di lingkungan pp-iagi, tentu saja yg mendapat amanah penuh ya tim independen. silakan menghubungi pak edy secara langsung. info buat kang oki yg sakti, mas arief yg melemparkan idenya ttg selubung dan/atau peninggian tanggul, adalah salah seorang anggota tim independen iagi utk kasus lumpur porong ini.
demikian semoga membantu. salam, syaiful *teman sekjen yg sedang bertugas keluar kota... On 8/30/06, Ariadi Subandrio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Coba ditanyakan ke sekretariat pak e, atau mungkin di Tim IAGI yang dipimpin pak Edy Sunardi.... atau ke sekjen atau yang sedang mewakili..... ar-. Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Cak Ariadi suwun infonya. dimana dapat memperoleh laporan tim "independen" IAGI ini ? Mestinya boleh dipublikasikan, sebaiknya dipublikasikan saja di WEB IAGI sebagai independent source yang valid (yg diakui IAGI). Banyak hal sederhana dan mendasar yg tentunya bisa dirilis yg sering menjadi pertanyaan (FAQ) : - Lithology penetrated (stratigraphic well) - Mud composition (lithology and chemicaly) - Debit (flowing rates) - etc semua yg diatas itu sangat perlu utk MENYELESEIKAN bukan untuk menajamkan tudingan .... jangan sampai konsultan asing jauh2 didatangkan hanya mengukur ulang dengan GPS (seperti yg kulihat di klipnya MetroTV). rdp On 8/30/06, Ariadi Subandrio wrote: > Qi, > Tim yang tidak volunteer adalah yang dikenal dengan : > Tim-1 : Tim Subsurface - Trijana/Rudi Rubiandini > Tim-2 : Tim Surface - Lingkungan (Gempur ?) > Tim-3 : Tim Surface - Sosial Masyarakat (Bupati Sidoarjo) > Koordinator antar tim :(kalau gak salah ) Gubernur Jawa Timur > > IAGI secara volunteer membentuk Tim Independen untuk kasus lumpur ini, DR.Eddy > Sunardi yang menjadi ketua tim. Tim rasanya telah selesai melakukan penelitian hingga analisisnya. Rasa-rasanya basis data yang dipergunakan untuk analisa cukup banyak, detil, valid dan update serta berkoordinasi terus menerus dengan berbagai peneliti dari berbagai institusi2 yang lain. > > Karena sifatnya yang independen, Tim IAGI ini ya gak melapor kemana-mana kecuali ke publik, sebagai pertanggungajawaban. Press rilis resmi dari IAGI telah disampaikan ke publik pada kisaran Juli lalu yang dilakukan di Surabaya. Beberapa media memuat (yang aku tahu ada di Kompas), memang mungkin jumlah lumpurnya waktu itu belum "sematang" kondisi saat ini yang sudah mengancam depan mata 45ribuan jiwa, jadi antusiasme publik juga biasa2 saja. Setelah gambaran GAME OVER yang disampaikan media massa sepertinya gak mendapat response. Kemaren kembali Kompas menampilkan kasus lumpur porong dengan MUD VOLCANO. > > Rasa2nya sih pernyataan IAGI yang ada waktu itu cukup netral, ilmiah dan memberikan pencerahan. Pak Eddy, Pak Arief, Pak Alam, Pak Ridwan barangkali bisa cerita banyak di forum ini. Konon Tim Independen IAGI sudah lama mau melakukan semacam seminar setengah hari, tapi mungkin masih pada sibuk kali. > > Yang menjadi perhatian besar itu kan persoalan lumpur yang terus menumpuk dan semakin banyak semakin banyak setiap hari, yang bolehnya hanya ditumpuk disekitaran kawasan mud volcano itu terus. Tiap hari memperbesar pond yang ada. sekarang pond kelima sudah harus dibuat lagi untuk menampung "masa depan" lumpur, berapa hektar lagi. Sementara kebocoran tanggul ganti berganti saja di lain2 lokasi. Padahal selain ngancam keselamatan jiwa warga sekitar, kondisi seperti ini jelas menyulitkan kerja Tim-1 untuk melakukan skenario 1 (snubbing unit), skenario 2 mau pun skenario 3 yang belum pernah sukses sesuai dengan skenarionya itu. bukan berarti gagal, tapi pelaksanaan skenario yang tak mencapai skenarionya. > > yang diperlukan saat ini adalah semangat MENYELESAIKAN PERSOALAN bukan TUDING-TUDINGAN. > > ar- > > > > oki musakti wrote: > > Dalam kasus gempa dan tsunami tidak ada tersangka, lain dengan kasus kuala lumpur ini. Setiap pernyataan yang 'resmi' dari satu organisasi profesi seperti IAGI sangat besar kemungkinannya untuk berujung sebagai kesaksian di pengadilan (baik memberatkan atau meringankan). > > Masalah kedua adalah apakah IAGI punya data cukup untuk memberikan suatu 'pernyataan yang bisa dipertanggung jawabkan'. Yang saya tangkap dari diskusi di sini, data2 mengenai BP-1 masih sangat konfidential. Setahu saya kita gak tahu dari formasi mana fasa cair dan padat dari semburan lumpur berasal (apakah sudah 'given' bahwa keduanya datang dari plio-plestosen atau airnya dari miosen, misalnya. Sudahkah dilakukan geochemical correlation dari lumpur dengan air formasi di Kujung/wonosari, Bledug Kuwu, plio-plestosen dll untuk tahu darimana dia berasal? > > Juga banyak orang ribut soal 'zat-zat beracun dan berbahaya'. Ada yang sudah pernah lihat komposisi kimia lumpur ini gak? Dari mana zat-zat ini berasal ? > > Jadi menurut saya, kalau memang IAGI tidak punya cukup data valid untuk menerangkan soal genesa si Lusi ini, lebih baik stay out of the debate. Lebih produktif kalau energi difokuskan untuk menolong usaha-usaha rehabilitasi dan remediasi. Ide mas Arif untuk membunuh si Lusi dengan menggunakan tekanan hydrostatiknya sendiri, mengalirkan airnya ke laut, membentengi jalan tol dari banjir de el el.... > > Mohon koreksi kalau saya salah > > > Cheers > Oki > [EMAIL PROTECTED] wrote: > ============================================================= > Abah, Mungkin kalau kemarin Bencana Gempa Dan Sunami IAGI > mengadakan presentasi/diskusi/siaran press untuk memberikan > pencerahan dari segi ilmu geologinya, maka untuk kasus Lumpur > ini yang tidak kalah Ramainya pemberitaannya di Media / > masyarakat luas, bahkan tiada habis habisnya , apa tidak > sebaiknya dilakukan hal yang sama , untuk memberikan pencerahan > kemsyarakat luas ttg masalah ini dari segi geologinya > ISM --------------------------------- How low will we go? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates.
-- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]