Anda terdaftar dengan alamat: arch...@mail-archive.com

e-JEMMi -- Natal dan Misi (I)
No. 11, Vol. 18, November 2015


DARI REDAKSI: UCAPAN SYUKUR 17 TAHUN PUBLIKASI e-JEMMI

Shalom,

Kami mengucap syukur karena e-JEMMi memasuki usia 17 tahun pada bulan ini, 
bertepatan dengan momen menyambut Natal. Segenap Redaksi e-JEMMi mengucap 
syukur kepada Tuhan atas penyertaan-Nya, dan berterima kasih kepada semua mitra 
e-JEMMi atas kebersamaan selama ini. Kiranya, ucapan syukur ini menjadi ucapan 
syukur kita semua kepada Tuhan. Selama 17 tahun ini, kami terus berusaha 
memberikan bahan-bahan yang dapat memperlengkapi pembaca untuk memahami arti 
misi dan melayani Tuhan dalam bidang misi. Selain itu, kami juga membutuhkan 
kritik dan saran dari pembaca sekalian untuk mengembangkan pelayanan e-JEMMi 
dengan lebih baik. Kami akan menerimanya dengan sangat terbuka.

Untuk menyambut Natal, kami mengajak Anda menyimak artikel yang berjudul 
"Bagaimana Sukacita Natal Direspons dengan Mewartakan Injil-Nya". Jangan lupa 
untuk tetap mendoakan bangsa-bangsa di dunia yang memerlukan lawatan Tuhan. 
Dalam edisi ini, mari kita bersatu hati berdoa bagi suku Aiton di India. 
Kiranya menjadi berkat bagi kita semua. Terpujilah Tuhan.

Pemimpin Redaksi e-JEMMi,
Mei
< mei(at)in-christ.net >
< http://misi.sabda.org/>


ARTIKEL: SUKACITA NATAl DAN PENGINJILAN

Apakah Natal dapat dijadikan unsur penting sebagai sarana penginjilan bagi 
orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus? Bagaimana gereja merespons 
momen ini untuk mewartakan kelahiran Juru Selamat manusia?

Natal dapat dijadikan sebagai kesempatan untuk menyampaikan kabar baik bagi 
orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus. Perayaan Natal biasanya 
meriah dan penuh sukacita sehingga sangat tepat apabila orang-orang yang belum 
percaya diundang dalam acara ini. Untuk selanjutnya, gereja setempat sebaiknya 
memberikan tindak lanjut pada jemaatnya dan orang-orang yang baru pertama kali 
datang pada perayaan Natal agar motivasi yang ada tidak salah dan agar perayaan 
tidak bersifat rutinitas semata.

Banyak hal yang secara tradisi biasanya dilakukan saat Natal seperti, memasang 
pohon Natal, menghias rumah atau gereja dengan ornamen-ornamen Natal seperti 
lampu, gambar sinterklas, dan lain-lain. Ada pula yang mulai menyiapkan 
lagu-lagu Natal untuk diputar setiap hari selama bulan Desember, bisa juga 
membuat kue-kue Natal yang lezat, atau sekadar makan bersama keluarga. Lalu, 
adakah cara lain untuk mengisi Natal? Dapatkah jika menjadikan Natal sebagai 
momen untuk mengadakan penginjilan? Tentu saja bisa! Kelahiran Yesus merupakan 
sebuah warta yang harus kita nyatakan kepada sesama kita bahwa keselamatan 
dalam Kristus itu bersifat pasti. Kristus datang/lahir ke dunia merupakan wujud 
nyata untuk menjadi Juru Selamat manusia. Oknum yang berdosa adalah manusia. 
Oleh sebab itu, manusia jugalah yang sanggup untuk menyelamatkan (untuk bisa 
menebus manusia diperlukan pengorbanan manusia yang tidak berdosa. Hanya Allah 
pribadi yang tidak berdosa). Sebagaimana dalam Perjanjian Lama, bahwa mata 
ganti mata, gigi ganti gigi, dan nyawa ganti nyawa. Upah dosa adalah maut. Oleh 
sebab itu, Kristus datang ke dunia menjadi manusia hingga ketika masanya sudah 
genap, Ia akan disalibkan sebagai korban penebus dosa bagi seluruh umat 
manusia. Oleh karena itu, kita harus bisa menjadikan hari Natal sebagai sarana 
untuk menginjil dan memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus.

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: PESTA
Alamat URL: http://www.pesta.org/rangkuman_diskusi_natal_novdes_2013
Judul artikel: Sukacita Natal dan Penginjilan (Termin III, Topik 2)
Penulis artikel: Tim PESTA
Tanggal akses: 30 Juli 2015


PROFIL BANGSA: SUKU AITON DI INDIA

1. Identitas

Suku Aiton mendiami desa-desa di kawasan Jorhat dan Karbi-Aleng di Provinsi 
Assam, India Timur Laut. Pemerintah India tidak mengakui suku Aiton sama sekali 
sehingga informasi yang tepercaya tentang mereka sangat langka. Seorang ahli 
bahasa, Anthony Diller, pada tahun 1990, memperkirakan bahwa ada "beberapa ribu 
penutur dan semi penutur" bahasa Aiton.

2. Sejarah

Leluhur dari suku Aiton berasal dari Myanmar Utara, di tempat mereka tinggal 
selama berabad-abad dengan suku-suku berbahasa Tai yang lainnya. "Pada akhir 
abad ke-18, suku Aiton memasuki Assam sebagai pengungsi politik dari Provinsi 
Shan di Burma. Mereka berbicara menggunakan bahasa Aiton dengan sesama mereka 
dan menggunakan bahasa Assam, Hindi, dan Inggris dengan orang lain."

3. Adat Istiadat

Bahasa Aiton merupakan bagian dari cabang barat laut dari keluarga Tai barat 
daya. Bahasa tersebut adalah salah satu dari sembilan bahasa yang berbeda, yang 
sama-sama memiliki hubungan, termasuk Ahom, Khamti, Tai Phake, dan Khamiyang, 
yang semuanya digunakan oleh suku-suku etnis lain di kawasan India. Bahasa 
Aiton dipercayai mirip dengan bahasa Shan yang digunakan di Myanmar, China, dan 
Thailand. Akan tetapi, setelah lebih dari dua abad terpisah dari kampung 
halamannya, maka bahasa, kebudayaan, dan identitas suku Aiton secara bertahap 
telah terasimilasi.

Para tua-tua di antara orang-orang Aiton bertanggung jawab untuk menurunkan 
tradisi lisan, cerita rakyat, dan lagu-lagu tentang asal muasal dan migrasi 
mereka kepada generasi selanjutnya. Lagu-lagu mereka menceritakan tentang 
penindasan di kampung halaman mereka, yang menuntun pada perjalanan mereka yang 
panjang dan sulit menyeberangi pegunungan-pegunungan menuju India.

Sampai dengan dekade yang lalu, semua orang Aiton adalah petani, nelayan, dan 
pemburu, tetapi pada tahun-tahun terakhir ini makin banyak orang yang menjadi 
pebisnis, pengajar, dan buruh di perkampungan-perkampungan terdekat, baik dalam 
sektor pemerintahan maupun swasta.

Meskipun jumlah populasinya kecil, terdapat empat belas klan yang berbeda di 
antara para orang Aiton. Sekarang ini, masyarakat menggunakan nama klan mereka 
masing-masing sebagai nama keluarga mereka. Adat pernikahan suku Aiton yang 
ketat mengharuskan seorang laki-laki muda menikahi anak perempuan pamannya yang 
berasal dari pihak ibunya. Mahar diperlukan, yang mana melaluinya, keluarga 
dari mempelai pria harus membayar sejumlah uang dan barang yang telah 
disepakati kepada keluarga mempelai wanita sampai taraf tertentu. Hal ini 
merupakan ungkapan rasa terima kasih kepada keluarga mempelai wanita atas 
tahun-tahun pengeluaran mereka untuk membesarkannya. Biksu Buddha dipanggil 
untuk meresmikan pada upacara pernikahan yang digelar di kediaman mempelai 
wanita. Setelah melahirkan, seorang wanita Aiton tidak boleh berinteraksi 
dengan anggota masyarakat yang lain selama satu bulan penuh karena dia dianggap 
"tercemar". Setelah satu bulan berlalu, sebuah ritual dilaksanakan dan ibu yang 
baru tersebut bebas untuk kembali kepada masyarakat.

4. Agama

Seluruh orang Aiton adalah pengikut Buddha Theravada, yang mereka bawa ketika 
mereka bermigrasi menuju India lebih dari dua ratus tahun yang lalu. Mereka 
juga menyembah Medham Medhphi, dewa mereka, setiap pagi dan malam. Vyas-chow 
chanq, sang peramal, dipanggil untuk merawat mereka yang sakit. Tidak diketahui 
adanya orang Kristen di antara orang Aiton. Mereka tidak pernah muncul dalam 
daftar suku-suku tak terjangkau di India, tetapi Allah tidak melupakan mereka 
dan rindu bahwa mereka boleh mengenal-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat. 
(t/Odysius)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Joshua Project
Alamat URL: https://joshuaproject.net/people_groups/16191/IN
Judul asli artikel: Aiton In India
Penulis artikel: Paul Hattaway
Tanggal akses: 25 Juni 2015


MEJA REDAKSI: UCAPAN SYUKUR ULANG TAHUN E-JEMMI KE-17

1. Terima Kasih untuk Para Mitra e-JEMMi

Sebuah anugerah jika sampai saat ini kita masih dapat melayani Dia 
bersama-sama. Pada ulang tahun e-JEMMi yang ke-17 ini, seluruh Redaksi e-JEMMi 
mengucapkan terima kasih kepada para mitra e-JEMMi yang selama ini telah 
bergandeng tangan melayani bersama kami. Mari terus maju melayani Tuhan kita. 
Secara khusus, ucapan terima kasih kami tujukan pada:
a. Yayasan KARTIDAYA, untuk kiriman buletin "Kartidaya" yang sangat memberkati.
b. Yayasan Terang Lintas Budaya, untuk buletin misi yang sangat memberkati.
c. Voice of the Martyrs ("KDP"), untuk informasi misi yang sedang terjadi saat 
ini, baik dari dalam maupun luar negeri.
d. Bulletin Village Ministry (Buletin PESAT), untuk informasi misi dari dalam 
negeri.
e. Tatik dan Totok, untuk kiriman buletin mengenai informasi suku terasing dan 
pokok doanya.
f. Para Pembaca e-JEMMi. Anda juga adalah mitra kami yang terus bersama 
bergandengan tangan mendukung pekerjaan Tuhan dalam pelayanan misi.

Harapan kami, semoga kerja sama ini tetap terjalin dengan baik dan kita semakin 
dimampukan oleh-Nya untuk melayani bersama-sama.

Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati pelayanan kita semua. (Redaksi e-JEMMi)

2. Ucapan Syukur Pemimpin Redaksi
Oleh: Mei

Kami bersyukur kepada Tuhan Yesus atas penyertaan dan kepercayaan yang Ia 
limpahkan kepada kami hingga saat ini sehingga e-JEMMi masih menjadi bagian 
dalam pelayanan misi. Kiranya Ia senantiasa memberkati setiap bahan, informasi, 
pokok doa, dll. yang kami sajikan sehingga para pelanggan e-JEMMi semakin 
diberkati.

Secara pribadi, meskipun masih baru, saya telah banyak mendapatkan berkat 
melalui publikasi ini. Saya sangat bersyukur diberi kepercayaan yang besar 
untuk terlibat dalam pelayanan ini. Tugas ini bukanlah sekadar kewajiban, 
tetapi merupakan pembelajaran bagi saya pribadi. Dalam satu tahun ini, ketika 
saya mempersiapkan edisi setiap bulannya, tidak sedikit bahan-bahan yang 
disajikan memberkati saya, baik melalui artikel, kesaksian, renungan, profil 
bangsa, pokok doa misi, dll.. Misi adalah hati Tuhan. Karena itu, Injil harus 
diberitakan kepada semua bangsa.

Puji Tuhan, untuk para pembaca yang selama tujuh belas tahun ini telah setia 
menjadi pelanggan e-JEMMi. Kiranya melalui e-JEMMi, Tuhan memberikan peneguhan 
dan kekuatan dalam setiap pergumulan misi yang Anda lalui.

3. Ucapan Syukur Staf Redaksi
Oleh: Ayub

Bersyukur, saat ini, usia pelayanan yang telah dilalui oleh e-JEMMi mencapai 
tujuh belas tahun, dan selama tujuh belas tahun ini kasih karunia Allah terus 
menolong pelayanan e-JEMMi untuk boleh memberikan informasi, bahan, artikel, 
maupun hal-hal lain seputar misi kepada masyarakat Kristen awam, gereja-gereja, 
dan aktivis misi di seluruh Indonesia. Kiranya dalam usia yang ke-17 ini, 
e-JEMMi semakin dipakai sebagai media informasi dan bahkan relasi untuk saling 
berbagi dalam memberitakan Injil Kerajaan Allah ke seluruh suku bangsa di bumi.

Menjadi bagian dalam sebuah pelayanan adalah anugerah yang besar untuk saya 
pribadi. Saya bersyukur terlibat dalam pelayanan misi dan penjangkauan 
jiwa-jiwa walaupun hanya sebagai staf dan melalui media internet. Kiranya apa 
yang saya dan tim redaksi kerjakan menjadi berkat bagi para aktivis misi dan 
masyarakat Kristen lainnya.

Harapan:
- Ada pengembangan situs e-Misi < http://misi.sabda.org >
- Konten yang bisa diakses, bahkan oleh para aktivis misi di seluruh dunia.
- Diakses oleh banyak gereja supaya semakin banyak gereja yang boleh membuka 
mata dan terlibat dalam pelayanan misi.
- Banyak anak muda yang mengakses konten-konten dalam publikasi ini supaya 
mereka pun terlibat dalam pekerjaan misi ini.


STOP PRESS: SUMBER BAHAN NATAL YANG BERKUALITAS DARI SABDA

Natal kian menjelang! Bagaimana persiapan Natal Anda? Apakah Anda membutuhkan 
sumber bahan-bahan Natal yang bermutu dan alkitabiah? Dengan penuh sukacita, 
Yayasan Lembaga SABDA mengajak Anda untuk mengunjungi situs Natal Indonesia. 
Dapatkan berbagai bahan seputar Natal yang akan membawa Anda kembali kepada 
firman Tuhan, baik Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama 
Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku 
Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dll.. Pastikan Anda tidak melewatkannya!

Jika Anda senang berkomunitas, silakan bergabung dengan komunitas Natal YLSA di 
Facebook Natal yang menyediakan referensi bahan-bahan seputar Natal, 
mendiskusikan topik-topik khusus seputar Natal, berbagai informasi Natal, dan 
sebagainya. Jika ingin mengikuti kelas virtual Natal, Anda dapat bergabung di 
kelas PESTA dengan mendaftarkan diri ke Admin PESTA. Mari, songsong perayaan 
hari kedatangan Kristus 2000 tahun yang lalu dengan semakin dekat kepada-Nya.

Situs Natal --> http://natal.sabda.org/
Facebook Natal -->  http://fb.sabda.org/natal
Jadwal Kelas Virtual Natal PESTA --> http://pesta.org/natal_november_2015


Kontak: jemmi(at)sabda.org
Redaksi: Mei dan Ayub
Berlangganan: subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/misi/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Kirim email ke