Sebenarnya apa yang dibaca Mas Ferdi benar juga. Beberapa biomarker,
seperti 2-methylhopanes,hexacyclic hopanes, dan 30-norhopanes sering
dipakai sebagai penunjuk minyak yang berasal dari batuan induk karbonatan.
Biasanya karbonat marin atau yang berlingkungan sabkha. Penggunaan
30-norhopanes (30-norhopana), yaitu suatu seri hopana yang kehilangan
karbon di nomor 30, merupakan topik studi saya dan saya tulis di Chemical
Geology volume 93, halaman 179-192 bertajuk "30-Norhopanes: their
occurence in sediments and crude oils." Penggunaan 30-norhopana ini pernah
pula saya tulis di Proceedings IPA tahun 1992 berjudul: The use of
30-norhopane series, a novel carbonate biomarker, in source rock to crude
oil correlation in the North Sumatra Basin, Indonesia. Saya tidak perlu
menulis lagi tentang triterpana karena Mas Awang sudah menjelaskannya
dengan baik.

Kehadiran seri 30-norhopana ini biasanya berkaitan dengan lingkungan yang
kondusif untuk pembentukan karbonat marin. Hanya saja material ini terikat
erat dalam kerogen, sehingga kehadirannya akan terdeteksi dengan mudah
pada material organik yang sudah matang atau pada minyak bumi. Senyawa
yang umum terdeteksi adalah C28 dan C30. Sebenarnya juga C29, akan tetapi
C29 dari seri norhopana ini ternyata sama dengan C29 dari seri hopana
normal.

Sementara itu dulu cerita saya, semoga ada manfaatnya.

Wasalam,
Eddy Subroto

> Hopane (C29 dan C30) adalah jenis triterpane yang paling umum diketahui.
> Triterpane adalah biomarker yang asalnya diduga berupa bacterial
> triterpenoid. Triterpenoid sendiri hanya terjadi di higher plants dalam
> jumlah kecil. Triterpan sering ditemukan di minyak dan bitumen yang
> terutama berasal dari triterpenoid yang disintesis mikroorganisme.
> Beberapa bacterial triterpenoid sebenarnya punya 35 atom karbon daripada
> di normal hopane series yang punya atom karbon 27-30. Atom karbon 31-35
> ini umum disebut extended hopanes dan sering muncul di ujung paling
> kanan di kurva GCMS terpane. Ada di karbonat, harus diperiksa sejarah
> sedimentasinya dulu. Tumbuhan (algae) biasa tercampur ke dalam sistem
> marin yang kemudian membentuk karbonat yang kemudian jadi source. Oil
> yang asalnya dari karbonat tak terlalu gampang dibedakan dengan
> biomarker, gammacerane index kadang-kadang bisa dipakai. Parameter lain
> adalah isotop deuterium (H3) sebab deuterium content oil yang source-nya
> karbonat lebi
>  h tinggi
>  daripada shale-sourced oils.
>
> Uraian di atas tidak dalam konteks petroleum anorganik dari karbonat,
> tetapi dalam konteks organic petroleum dari source yang mungkin karbonat
> atau marl paling tidak. Jadi, Ferdi, hopane bukanlah ciri anorganic
> petroleum dari karbonat, justru ia bukti kuat bahwa petroleum itu
> organik.
>
> Salam,
> awang
>




---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke