Sejak th '77, hingga tahun '07, hanya ada 7 gempa dunia yang skalanya lebih besar dari 7 + 7/7 Mw (maksudnya 8 Mw keatas). Dari 7 gempa besar yang ada tersebut, hanya 7/7 kejadian (maksudnya 1 kejadian saja), yang tak di Minggu purnama+minggu Bulanmati, (dari USGS). Ini membenarkan hipotesa bahwa lebih banyak gempa pada High tide week (Minggu Purnama dan Minggu Bulan mati), di banding pada Minggu low tide. Siklus penanggalan komariah, tanggal MInggu purnama : 12-17, Minggu bulanmati: 26-4, sisanya minggu low tide. Minggu Purnama, 2007, Solomon, 14 Robiul Akhir 1428, 2 April 2007, 8.1 M Minggu Bulanmati, 2007, Kuril, 26 Dzulhijah 1428, 13 Januari 2007, 8.1 M Minggu Bulanmati, 2006, Tonga, 4 Robiul akhir 1427, 3 may 2006, 8.0 M Low tide week, 2006, Kuril, 24 Syawal 1427, 15 Nov 2006, 8.3 M Minggu Purnama, 2005, Nias, 17 Safar 1426, 28 Maret 2005, 8.7 M Minggu Purnama, 2004, Aceh, 14 Dzul Qaidah 1425, 26 Desember 2004, 9.0 M Minggu Bulanmati, 2003, Hokkaido, 28 Rajab 1424, 25 Sep 2003, 8.3 M Selama 1977 sampai 2002: tak ada yang lebih besar 8 magnitude. Se-7 ? Minggu purnama kini, juga banyak gunung di Indonesia yang lebih aktif, mungkin 7 gunung (? he..he..he..). Salam, MYT. ________________________________
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 03, 2007 10:06 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Gempa dan Tsunami Solomon Islands, SW Pacific, 2 April 2007 (8.1 Mw) Seperti diberitakan di media2, telah terjadi gempa besar yang disertai tsunami Senin 2 April 2007 dini hari kemarin (waktu Indonesia) di Kepulauan Solomon, timur-tenggara Papua New Guinea. Pusat gempa berlokasi di laut sekitar 40 km selatan-tenggara Gizo, New Georgia Islands, Solomon Islands. Gempa berkekuatan 8,1 Mw (sekitar 7.5 skala Richter) dari kedalaman 10 km (data sementara) itu terjadi pada pukul 07.39 waktu setempat. Sementara ini dilaporkan bahwa gempa dan tsunami tersebut telah menewaskan 13 orang, belum tercatat korban hilang. Beberapa desa rusak berat, 300 rumah, sekolah, rumah sakit rusak parah di Sasamunga dan sekitar 500 rumah rusak di Gizo (keduanya di New Georgia Islands). Kerusakan akibat tsunami juga terjadi di Lefung, Taro, Honiara (pulau2 di sekitar Solomon) dan juga merusak kawasan Rossel Island dan Bougainville, Papua New Guinea. Secara tektonik, gempa Solomon ini terjadi pada area batas Lempeng Pasifik dengan tripple junction lempeng-lempeng samudra Australia (bagian samudranya), Woodlark, dan Solomon. Ketiga lempeng kecil tersebut mengkonvergensi Lempeng Pasifik ke arah timurlaut dan timur-timurlaut pada kecepatan 90-105 mm/tahun. Lempeng-lempeng kecil ini menunjam terhadap Lempeng Pasifik dan menghasilkan sistem busur kepulauan Solomon Islands dan sekitarnya (Bismarc-Solomon-New Hebrides). Focal mechanism berdasarkan Global CMT Project Moment Tensor Solution menunjukkan pematahan yang berhubungan dengan gerak konvergensi ini, yaitu thrusting dengan sedikit komponen oblique pada strike 331 NE berkemiringan 38 deg. Gempa Solomon kemarin ini terjadi pada segmen sepanjang 250 km yang sejak awal abad ke-20 tak pernah mengalami gempa lebih besar dari 7,0 Mw. Tsunami terjadi karena semua syaratnya terpenuhi : pusat gempa di laut, pematahan tegak dominan (thrusting), kekuatan di atas 6.5 SR, dan kedalaman pusat gempa dangkal (sementara dilaporkan 10 km). Salam, awang