Hemmmm.... Setahuku, arkeolog telah bekerja sama dengan geolog, radiodating, volkanolog yang tahu umur laharnya, geologi lingkungan, sejarah, paleontology, dll., dll., dll. Kesimpulan gabungan akan jauh lebih bagus dari pada sendiri-sendiri, juga arkeolog, tak bagus kesimpulannya kalo' kerja sendiri. Siklus deklinasi (sudut arah magnetik horizontal ke kutub), lava Etna, Sicilia, Italy, selama 1000 th terakhir oleh Cevalier, 1925, saya interpretasi lagi, dan ini mempunyai korelasi sekitar 95 % dengan Kalender SALAM !!!. Di luar pereode 700 th ini, pereode Kalender SALAM sudah sekitar atawa lebih kecil dari 10 %. Ini menganjurkan bahwa semua lava di Indonesia, termasuk Merapi atawa Tambora, akan bersiklus itu. Nah siapa mau buat paper dari sini, atawa cari doktor dari sini ? Banyak gunung di Indonesia, tingal pilih. Merapi paling banyak di study di banding lain, dan ini termasuk gunung paling aktif di selidiki di dunia. Kerajaan, atau kota di dekat G. Tambora, telah di selidiki. Ini juga di acara unggulan th 2005 di National Geographyc channel. Banyak geologist (ITB) membantu penyelidikan untuk rekronstruksi Borobudur, Prambanan, Boko, Candi Sewu (ora ono sewu ding), dll. Pernah lahar Merapi meluncur hingga kota Jogya, Prambanan, Borobudur, juga candi-candi kecil daerah Ngaklik, Ngemplak, dll. Hem.. kapan lagi lahar akan meluncur begitu ? Atau percaya bahwa tak akan terjadi lagi lahar meluncur jauh begitu lagi ? Model-model yang akan di buat untuk Merapi, akan banyak di pakai untuk model gunung dunia lainnya. Apa sih yang tak bisa di bantu dengan Kalender SALAM ? Wassalam, Maryanto.
________________________________ From: benyamin sembiring [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 02, 2006 9:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Peradaban yang hilang di SUmbawa salam, Sejak kapan vulkanolog punya job melakukan pengalian situs arkeologi? Aduh...kasihan tuh para arkeolog, pekerjaannya diambil oleh para vulkanolog. apakah sudah ada pelajaran arkeo-vulkanologi?? benz mantan mahasiswa arkeologi