Banyak ahli yang memprediksi akan ada gempa/bencana 
tapi tidak ada yang bisa memprediksi kapan.....
apakah tidak ada cara / metode yang lebih detail dalam memprediksi kapan 
terjadi gempa/bencana....?
apakah tanda - tanda akan terjadinya gempa/bencana tidak bisa diukur....?
apakah tidak bisa dibuat dalam orde yang lebih kecil (range bulanan)...?
sehingga bisa dibuat rencana penyelamatan yang lebih matang...
tidak mungkin kita mengungsikan penduduk karena prediksi gempa yang 
mungkin bulan ini, tahun ini, 50 tahun lagi, atau 100 tahun lagi...atau 
malah enggak jadi......

Apa pada akhirnya kita hanya bisa berdoa supaya bencana  dan gempa tidak 
terjadi..... ?

cuma prihatin saja....

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
DKS/EXR/GLG
0542- 533852






"mohamad untung" <[EMAIL PROTECTED]>
06/04/2005 03:24 PM
Please respond to iagi-net

 
        To:     <iagi-net@iagi.or.id>, "Himpunan Ahli Geofisika Indonesia 
(HAGI)" 
<[EMAIL PROTECTED]>
        cc: 
        Subject:        Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di 
toba


Ungkapan yang mengandung prediksi ini sangat menarik. Sayangnya tidak
dilengkapi dengan alasan-alasan yang sifatnya ilmiah dan teknik. Menurut
saya dia (Prof. Cas)perlu dihubungi atau dipanggil ke Indonesia untuk
menerangkan dasar-dasar rinci prediksi tersebut.
Walaupun demikian kita perlu waspada dan mulai dengan langkah-langkah yang
memadai. Misalnya dengan pengamatan kegempaan (seismicity) dan kemagnetan
yang terus menerus. Titik amat kegempaan dan kemagnetan yang ideal ada
beberapa, katakan 8 sampai 10 yang berlangsung lama, yaitu sampai 3 atau 4
tahunan. Dipasang didaerah yng yng dicurigai. Setiap hari dilakukan 
analisis
tentang kejadian pada hari itu. Saya yakin pasti ada sesuatu yang di dapat
berkenaan dengan gempa dan/atau kegiatan gunung api.

Dari seminar internasional " INTERNATIONAL SEMINAR on GEOMAGNETSM,
GEOMAGNETIC OBSERVATIONS AND THEIR PPLICATION " yang disponsori oleh BMG 
dan
IAGA (International Association of Geomagnetism and Aeronomy) di NAM 
CENTER,
Jakarta, tgl. 1-3 Desember 2004 oleh Jann-Yeng Liu, seismologist dan
geophysicist dibahas masalah ini dengan judul Seismo-Geomagnetic Anomalies
monitored by magnetometers. Percobaan dilakukan di Taiwan. Terdapat 
hubungan
langsung antara "annual change rates" dari medan magnet total dengan
kejadian gempa. Gempa yang tercatat biasanya > 6,0 SR. Magnetometer yang
digunakan ialah magnetoter yang biasa kita pakai untuk eksplorasi dengan
ketelitian 0,1 nT (Geometrics, Model G856). Mengapa tdak kita coba. Tidak
mahal. Ini ialah bagian penting dari mitigasi. Untuk lebih jelas hubungi
Jann-Yeng Liu dari "Insstitute of Space Science". E-mail:
[EMAIL PROTECTED]
Salam,
M. Untung

 Original Message -----
From: "Fatrial Bahesti" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Wednesday, April 06, 2005 8:30 AM
Subject: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba


>
> ----
>
> SUARA MERDEKA
>
> Sabtu, 02 April 2005
> NASIONAL
>
>
> Pakar Peringatkan Letusan Gunung Api di Danau Toba
>
> SYDNEY - Ketika Indonesia sedang berjuang keras
> mengevakuasi
> para korban gempa di Pulau Nias, seorang pakar
> Australia
> memperingatkan bahwa wilayah Sumatera bakal diguncang
> letusan
> gunung berapi sangat dahsyat.
> Skala bencana ledakan ''super volcano'' itu
> diperkirakan jauh
> lebih besar daripada tsunami 26 Desember dan gempa 28
> Maret lalu.
> Profesor Ray Cas dari Fakultas Ilmu Bumi Monash
> University
> mengatakan, letusan gunung berapi paling dahsyat itu
> bakal
> terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara.
> Dia mengatakan kemarin, Danau Toba terletak di jalur
> patahan
> di bagian tengah Pulau Sumatera. Sejumlah ahli
> seismologi juga
> mengatakan, gempa besar ketiga mungkin akan
> mengguncang wilayah
> tersebut, menyusul gempa 9,0 skala Richter pada 26
> Desember dan
> 8,7 skala Richter pada 28 Maret lalu.
> Letusan-letusan vulkano besar yang berpotensi
> menewaskan jutaan
> orang dan menimbulkan kerusakan hebat akan terjadi
> setelah satu
> ledakan pertama.
> Menurut Cas, super volcano itu hanya menunggu waktu.
> Dia menambahkan ledakan tersebut merupakan ancaman
> terbesar bagi
> planet ini. Sebab, letusan hebat itu bisa menyebabkan
> bencana
> terbesar dalam sejarah modern.
> 'Super volcano pasti meledak,'' kata Cas. ''Ledakan
> itu terjadi
> setiap 50 atau 1.000 tahun. Cepat atau lambat, salah
> satu
> letusan dahsyat itu akan mengguncang planet ini.''
> Menurutnya, ledakan-ledakan hebat gunung berapi pernah
> terjadi di Italia, Selandia Baru, Amerika Selatan, AS,
> dan
> Indonesia. Dalam Waktu Dekat Ledakan terbesar
> berlangsung di
> Danau Toba, yang telah menciptakan kawah berdiameter
> 90 kilometer.
> Menurut Prof Cas, siklus ledakan hebat 2.000 tahunan
> telah tiba
> waktunya. Para pakar vulkanologi di seluruh dunia
> sedang mengamati
> dan menunggu terjadinya bencana besar dalam waktu
> dekat.
> Menurut Cas, ledakan besar terakhir yang secara ilmiah
> disebut caldera terjadi 2.000 tahun lalu di Selandia
> Baru.
> Dia mengatakan, ledakan-ledakan itu begitu kuat
> sehingga sejumlah
> besar bebatuan dan debu terlontar ke atmosfer. Ada
> risiko ledakan
> itu menimbulkan tsunami karena guncangan vulkanik
> melanda lautan.
> ''Kemungkinan korban tewas bisa mencapai ratusan ribu
> sampai
> jutaan. Ada implikasi serius terhadap iklim, cuaca,
> dan
> keberlangsungan produksi pangan,'' kata dia.
> Dia menambahkan, meski ada ancaman dalam waktu dekat,
> negara-negara
> sekitar tampaknya belum siap.
> ''Masalah terbesar adalah, banyak gunung berapi yang
> berpotensi
> meletus itu mungkin tidak dipantau dengan semestinya.
> Tentu saja,
> kita harus belajar dari bencana tsunami Desember
> lalu,'' kata dia.
> Gempa-gempa di lepas pantai Aceh barat dan Pulau Nias
> terjadi di
> sepanjang jalur patahan lepas pantai barat Sumatera.
> Gempa-gempa
> itu menciptakan tekanan seismologis yang dapat
> mempercepat letusan
> gunung berapi.
> Cas mengatakan, letusan vulkano hebat terjadi di Danau
> Toba
> sekitar 73.000 tahun lalu. Skala ledakannya begitu
> besar sehingga
> mengubah iklim dunia.
> ''Ledakan tersebut mengakibatkan tersemburnya 1.000
> kilometer
> kubik debu dan bebatuan ke atmosfer. Sebagian besar
> debu itu
> menghalangi sinar matahari.
> Akibatnya, dunia memasuki zaman es,'' kata dia.
> Ilmuwan itu mengatakan super volcano mencerminkan
> potensi bahaya
> terbesar dari Bumi. ''Ancaman dahsyat lainnya berasal
> dari angkasa
> luar, yakni jatuhnya asteroid besar,''
> tambahnya.(yahoo-afp-ben-46)
>
>
>
>
>
>
> __________________________________
> Do you Yahoo!?
> Make Yahoo! your home page
> http://www.yahoo.com/r/hs
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> ---------------------------------------------------------------------
>


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy 
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------





---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke