daud dan Ibnu Majah )

10. Diriwayatkan dari Abi Umair bin Anas, diriwayatkan
dari seorang pamannya dari golongan Anshar, ia berkata
: Mereka berkata : Karena tertutup awan maka tidak
terlihat oleh kami hilal syawal, maka pada pagi
harinya kami masih tetap puasa, kemudian datanglah
satu kafilah berkendaraan di akhir siang, mereka
bersaksi dihadapan Rasulullah saw.bahwa mereka kemarin
melihat hilal. Maka Rasulullah saw. memerintahkan
semua manusia ( ummat Islam ) agar berbuka pada hari
itu dan keluar menunaikan shalat 'ied pada hari
esoknya. ( H.R : Lima kecuali At-Tirmidzi )

11. Diriwayatkan dari Azzuhri, ia berkata : Adalah
manusia (para sahabat) bertakbir pada hari raya ketika
mereka keluar dari rumah-rumah mereka menuju tempat
shalat 'ied sampai mereka tiba di mushalla ( tempat
shalat 'ied ) dan terus bertakbir sampai imam datang,
apabila imam telah datang, mereka diam dan apabila
imam ber takbir maka merekapun ikut bertakbir. (H.R:
Ibnu Abi Syaibah)

12. Diriwayatkan bahwa Ibnu Mas'ud ra. bertakbir pada
hari-hari tasyriq dengan lafadz sbb : ( artinya ) :
Allah maha besar, Allah maha besar, tidak ada Illah
melainkan Allah dan Allah maha besar, Allah maha besar
dan bagiNya segala puji. (H.R Ibnu Abi Syaibah dengan
sanad shahih )

13. Diriwayatkan dari Amru bin Syu'aib, dari ayahnya,
dari neneknya, ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw.
bertakbir pada shalat 'ied dua belas  kali takbir.
dalam raka'at pertama tujuh kali takbir dan pada
raka'at yang kedua lima kali takbir dan tidak shalat
sunnah sebelumnya dan juga sesudahnya. (H.R : Amad dan
Ibnu Majah )

14. Diriwayatkan dari Samuroh, ia berkata : Adalah
Nabi saw. dalam shalat kedua hari raya beliau membaca
: Sabihisma Rabbikal A'la dan hal ataka haditsul
ghosiah. ( H.R : Ahmad )

15. Diriwayatkan dari Abu Waqid Allaitsi, ia berkata :
Umar bin Khaththab telah menanyakan kepadaku tentang
apa yang dibaca oleh Nabi saw. Waktu shalat 'ied . Aku
menjawab : beliau membaca surat ( Iqtarabatissa'ah )
dan ( Qaaf walqur'anul majid). (H.R : Muslim )

16. Diriwayatkan dari Zaid bin Arqom ra. ia berkata :
Nabi saw. Mendirikan shalat 'ied, kemudian beliau
memberikan ruhkshah / kemudahan dalam menunaikan
shalat jum'at, kemudian beliau bersabda : Barang siapa
yang mahu shalat jum'ah, maka kerjakanlah.
( H.R : Imam yang lima kecuali  At-Tirmidzi )

17. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Nabi
saw. bersabda pada hari kamu ini, telah berkumpul dua
hari raya ( hari jum'ah dan hari raya  ), maka barang
siapa yang suka shalat jum'ah, maka shalatnya diberi
pahala sedang kami akan melaksanakan shalat jum'ah. (
H.R : Abu Daud )

KESIMPULAN
Hadits-hadits tersebut memberi pelajaran kepada kita
tentang adab-adab shalat hari raya sbb : Pakaian Pada
saat mendirikan shalat kedua hari raya disunnahkan
memakai pakaian yang paling bagus. ( dalil : 3 )

Makan
a. Sebelum berangkat shalat hari raya fitri
disunnahkan makan terlebih dahulu, jika terdapat
beberapa butir kurma , jika tidak ada maka makanan apa
saja.
b. Sebaliknya pada hari raya 'iedul adhha, disunahkan
tidak makan terlebih dahulu sampai selesai shalat
'iedul adhha. ( dalil : 5 dan 6 )

Mendengungkan takbir a. Pada hari raya 'iedul fitri,
takbir didengungkan sejak keluar dari rumah menuju ke
tempat shalat dan sesampainya di tempat shalat terus
dilanjutkan takbir didengungkan sampai shalat dimulai.
( dalil : 11 )
b. Pada hari raya 'iedul adhha, takbir boleh
didengungkan sejak Shubuh hari Arafah ( 9 Dzul Hijjah
) hingga akhir hari tasyriq ( 13 Dzul Hijjah ). (dalil
: 12)

Jalan yang dilalui Disunnahkan membedakan jalan yang
dilalui waktu berangkat shalat hari raya dengan jalan
yang dilalui di waktu pulang  dari shalat 'ied ( yakni
waktu berangkat melalui satu jalan, sedang waktu
pulang melalui jalan yang lain ). ( dalil : 8 )

Bila terlambat mengetahui tibanya hari raya Apabila
datangnya berita tibanya hari raya sudah tengah hari
atau petang hari, maka hari itu diwajibkan berbuka
sedang pelaksanaan shalat hari raya dilakukan pada
hari esoknya. ( dalil : 10 )

Yang menghadiri shalat 'ied Shalat 'ied disunnahkan
untuk dihadiri oleh orang dewasa baik laki-laki maupun
wanita, baik wanita yang suci dari haidh maupun wanita
yang sedang haidh dan juga kanak-kanak baik laki-laki
maupun wanita. Wanita yang sedang haidh tidak ikut
shalat, tetapi hadir untuk mendengarkan khutbah 'ied.
( dalil :4 )

Tempat shalat 'ied Shalat 'ied lebih afdhal (utama)
diadakan di mushalla  yaitu suatu padang yang di
sediakan untuk shalat 'ied, kecuali ada uzur hujan
maka shalat diadakan di masjid. Mengadakan shalat 'ied
di masji padahal tidak ada hujan sementara lapangan
(padang ) tersedia, maka ini kurang afdhal karena
menyelisihi amalan Rasulullah saw. yang selalu
mengadakan shalat 'ied di mushalla ( padang tempat
shalat ), kecuali sekali dua kali beliau mengadakan di
masjid karena hujan. ( dalil : 1 dan 8 )

Cara shalat 'ied
a. Shalat 'ied dua raka'at, tanpa adzan dan iqamah dan
tanpa shalat sunnah sebelumnya dan sesudahnya. ( dalil
: 1,2 dan 7 )
b. Pada raka'at pertama setelah takbiratul ihram
sebelum membaca Al-Fatihah, ditambah 7 kali takbir.
Sedang pada raka'at yang kedua
sebelum membaca Al-Fatihah dengan takbir lima kali. (
dalil 13 )
c. Setelah membaca Fatihah pada raka'at pertama di
sunnahkan membaca surat (sabihisma Rabbikal a'la /
surat ke 87 ) atau surat
iqtarabatissa'ah / surat ke 54 ). Dan setelah membaca
alFatihah pada raka'at yang kedua disunnahkan membaca
surat ( Hal Ataka Haditsul Ghaasyiyah / surat ke 88 )
atau membaca surat ( Qaaf walqur'anul majid / surat ke
50 ).( dalil : 15 )
d. Setelah selesai shalat , imam berdiri menghadap
makmum dan berkhutbah memberi nasihat-nasihat dan
wasiat-wasiat, atau perintah-perintah penting.
e. Khutbah hari raya ini boleh diadakan khusus untuk
laki-laki kemudian khusus untuk wanita.
f. Khutbah hari raya ini tidak diselingi duduk .(
dalil : 1 dan 2 )

Waktu shalat Shalat 'ied diadakan setelah matahari
naik, tetapi sebelum masuk waktu shalat dhuha. ( dalil
: 9 )

Hari raya jatuh pada hari jum'ah Bila hari raya jatuh
pada hari jum'ah, maka shalat jum'ah menjadi sunnah,
boleh diadakan dan boleh tidak, tetapi untuk pemuka
umat atau imam masjid jami' sebaiknya tetap mengadakan
shalat jum'at. ( dalil : 16 dan 17 )

PANDUAN MENGQADHA PUASA RAMADHAN DAN PELAKSANAAN PUASA
SUNNAH ENAM HARI BULAN SYAWAL

1. Diriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata : Adalah
salah seorang diantara kami tidak puasa pada bulan
Ramadhann pada zaman Rasulullah saw. maka ia tidak
sanggup mengqadhanya ( membayar puasa yang ditingalkan
) sehingga datang bulan sya'ban ( yakni pada bulan
sya'ban baru bisa membayar puasanya ). ( H.R : Muslim)

2.Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah
saya mempunyai hutang puasa bulan Ramadhan, saya tidak
mampu membayarnya sampai datang bulan sya'ban. (H.R
Bukhary )

3. Diriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshariy ra:
Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda : Barang siapa
yang puasa pada bulan Ramadhan, kemudian diikuti puasa
enam hari pada bulan syawal adalah seperti puasa
setahun penuh. ( H.R : Muslim)

KESIMPULAN
Hadits-hadits di atas memberi pelajaran kepada kita
bahwa :
a. Barangsiapa yang mempunyai hutang puasa bulan
Ramadhan, hendaklah segera diqadha ( di bayar )
secepat mungkin jangan di tunda-tunda kecuali karena
ada uzur dan terpaksa di tunda meskipun sampai bulan
sya'ban. ( dalil : 2 )

b. Disunnahkan puasa enam hari pada bulan syawal
dengan syarat puasa Ramadhannya sudah lengkap, tidak
ada hutang.
c. Pengamalan puasa enam hari pada bulan Syawal ini
dapat dikerjakan secara berurutan ( enam hari
berturut-turut ) atau berselang-seling ( tidak
berurutan ). Yang penting pelaksanaanya adalah selama
bulan Syawal.

Maraji’ (Daftar Pustaka):

1. Al-Qur’anul Kariem
2. Tafsir Aththabariy.
3. Tafsir Ibnu Katsier.
4. Irwaa-Ul Ghaliel, Nashiruddin Al-Albani.
5. Fiqh Sunnah, Sayyid Sabiq.
6. Tamaamul Minnah, Nashiruddin Al-Albani.

Oleh Ustadz Abu Rasyid

Pengirim: "k b" <[EMAIL PROTECTED]>


__________________________________________________
Melanggan? (FREE) : Send email to: [EMAIL PROTECTED]

Berhenti Melanggan : Hantar email kosong to: [EMAIL PROTECTED]

Laman Web Lenggang Kangkung: http://www.angelfire.com/ct/lk

Email lama Lenggang Kangkung Group: http://groups.yahoo.com/group/lk/messages

Download File dari Lenggang Kangkung Group: http://groups.yahoo.com/group/lk/files





Your use of Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/




 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 ( Melanggan ? To : [EMAIL PROTECTED]   pada body : SUBSCRIBE HIZB)
 ( Berhenti ? To : [EMAIL PROTECTED]  pada body:  UNSUBSCRIBE HIZB)
 ( Segala pendapat yang dikemukakan tidak menggambarkan             )
 ( pandangan rasmi & bukan tanggungjawab HIZBI-Net                  )
 ( Bermasalah? Sila hubungi [EMAIL PROTECTED]                    )
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pengirim: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke