Setuju, hanya untuk Sumatra khususnya, tempat di mana amalgamasi banyak 
basement pre-Cretaceous (micro-plate) melandasi cekungan2 Tersier yang ada 
sekarang. Saya pikir roll-back terjadi ke seluruh wilayah SW dan SE collision 
India saat 50 Ma itu, hanya ada yang efektif dan ada yang tidak. Keefektifan 
roll-back mestinya dikendalikan oleh antara lain orientasi pinggir kontinen dan 
jalur subduksi serta semua pre-collision structural grain yang ada (termasuk 
pola amalgamasi basement itu).
   
  "Penyulit" lain mengapa roll-back tak efektif di Sumatra adalah tentu karena 
keberadaan Sesar Sumatra (yang Paleogen) yang terjadi sebagai bagian akibat 
collision India ini. Suatu collision akan menyebabkan release tension berupa 
sesar2 mendatar besar (mega-shear) yang hampir radial ke arah luar menjauhi 
pusat collision (escape or extrusion tectonics). Sesar dextral Sumatra ini akan 
punya splay extension fracture yang mengoyakkan pola "stitch" (pola "jahitan" 
akresi basement)amalgamasi basement Sumatra utara sampai selatan. Bagaimanapun, 
"luka lama" akan gampang terkoyak kembali manakala ada gaya yang merekahkannya.
   
  "Penyulit" lain adalah bahwa Sumatra tepat berada di lengkungan busur 
kepulauan maksimum bila kita tarik garis continental arc sejak dari Burma ke 
Nusa Tenggara. Dalam geometri lempeng, titik asimptot curvature ini akan 
menderita pemekaran/perakahan paling parah. Dan, Central Sumatra Basin - lah 
titik maksimum curvature itu. Teori peregangan ini pernah dikemukakan dalam 
publikasi terbatas oleh Charles Hutchison, cukup menarik.
   
  Maka, dengan adanya pre-collision structural grains dan beberapa "penyulit", 
maka wajar bahwa mekanisme roll-back tak efektif di Sumatra, di samping kalau 
kita juga menganggap bahwa subduction di Sumatra telah oblique sejak 50 Ma itu 
(ini kemudian akan menyerang ke masalah rotation atau non-rotation Sumatra).
   
  salam,
  awang

Ben Sapiie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Mekanisme roll-back memang akan menyebabkan rifting di belakan bususr tetapi 
orientasiny akan paralel denganzona subduksinya. Kebanyakan rifting pada 
Sunda-Land tidak demikian malahan hampir tegak lurus. Jelas mekanisme ini 
tidak cocok. Proses rifitngnya kebnyakan lebih dikontrol oleh pre-exiting 
basement structure.

Ben Sapiie

----- Original Message ----- 
From: "Awang Harun Satyana" 
To: ; "Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)" 

Cc: 
Sent: Monday, November 21, 2005 9:31 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Tectonic: India-Indonesia


> Yang paling mudah memahami efek tabrakan India ke Eurasia pada 50 Ma 
> (angka ini lebih banyak dikutip di publikasi2 daripada 45 Ma) terhadap 
> ekstensi (baca : "rifting") Sunda Plate adalah dengan menerapkan efek 
> terhadap perlambatan kecepatan penunjaman Lempeng Hindia di bawah Sumatra 
> dan Jawa dan gerak "roll-back" yang secara mekanisme geologi lempeng akan 
> menyebabkan "rifting" di sisi cekungan belakang busur jalur volkanik 
> (back-arc basin). Dengan cara inilah, cekungan2 di Sepanjang 
> Sumatra-Jawa-dan Nusa Tenggara bagian barat memulai evolusinya. Suatu 
> tabrakan di ujung lempeng akan dengan sendirinya memperlambat gerak 
> lempeng di belakangnya. Gerak roll back adalah gerak slab lempeng yang 
> menukik tajam di zone Benioff sehingga seolah subducted slab kembali ke 
> arah samudra, bukan menunjam ke arah benua. Cekungan NSB, CSB, SSB di 
> Sumatra, West Java, East Java, dan utara Bali-Lombok berevolusi dengan 
> cara ini. Kemudian, batas konvergensi yang frontal dan miring akan 
> berpengaruh ke inisiasi rifting di cekungan belakang jalur volkanik.
>
> East African Rift System sampai Red Sea adalah contoh terbaik di dunia 
> bagaimana suatu kontinen hasil amalgamasi terkoyak kembali oleh rifting, 
> kerak benua menipis, sampai sea-floor spreading, saat kerak samudra muncul 
> di bawah Red Sea dan memisahkan dua anak benua Arabian Plate dan 
> Sudan-Ethiopian Plate.
>
> Alpen adalah ciri khas bagaimana suatu pegunungan lipatan dibentuk oleh 
> kekuatan kompresi dua lempeng besar (Afrika vs. Eurasia), dan merupakan 
> contoh bagaimana dulu saat di depan Himalaya ada kerak samudra dan belum 
> tertutup anak benua India. Di selatan Alpen, di Hellenic Trench - selatan 
> Yunani dan Italia, kerak samudra Mediteranian Sea menyusup di bawah 
> Italia-Yunani dan membentuk gunungapi2 terkenal Etna, Vesuvius, Stromboli, 
> dan Santorini. Saat ini, semua pegunungan Mediterania itu, sejak dari 
> Pyrenia-Alpen-Karpatia dalam keadaan tertekan ke utara, sehingga membentuk 
> struktur2 imbrikasi penuh thrust dan over-thrust yang semuanya "verging" 
> ke utara (bandingkan dengan Papua Central Ranges fold and thrust belt, 
> yang vergency-nya ke selatan menuju Arafura karena di utara-nya ada 
> oceanic plate yang menabrak/menunjam terhadap Arafura micro-plate).
>
> Gulf of Mexico (GOM) kelihatannya sangat mirip dengan South Makassar 
> Strait, cekungan rifted passive margin yang gagal membuka terus oleh 
> sea-floor spreading. Di sebelahnya, ke timur, ada cekungan oseanik hasil 
> sea-floor spreading aktif yaitu Bermuda yang merupakan sisi barat dari 
> sistem North Atlantic sea-floor spreading. Di Makassar Strait, pemekaran 
> oseanik ini bisa disejajarkan dengan North Makassar Strait (walaupun 
> problematik apakah kerak samudra muncul di situ) atau yang pasti ke 
> Sulawesi Sea di utara Minahasa.
>
> Mas Maryanto, sekalian URL website-nya dicantumkan dong, kan bisa lebih 
> cepat dicek, dripada browsing dulu dengan search-engine. Terima kasih.
>
> Salam,
> awang
>
>
> -----Original Message-----
> From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Monday, November 21, 2005 7:27 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
> Subject: [iagi-net-l] Tectonic: India-Indonesia
>
> ---dihapus--
> Sunda plate dari kompresi setidaknya awal Cenozoic hingga Early Eocen,
> di sebutkan India menabrak EurAsia 45-50 Ma. Tabrakan ini di katakan
> menyebabkan ekstensi pada Sunda Plate oleh beberapa pakar. Apakah memang
> begitu ? Bagimana global tektonik di jabarkan kini ? Bagaimana sejarah
> Red Sea, Africa, Alpen, Gulf of Mexico, Pasific, dll. ? Adanya spreading
> di luar MOR Mid Ocean Ridge, akan kurang jelas oleh teori plate
> tectonic, hasilkan teori gobal wrench, dan lalu hasilkan perbaikan teori
> keduanya.
>
> Salam,
> Maryanto.
>
> -- 
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG Free Edition.
> Version: 7.1.362 / Virus Database: 267.13.4/176 - Release Date: 11/20/2005
>
>
> -- 
> No virus found in this outgoing message.
> Checked by AVG Free Edition.
> Version: 7.1.362 / Virus Database: 267.13.4/176 - Release Date: 11/20/2005
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> ---------------------------------------------------------------------
> 



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

  


                
---------------------------------
 Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.  

Kirim email ke