Mas Vicky,
Yang dimaksud mas Arief 2 meter di atas semburan maksimum. Jadi sekitar 31
ft (atau sekitar 10 m). Barangkali dibutuhkan lebih tinggi lagi soalnya
waktu semburan maksimum mungkin udah ada lumpur yang menggenang yang
menghalangi semburan.
Menurut saya ide ini sangat menarik, yang menjadi pertanyaan saya berapakah
kira2 ukuran diameter lubang tempat keluarnya lumpur ini. Untuk ukuran
diameter tabung yang akan dipakai ngga harus sama dari bawah ke atas, yang
penting diameter bagian bawahnya yang bisa menutupi ukuran lubang semburan.
Diameter bagian atas mestinya tidak akan ada pengaruhnya.
Cuman memang kalo lubang yang ada ditutupi dengan metode ini masih ada
kemungkinan munculnya lumpur dari zona lemah yang lain.

Salam,
Nengah


On 8/23/06, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Wow great !!
Ide bagus lagi memanfaatkan "potential pressure head".
Perlu dilakukan perhitungan ulang saja. Aku kok ngga yakin 2 M potential
head.
Berapa BJ lumpur (air+lempung), berapa perkiraan downhole pressure (kalau
dari sumur Porong-1) ada yg sekitar 16 ppg. Maka bila BJ lumpur 10 ppg,
potential headnya akan menjadi lebih dr 2 M tentunya ....  (duh wong
geologi
ini kalau ketemu angka jadi mumeth :)
Kang Arif dihitung doonk ! Nanti aku buatkan gambar kartunnya :)

Fakta lain :
Saat ini hanya satu yg masih keluar .... bagaimana dengan lokasi-lokasi
lainnya ? Sebelumnya ada 5 titik kalau ngga salah. Mungkin perlu
mempersiapkan 5 selubung "raksasa". atau tanggul raksasa. Jangan sampai
satu
nutup yg lain "hidup" lagi :(

Memang mestinya ide-ide ("gila") begini dicoba lebih serius dihitung
dikaji.
Masukkan dalam sekena'rio' jangan hanya sekena'nya' aja. dan penanganan
tidak hanya satu tapi mesti dikerubutin.

rdp

On 8/23/06, Arief Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ide untuk menghentikan aliran lumpur, mohon dikritisi
>
> Buat penampungan lumpur di sekitar titik semburan setinggi 2m di atas
> semburan maksimal, maka lumpur tidak akan mengalir lagi karena tertahan
oleh
> hidrostatiknya sendiri. (tinggi semburan maksimal yg saya ketahui adalah
25
> ft di atas ground level)
>
> Konstruksi dapat berupa :
> 1) tanggul yg ada ditinggikan sampai 2m di atas semburan maksimal
> 2) titik semburan diselubungi tabung berdiameter lebih besar dari
diameter
> lubang semburan, yg puncaknya 2m di atas semburan maksimal
>
> Kedua konstruksi harus memperhatikan jangan sampai ada kebocoran.
>
> Dasar teori :
> Tinggi semburan di atas permukaan = tinggi kolom fluida - kedalaman
sumber
> lumpur dari permukaan
>
> Tinggi kolom fluida = fungsi dari formation pressure dan fluid density.
>
> Selama formation pressure dan fluid density konstan, tinggi kolom fluida
> akan konstan, maka tinggi semburan akan konstan
>
> Tinggi semburan bertambah bila formation pressure bertambah atau fluid
> density berkurang
>
> Formation pressure saat ini berkecenderungan tetap.
> - FP bertambah bila ada peningkatan tectonic stress,
> - FP berkurang bila melampaui titik depletion karena mud recharge < mud
> discharge
>
> Fluid density berkurang bila fraksi air dalam lumpur bertambah
>
>
> Sekedar ide saja untuk konstruksi yg diusulkan :
> - Tanggul yg ada diperkuat dan ditinggikan, atau
> - Tabung bisa berupa selubung besi yg diangkat oleh 3-4 helicopter
> terlatih, dan kemudian sedikit dibenamkan (dengan pembebanan atau
> penumbukan) ke bawah ground level awal, di bawah dasar lumpur di
permukaan.
>
> Tapi saya berharap kita tidak memperdebatkan kesulitan teknis
operasional
> konstruksinya.
> Kita serahkan saja pada pihak engineering (dan militer/zeni?)
>
>
> Salam,
>
>
> A R I E F B U D I M A N
> Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> Phone    : (021) 350 2150 ext.1782
> Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
>
>
> -----Original Message-----
> From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, August 22, 2006 9:25 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi
>
> Ide ini sangat bagus dan sangat masuk akal. Perlu ditindaklanjuti untuk
> pelaksanaan selanjutnya. Jadi tidak ide-ide terus. Laksanakan segala
> sesuatu
> setelah dapat diterima oleh para pakar. Dalam hal ini yang sangat
penting
> ialah topografi daerah tersebut diukur dengan teliti. Jangan sampai
> airlaut
> yang masuk ke daratan lewat terusan (parit) yang dibuat. Pasang-surut
air
> laut perlu dipertimbangkan. Pada umumnya pikiran ini saya dukung.
> Terimakasih.
> M. Untung
> ----- Original Message -----
> From: "Eko Prasetyo" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <iagi-net@iagi.or.id>; <'[EMAIL PROTECTED]'>;
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Tuesday, August 22, 2006 1:38 PM
> Subject: [iagi-net-l] LuSi : Sebuah Simplifikasi
>
>
> > Kalau boleh, ingin rasanya diri ini bercerita mengenai ide yang
> > terkungking di kepala seminggu ini, ide yang muncul dari simplifikasi
> > masalah: sesuatu yang mengalir perlu diberi jalan, kalau tidak dia
> > akan terus menggerus sisi-sisinya.
> >
> > Galilah parit setinggi 5 meter dan selebar 20 meter yang menghubungkan
> > banjar panji dengan laut jawa atau selat madura,
> >
> > Semen dengan ketebalan 50 centimeter sisi-sisinya agar tak terjadi
> > intrusi air ke tanah,
> >
> > Bangunlah weir structure setiap 100 meter sebagai metode
> > pensedimentasian suspended solid yang terikut oleh Lumpur, sehingga
> > hanya air yang dapat mengalir ke laut.
> >
> > Siapkan industri-industri yang dapat mempergunakan solid phase dari
> > Lumpur ini sebagai bahan baku di sekitar parit raksasa ini,
> >
> > Gunakan tenaga kerja dari penduduk sekitar Banjar Panji,
> >
> > Lumpur akan terus mengalir selama 50.000 m3 bahan terus mengalir per
> > hari dan industri2 ini tak akan kehabisan bahan baku selama
> > bertahun-tahun.
> >
> > Itu ide simple dari saya, dan pastilah akan banyak yang dapat
> > diserang. Tapi perlukah kita menyerang terus ide-ide?
> >
> > ---------------------------------------------------------------------
> > -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> > -----  Call For Papers until 26 May 2006
> > -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> > ---------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > ---------------------------------------------------------------------
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>


--
http://rovicky.wordpress.com/


Kirim email ke