Anda terdaftar dengan alamat: arch...@mail-archive.com

e-JEMMi -- Kerajaan Menyerang Balik (I)
No. 03, Vol. 17, Maret 2014

Shalom,

"Kerajaan Menyerang Balik" adalah judul terjemahan dari artikel berjudul 
"Kingdom Strikes Back" yang ditulis oleh Dr. Ralph D. Winter. Dalam artikel 
yang menarik itu, Dr. Winter memaparkan secara panjang lebar mengenai inisiatif 
Allah untuk menebus umat-Nya dalam rentang sejarah. Kami sangat mendorong 
Pembaca mengunjungi situs Perspektif.co untuk dapat membaca artikel ini (dan 
artikel-artikel menarik lainnya) secara lengkap.

Jangan lupa menyimak juga profil suku bangsa Pomak yang berdiam di wilayah 
Rumania yang kami sajikan dalam edisi ini. Kiranya apa yang kami sajikan pada 
edisi ini dapat semakin mengobarkan semangat Pembaca sekalian dalam ikut serta 
menggenapi Amanat Agung. Selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati!

Pemimpin Redaksi e-JEMMi,
Yudo
< yudo(at)in-christ.net >
< http://misi.sabda.org/ >


ARTIKEL MISI: KERAJAAN MENYERANG BALIK: SEPULUH PERIODE DARI SEJARAH PENEBUSAN

Manusia sesungguhnya telah menghapus kisahnya sendiri. Sejauh catatan 
paleologis (kepurbakalaan) apa pun yang kita miliki, umat manusia telah begitu 
sering bertarung satu sama lain dan telah menghancurkan lebih dari 90 persen 
hasil karya mereka sendiri. Perpustakaan mereka, literatur mereka, kota-kota 
mereka, karya seni mereka, hampir seluruhnya sudah tiada. Bahkan, yang kecil 
yang tersisa dari masa lalu menunjukkan bukti-bukti kejahatan yang aneh dan 
menyeluruh, yang secara menjijikkan telah merusak potensi manusia. Ini aneh 
karena kelihatannya tidak ada spesies lain yang memperlakukan sesamanya dengan 
kebencian yang mematikan seperti itu. Tengkorak-tengkorak tertua merupakan 
saksi bisu bahwa mereka dihantam dengan keras dan dipanggang agar organ 
tubuhnya menjadi makanan bagi manusia lain.

Sejumlah besar bakteri penyakit juga memangkas pertumbuhan populasi. Populasi 
dunia pada masa Abraham diperkirakan sekitar 27 juta orang -- kurang dari 
populasi California pada tahun 2000. Tetapi, pertumbuhan populasi yang lambat 
pada masa Abraham merupakan bukti mengerikan dari kombinasi menghancurkan 
antara wabah dan perang, keduanya menjadi saksi akan dampak dari Si Jahat. 
Rata-rata pertumbuhan populasi dunia waktu itu hanya seperenambelas dari 
rata-rata pertumbuhan global masa kini.

Ketika kebencian dan penyakit ditaklukkan, populasi dunia langsung meningkat. 
Jika rata-rata pertumbuhan global masa kini yang relatif lambat terjadi di masa 
Abraham, populasi dunia kita yang sekarang ini (sekitar 6 miliar orang) telah 
dicapai hanya dalam waktu 321 tahun! Jadi, pada masa itu, kejahatan yang 
menghancurkan kehidupan pasti jauh lebih merajalela daripada sekarang. Jadi, 
tidak heran kita menemukan bahwa penjelasan bagi kejahatan yang aneh ini muncul 
dalam catatan tertulis tertua yang rinci -- dokumen-dokumen yang bertahan, yang 
dihormati oleh tradisi Yahudi, Kristen dan M, di mana para penganutnya terdiri 
lebih dari setengah populasi dunia. Dokumen-dokumen ini disebut "Torah" oleh 
orang Yahudi, "Kitab-kitab Taurat" oleh orang-orang Kristen, dan "Taurat" oleh 
orang-orang M. Dokumen itu tidak hanya menjelaskan sumber kejahatan, tetapi 
juga menggambarkan suatu serangan balik terhadap kejahatan itu, dokumen 
tersebut mengikuti perkembangan serangan tersebut di sepanjang sejarah.

Lebih spesifik lagi, sebelas pasal pertama dari kitab Kejadian yang membentuk 
suatu "pendahuluan" dari seluruh permasalahan, merupakan plot dari seluruh 
Alkitab. Halaman-halaman tersebut menggambarkan tiga hal: (1) ciptaan awal yang 
indah dan "baik"; (2) masuknya kejahatan, yang memberontak dan merusak -- 
manusia yang mau menjadi sama dengan Tuhan, tergoda oleh setan -- sehingga 
menghasilkan, (3) kemanusiaan yang terperangkap dalam pemberontakan dan berada 
di bawah kuasa Si Jahat.

Seluruh Alkitab bukan hanya suatu kumpulan kisah yang tidak saling berhubungan 
seperti yang terkadang diajarkan di sekolah minggu. Namun, Alkitab terdiri atas 
drama tunggal: masuknya Kerajaan Allah, kuasa dan kemuliaan Allah yang hidup ke 
dalam wilayah yang dikuasai musuh. Mulai dari Kejadian 12 sampai akhir Alkitab, 
dan bahkan sampai pada akhir zaman, dibukakan suatu drama tunggal yang saling 
berhubungan tentang Kerajaan Allah yang menyerang balik. Ini akan menjadi judul 
bagi Alkitab itu sendiri jika dicetak secara modern (dengan Kejadian 1 -- 11 
sebagai pendahuluan bagi seluruh Alkitab). Dalam drama yang sedang dibukakan 
ini, kita melihat secara bertahap kuasa Allah yang tidak dapat ditolak 
menguasai kembali dan menebus ciptaan-Nya yang telah jatuh, dengan memberikan 
Anak-Nya di pusat periode 4.000 tahun, dimulai pada tahun 2000 sM. Secara 
ringkas, hal itu dirangkum dalam sebuah ayat: "Untuk inilah Anak Allah 
menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis 
itu" (1 Yohanes 3:8).

Serangan balik melawan Si Jahat ini jelas tidak menunggu sampai Pribadi di 
pusat kisah ini muncul. Memang, saya melihat ada lima periode sebelumnya yang 
mendahului kedatangan Kristus dan juga lima periode sesudahnya. Tujuan utama 
dari artikel ini adalah menggambarkan lima periode setelah Kristus. Namun, agar 
periode ini terlihat sebagai bagian dari satu kisah tunggal yang dibukakan 
dalam sepuluh periode selama 4.000 tahun, kita akan memperhatikan beberapa 
petunjuk mengenai lima periode awal. Tema yang menghubungkan kesepuluh periode 
adalah anugerah Allah yang campur tangan dalam sebuah "dunia yang berada di 
bawah kuasa Si Jahat" (1 Yohanes 5:19), melawan musuh yang sementara ini adalah 
"ilah zaman ini" (2 Korintus 4:4) agar bangsa-bangsa dapat memuji nama Allah. 
Rencana-Nya untuk melakukan hal ini adalah dengan menjangkau segala suku bangsa 
melalui memberikan "berkat" yang tidak biasa kepada Abraham dan keturunannya 
(anak-anak Abraham melalui iman), bahkan ketika kita berdoa "Datanglah 
Kerajaan-Mu".

Berlawanan dengan itu, rencana Si Jahat adalah menodai nama Allah. Si Jahat 
mendatangkan kebencian, memunculkan penderitaan dan kerusakan atas ciptaan 
Allah yang baik, bahkan mungkin juga merusak urutan DNA. Alat Setan mungkin 
termasuk membuat bakteri yang jahat untuk merusak kepercayaan terhadap karakter 
Allah yang pengasih.

Serangan balik Allah dilaksanakan melalui berkat. Kata "berkat" dalam bahasa 
Inggris bukan merupakan terjemahan yang ideal. Kita melihat kata ini digunakan 
ketika Ishak memberikan "berkat" kepada Yakub dan bukan kepada Esau. Itu bukan 
"berkat-berkat", tetapi "berkat"; pemberian nama keluarga, tanggung jawab, 
tugas, dan hak istimewa. Itu bukan sesuatu yang dapat Anda terima atau dapatkan 
seperti sebuah kotak cokelat uang yang bisa Anda bawa pergi dan makan sendirian 
dalam gua, atau suatu kekuasaan pribadi yang baru yang dapat Anda pertunjukkan 
seperti otot-otot Anda. Berkat itu merupakan sesuatu yang membuat Anda menjadi 
berada dalam suatu hubungan dan persekutuan yang permanen dengan Bapa di surga. 
Itu mengembalikan "keluarga-keluarga", yaitu segala bangsa kepada rumah tangga 
Allah, kepada Kerajaan Allah, agar bangsa-bangsa tersebut "dapat memuji 
kemuliaan-Nya".

Bangsa-bangsa tidak menyatakan kemuliaan Allah karena mereka kekurangan bukti 
akan kemampuan Allah untuk mengatasi kejahatan. Jika Anak Allah muncul untuk 
menghancurkan pekerjaan Iblis, apa yang harus dilakukan para pengikut Anak 
Allah dan para "pewaris kerajaan" untuk mendatangkan kemuliaan bagi nama-Nya? 
Mereka yang menerimanya karena iman dan menundukkan diri mereka kepada kehendak 
Allah seperti Abraham, akan mewakili penyebaran Kerajaan dan otoritas-Nya di 
dalam dan atas segala bangsa dan suku. Berkat Allah membawa tanggung jawab yang 
tidak terpisahkan, sesuai dengan makna asli dari "berkat", yang akan kita 
telusuri di sepanjang sejarah.

Catatan redaksi: Artikel ini adalah pendahuluan dari bab yang ditulis oleh Dr. 
Ralph D. Winter dalam buku "Perspectives on the World Christian Movement". 
Karena keterbatasan ukuran publikasi ini, kami tidak dapat mencantumkan artikel 
beliau secara lengkap. Untuk itu, kami mendorong Pembaca untuk mengunjungi 
situs Perspektif.co melalui alamat URL di bawah ini agar Anda dapat membaca 
tulisan beliau secara menyeluruh.

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Perspektif
Alamat URL: 
http://perspektif.co/Kerajaan_Menyerang_Balik:_Sepuluh_Periode_dari_Sejarah_Penebusan
Penulis: Ralph D. Winter
Tanggal akses: 26 November 2013


PROFIL BANGSA: SUKU POMAK DI RUMANIA

Pendahuluan/Sejarah

Suku bangsa Pomak adalah orang-orang Slavia yang hidup di daerah Balkan, bagian 
utara benua Eropa. Suku bangsa ini biasanya dikategorikan sebagai orang 
Bulgaria karena mereka berbicara dengan dialek yang mirip dengan yang dipakai 
orang Bulgaria, memiliki ciri-ciri yang mirip dengan orang Bulgaria, dan 
melakukan praktik-praktik budaya yang tidak jauh berbeda dari orang-orang 
Bulgaria. Namun demikian, mereka berbeda karena mereka tidak menggunakan 
nama-nama yang umumnya dipakai oleh orang Bulgaria dan karena mereka memeluk 
agama Islam, bukan agama Kristen Ortodoks seperti kebanyakan orang Bulgaria. 
Suku Pomak mungkin mulai memeluk agama Islam pada tahun 1370-an. Sebuah tradisi 
mengatakan bahwa sebenarnya, mereka tidak memeluk agama Islam dengan sukarela, 
mereka dipaksa untuk melakukannya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, suku 
Pomak mulai mengadopsi berbagai budaya-budaya Islam, seperti mengharuskan para 
perempuan mereka memakai jilbab.

"Pomak" berarti "orang-orang yang menderita". Sepanjang sejarah, suku bangsa 
ini dianggap sebagai orang-orang buangan oleh masyarakat Bulgaria. Pada tahun 
1948, rezim komunis mulai mengusir keluar orang-orang yang dianggap tidak setia 
terhadap pemerintahan mereka. Pada tahun 1950, rezim itu mulai menganiaya suku 
ini. Akibatnya, 30.000 orang Pomak terpaksa keluar dari negara mereka dan 
mengungsi ke wilayah timur laut Yunani dan Makedonia, sementara yang lainnya 
berimigrasi ke Rumania.

Tak hanya menggunakan bahasa Rhodope (Bulgarski), sebagian suku Pomak juga 
mengadopsi bahasa Yunani atau Makedonia sebagai bahasa kedua mereka. Selama 
bertahun-tahun, mereka hidup terasing dari masyarakat di sekitar wilayah itu, 
tetapi modernisasi memaksa mereka untuk berinteraksi dengan dunia luar.

Seperti Apa Kehidupan Mereka?

Kehidupan ekonomi orang Pomak berpusat pada pertanian. Hasil bumi utama mereka 
adalah gandum hitam, jelai, jagung, flax (tanaman yang menjadi bahan baku untuk 
membuat kain linen -- red.), kentang, tembakau, dan rami. Bagi mereka, 
memelihara hewan ternak seperti sapi, kambing, dan domba juga menjadi sesuatu 
yang sangat penting. Kaum perempuan suku Pomak terkenal karena keterampilan 
mereka dalam membuat kain tenun. Selain itu, suku ini juga ada yang bekerja 
sebagai pekerja migran. Makanan utama orang Pomak biasanya terdiri atas roti 
gandum, kentang, dan kacang-kacangan. Mereka juga sangat menyukai yoghurt, 
berbagai jenis keju, dan daging kambing ataupun domba.

Para petani Pomak tinggal di desa-desa di luar kota, rumah mereka dikelilingi 
oleh ladang dan padang rumput. Rumah mereka biasanya memiliki dua tingkat, 
lantai teratas dipakai untuk tempat tinggal, sementara yang di bawah menjadi 
istal atau tempat memelihara hewan. Rumah-rumah mereka biasanya berbahan dasar 
batu, kayu, dan tanah liat dengan genting yang terbuat dari batu. Namun 
demikian, dalam beberapa tahun belakangan ini sebagian orang Pomak telah 
membangun rumah mereka dengan batu bata dan memakai genting keramik.

Secara tradisi, pernikahan menurut adat Pomak direncanakan sejak awal oleh 
keluarga dari pihak calon mempelai laki-laki dan perempuan. Pernikahan itu 
dilaksanakan di akhir masa remaja kedua calon mempelai tersebut. Sebelum 
melaksanakan pernikahan, mempelai perempuan mempersiapkan maharnya sendiri yang 
biasanya terdiri atas perabot rumah tangga dan pakaian. Meskipun hukum Islam 
memperbolehkan seorang laki-laki memiliki sampai 4 orang istri, tetapi poligami 
jarang terjadi di dalam pernikahan suku Pomak, lagi pula hal itu dilarang oleh 
hukum Yunani.

Apa Kepercayaan Mereka?

Secara kasat mata, mayoritas orang Pomak menganut agama Islam, dan agama mereka 
itu menjadi bagian integral dari identitas etnis mereka. Namun demikian, 
praktik-praktik tradisi Islam tidak begitu nyata terlihat dalam kehidupan 
kebanyakan orang Pomak. Bahkan, mereka tidak memiliki istilah-istilah yang 
sebenarnya penting dalam agama maupun tradisi Islam. Mereka juga tidak banyak 
mengenal orang-orang suci dalam agama Islam, sebaliknya sampai saat ini mereka 
masih menjalankan hari-hari raya yang berkaitan dengan orang-orang suci dalam 
agama Kristen.

Dalam upacara pernikahan maupun berbagai upacara-upacara lainnya, orang Pomak 
sering kali menggabungkan tradisi Islam dan Kristen. Mereka memang melaksanakan 
ibadah puasa pada bulan Ramadan dan ritual-ritual Islam lainnya, tetapi saat 
ini tradisi-tradisi semacam itu sudah banyak yang hilang. Pengasingan yang 
dilakukan terhadap suku Pomak oleh kelompok Muslim yang lain telah menyebabkan 
percampuran kepercayaan itu tidak terhindarkan selama berabad-abad.

Apakah Kebutuhan Mereka?

Suku bangsa Pomak sedang menghadapi krisis identitas. Bangsa Bulgaria menolak 
mereka karena agama yang mereka peluk, sementara bangsa Turki menolak mereka 
karena bahasa yang mereka gunakan.

Saat ini, ada banyak sekte agama yang juga mulai masuk ke tengah-tengah suku 
Pomak untuk berusaha memenangkan hati dan pikiran mereka. Suku Pomak 
membutuhkan Injil dan orang-orang yang dengan setia berdoa bagi mereka untuk 
mendobrak benteng-benteng yang selama ini memperbudak kehidupan rohani mereka. 
Hanya setelah benteng-benteng itu diruntuhkan, hati orang-orang Pomak dapat 
siap untuk menerima Kabar Baik saat kabar itu dinyatakan kepada mereka.

Pokok Doa:

1. Mintalah kepada Tuhan Yesus supaya orang-orang Pomak dapat menemukan 
identitas mereka yang hilang di dalam Yesus.

2. Doakanlah supaya ada pendeta-pendeta yang dibangkitkan dan dilatih untuk 
melayani di tengah-tengah suku Pomak.

3. Mintalah kepada Allah supaya orang-orang Pomak yang sudah percaya dapat 
memberi kesaksian secara kreatif dan berani kepada suku mereka, seperti melalui 
upacara-upacara pernikahan dan peringatan hari-hari raya.

4. Mintalah supaya Allah mendatangkan kelaparan rohani ke tengah-tengah suku 
Pomak.

5. Mintalah supaya Allah membangkitkan kelompok-kelompok pendoa yang dengan 
setia berdoa bagi orang-orang Pomak. (t/Yudo)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: JoshuaProject
Alamat URL: http://www.joshuaproject.net/people-profile.php?peo3=14436&rog3=RO
Judul asli artikel: Pomak of Rumania
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 26 November 2013


Kontak: jemmi(at)sabda.org
Redaksi: Yudo, Amidya, dan Yulia
Berlangganan: subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/misi/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Kirim email ke