Sdr. Cipi Yth. Hampir semua tambang dalam batubara (tidak hanya di Cina) memiliki problem dengan gas beracun (toxic) seperti CH4, H2S, CO dll yg secara alami terbentuk dan terperangkap dalam lapisan batubara selama proses pembatubaraan. Jika sistem ventilasi dan faktor keselamatan kerja lainnya berjalan baik, tentu gas-gas beracun tadi bisa dikelola sehingga tidak menimbulkan ledakan atau keracunan yg membahayakan manusia.
Sebagai tambahan, gas CH4 (metan) yang dikeluarkan akibat penambangan batubara, baik terbuka maupun tambang dalam, berpotensi 20 kali lipat sebagai kontributor efek rumah kaca dibanding CO2 sehinga sudah sejak beberapa waktu terakhir menjadi topik yang serius. Gas metan terbebaskan ke atmosfer bukan hanya pada saat batubara ditambang, namun juga pada saat diangkut dan diproses, tentu dalam kuantitas yg berbeda-beda. Di sisi yang lain, gas metan ini sebenarnya bisa dimanfaatkan/memiliki nilai ekonomis jika bisa dikelola terutama pada tambang dalam selain tentunya yang utama demi keselamatan & kesehatan kerja dimana kandungan metan menurut standar di banyak negara harus dibawah 1% per satuan volume wilayah kerja. Seperti kata Pak Yudi, bukan karena beracun, namun karena mudah meledak dan terbakar. Di Amerika Utara dan Australia, kalau tidak salah dimotori oleh AngloCoal (AngloAmerica), pemanfaatan gas metan dari kegiatan tambang dalam, sering disebut Coal Mine Methane (CMM), sudah berlangsung sejak beberapa tahun kebelakang. Penelitiannya tidak hanya didorong oleh departemen pertambangan dan energi setempat tapi juga oleh badan pengelola lingkungan (EPA) sehingga percepatan pengembangannya cukup mengesankan. Insentif yang diberikan pemerintah biasanya cukup menarik, misalnya dengan membebaskan pajak perusahaan sebesar biaya pengembangan dan penerapan CMM secara bertahap hingga proses ini mulai memberikan keuntungan. Jika dari hasil eksplorasi memang diketahui ada potensi gas metannya, secara garis besar ada 2 cara ekstraksi CMM pada kegiatan tambang dalam batubara. Yang pertama adl sebelum tambang (pre-mining) dimana gas metan diekstraksi melalui pemboran vertikal dr permukaan maupun horisontal pada lorong kemajuan tambang. Keduanya menghasilkan gas metan yang "bersih" dan layak untuk langsung diinjeksikan ke jaringan pipa gas setempat untuk dijual/digunakan. Batubara yang kemudian ditambang dari lapisan yg sudah diekstraksi metan-nya sama sekali tidak terpengaruh dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Cara kedua adl stlh tambang (post-mining), yakni setelah batubara ditambang. Untuk metoda penambangan longwall, debris dari atap (roof) akan ambruk mengisi kekosongan akibat hilangnya lapisan batubara setelah penambangan dan meninggalkan area yg disebut goaf (gob). Gas metan yang terperangkap dalam goaf/gob ini kemudian diekstraksi dgn pemboran horisontal lewat lorong terdekat atau vertikal dari permukaan. Saya belum pernah melihat ekstraksi gas metan pada metoda penambangan bord and pillar namun menurut apa yang benar saya baca/dengar, mereka mengekstraksi gas ini lewat sistem ventilasi. Cara kedua ini kadang meski masih bisa mendapatkan gas metan yang "bersih" dan bisa diinjeksikan langsung ke jaringan pipa terdekat, namun seringnya sudah bercampur dengan gas lain pada goaf/gob sehingga perlu proses pemisahan lanjut. Demikian semoga membantu dan silakan kalau ada yang mau menambahkan/koreksi. Salam, Noel On 4/25/07, cipi armandita <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Ikut nimbrung juga : Target CBM adalah lapisan batubara yang belum tersingkap, kalau tidak salah di kedalaman di bawah 300 meter target eksplorasi sudah bisa ditentukan. Di Sumatera selatan kemungkinan besar ada di sayap-sayap antiklin formasi muara enim yang ditutupi endapan yang lebih muda di atasnya. Yang menarik dari CBM, batubara bertindak sebagai source sekaligus reservoir seperti yang disadur oleh Pak Slamet dan Pak Yudi. Cekungan tempat pembentukan batubara Formasi Muara Enim sangat luas sehingga potensi diperkirakan sangat besar. Batubara tidak ekonomis kalau ditambang dengan Overburden lebih dari 300 meter, lagipula sangat berbahaya karena gas yang ada sering menimbulkan ledakan seperti di tambang-tambang batubara bawah tanah di China. Sebagai tambahan, Nilai kalori batubara muara enim berkisar 4000 – 5000 Kcal/kg dengan kadar kandungan air/Total Moisture yang tinggi (>40%). Salam, Cipi ----- Original Message ---- From: Yudi S Purnama <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, April 24, 2007 10:52:09 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Tentang CBM (Coal Bed Methane) Tok, tok, tok, puuuuuuuunten (permisiiiiii), bade ngiringan yeuh (mau ikutan nih)....... CBM (Coal Bed Methane) adalah gas metana yang dihasilkan selama proses pembatubaraan dan (tetap) terperangkap dalam batubara. Gas tersebut dapat terbentuk secara biogenic maupun thermogenic (dalam eksplorasi cbm yang dicari adalah thermogenic). Ciri fisiknya gas ini: tak berwarna, tidak berbau, tidak beracun, tapi ketika bercampur dengan udara bisa tiba-tiba …… juegeeeeeer ! Dalam klasifikasi energi, cbm termasuk unconventional energy (peringkat 3), bersama-sama dengan tight sand gas, devonian shale gas, dan gas hydrate. High quality gas (peringkat 1) dan low quality gas (peringkat 2) dianggap sebagai conventional gas. Salah satu tantangan dalam unconventional energy adalah ekstraksinya yang semakin menantang (aiiiii semoga gak pada bilang… cape deeeeeeh !). Kuantitas cbm berkaitan erat dengan peringkat batubara, yang makin bertambah kuantitasnya dari gambut hingga medium volatile bituminus rank, lalu berkurang hingga anthracite. Jadi, dari low rank coal pun sudah punya cbm (umumnya kualitas batubara di negri kita adalah low rank dan ini yang bikin menarik). Tentu saja kuantitas gas akan semakin banyak jika lapisan batubaranya semakin tebal. Pada prinsipnya, sejumlah banyak cbm tersimpan dalam coal matrix secara adsorption, yang arti mudahnya adalah 'gas menempel di dalam pori-pori coal matrix' (ada juga sih cbm sebagai free gas atau gas yang tidak menempel pada coal matrix). Cara terkandungnya cbm ini berbeda dengan cara tersimpannya conventional gas. conventional gas tersimpan secara compressed (sebenarnya sama saja dengan free gas). Jadi, lapisan batubara pada target eksplorasi cbm selain berperan sebagai reservoir, juga berperan sebagai source rock (tidak ada migrasi seperti pada conventional gas). Cbm bisa keluar (desorption) dari coal matrix melalui cleat (bidang rekahan) dengan merendahkan pressure (air) pada target lapisan. Hubungan antara kuantitas cbm yang tersimpan dalam coal matrix terhadap pressure dinamakan Kurva Langmuir Isotherm (proses tersebut berada pada suhu yang konstan terhadap perubahan pressure). Pressure tersebut direndahkan dengan cara memompa air (dewatering). Jadi, sejumlah banyak air juga akan diproduksikan dan ini menyebabkan kalau bermain di cbm memiliki environmental challenge, karena akan kemanakah sang air ditempatkan? Dari penelitian Steven dan Hadiyanto, 2005, (IAGI special publication) ada 11 indonesian coal basin, urutan rangkingnya: 1) Sumsel (183 Tcf), 2) Barito (101.6 Tcf), 3) Kutai (80.4 Tcf), 4) Sum-Tengah (52.5 Tcf)…. hingga yang paling bontot adalah Bengkulu (3.6 Tcf). Dengan kata lain resources cbm di sumsel sama dengan total (conventional) gas reserves di seluruh Indonesia . Ada beberapa hal menarik lainnya: a. Jika ada reservoir conventional gas (sandstone) dan reservoir cbm (coal) pada kedalaman, pressure, dan volume batuan yang sama, maka volume cbm bisa mencapai 3 – 6 kali lebih banyak dari conventional gas, atau cbm menarik secara volumetrik. b. Akibat prinsip terkandungnya cbm adalah adsorption pada coal matrix, maka dari segi eksplorasi faktor keberhasilannya tinggi, karena cbm bisa terdapat pada antiklin maupun sinklin. Katakan saja seperti ada gula ada semut, maka ada batubara ada cbm (eng ing eng...). Jadi, menjawab pertanyaannya Pak Wahyudi (sekalian salam kenal bos !), kalau ada batubara di PutuSibau, Kalbar maka cbm-nya bakalan ada deh (amin), hanya saja berapakah total gas in-place nya? atau pertanyaan berikutnya adalah Sang Batubara itu terletak pada depth berapa?, (total) ketebalannya berapa?, struktur geologinya bagaimana dan kualitas batubaranya gimana? Itu dulu deh kayaknya ya.... Kahatur nuhun .... Yudi S. Purnama GDA Consultant Address: Jl. Tebet Timur Dalam X No. 2 Phone: 021 8379 2688, Fax: 021 8379 2687 E-mail: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Jakarta - Indonesia ----- Original Message ----- From: Wahyudi Adhiutomo Sri Wijono To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, April 24, 2007 9:27 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Tentang CBM (Coal Bed Methane) Salam, Kalo memang cekungan Kutai prospek, apa cekungan Barito dan keberadaan batubara di PutusSibau, Kalbar juga bisa jadi indikasi keberadan CBM? Terimakasih On 4/24/07, Deni Rahayu <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > ikut nimbrung, > > sumatra selatan target coalnya berada pada muara enim > formation(pangadang dan palembang coal), dengan > hamparan relatif menerus di kedalaman 500-1000 meter( > beberapa literatur yang menyebutkan lapisan dari 5 > sampai 12)... > Sedangkan untuk kutai basin, umumnya banyak > dipengaruhi oleh faktor perubahan fasies (deltaic), > sehingga pemetaan harus di fokuskan pada hal tersebut, > umumnya formasi pembawa batubara di kutai adalah > Pulaubalang dan balikpapan pada umur N8-dan atau lebih > muda... > > Oden > > --- "Pangestu, Sonny T" < [EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > ya perlu mulai ketika masih sepi. > > serupa dgn batubara yg sekarang meriah luarbiasa, > > dimulainya 1/4 abad yg > > lalu ketika sepi tidak ada orang di sana tanpa > > fasilitas prasarana > > apapun. > > jangan terlambat. > > tinggal menimbang dgn tata ruang, dgn perangkat > > peraturan per-uu-an > > apakah mendukung & menjamin iklim investasi yg > > menarik & melindungi > > investasi itu. > > > > -----Original Message----- > > From: Riyadi, Slamet S > > [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Sent: 24 April 2007 16:11 > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Subject: RE: [iagi-net-l] Tentang CBM (Coal Bed > > Methane) > > > > > > Cekungan Kutai? > > Sudah ada beberapa yang research sampai pada tahap > > reconnaissance > > mapping. > > Sebelum menemukan resources potensial, rupanya > > infrastruktur dan > > populasi Kalimantan masih menjadi pertimbangan tapi > > entah untuk 10 tahun > > mendatang . . . atau ada investor yang mau bermain > > untuk long term > > planning? > > > > Sumatera lebih menarik . . . , infrastruktur lebih > > baik daripada > > Kalimantan cukup instant balik modalnya. > > > > > > Salam, > > > > SLAMET RIYADI > > > > > > > > -----Original Message----- > > From: M. Nur Heriawan [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Sent: Tuesday, April 24, 2007 4:40 PM > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Subject: RE: [iagi-net-l] Tentang CBM (Coal Bed > > Methane) > > > > > > > > ITB) untuk melanjuti penelitian GMB > > diwilayah kerja di > > > Sumatra Selatan. > > > > Mas Syaiful, > > > > Apakah sudah ada studi CBM untuk batubara di > > Cekungan Kutai? > > > > Saya kebetulan tertarik untuk studi di bagian 'hulu' > > terutama memodelkan distribusi komponen batubara dan > > mikrostruktur > > (cleat) untuk salah satu lokasi batubara multiseam > > di Cekungan Kutai > > tsb. Berharap saja studi tsb. ke depan akan berguna > > sebagai studi awal > > potensi CBM di sekitar Cekungan Kutai (jika > > memungkinkan). > > > > Terima kasih. > > > > Salam, > > > > Nur H. > > > > > > > > __________________________________________________ > > Do You Yahoo!? > > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam > > protection around > > http://mail.yahoo.com > > > > > ------------------------------------------------------------------------ > > ---- > > Hot News!!! > > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 > > to > > [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - > > The 32nd HAGI, the > > 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > > Exhibition, Bali > > Convention Center, 13-16 November 2007 > > > ------------------------------------------------------------------------ > > ---- > > To unsubscribe, send email to: > > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > > To subscribe, send email to: > > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI > > Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota > > ditujukan ke: > > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > > No. Rek: 123 0085005314 > > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank > > BCA KCP. Manara > > Mulia No. Rekening: 255-1088580 > > A/n: Shinta Damayanti > > IAGI-net Archive 1: > > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > > IAGI-net Archive 2: > > http://groups.yahoo.com/group/iagi > > > --------------------------------------------------------------------- > > > > > > > > This message and any attached files may contain > > information that is > > confidential and/or subject of legal privilege > > intended only for use by > > the intended recipient. If you are not the intended > > recipient or the > > person responsible for delivering the message to the > > intended recipient, > > be advised that you have received this message in > > error and that any > > dissemination, copying or use of this message or > > attachment is strictly > > forbidden, as is the disclosure of the information > > therein. If you have > > received this message in error please notify the > > sender immediately and > > delete the message. > > > > > ------------------------------------------------------------------------ > > ---- > > Hot News!!! > > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 > > to > > [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - > > The 32nd HAGI, the > > 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > > Exhibition, Bali > > Convention Center, 13-16 November 2007 > > > ------------------------------------------------------------------------ > > ---- > > To unsubscribe, send email to: > > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > > To subscribe, send email to: > > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI > > Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota > > ditujukan ke: > > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > > No. Rek: 123 0085005314 > > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank > > BCA KCP. Manara > > Mulia No. Rekening: 255-1088580 > > A/n: Shinta Damayanti > > IAGI-net Archive 1: > > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > > IAGI-net Archive 2: > > http://groups.yahoo.com/group/iagi > > > --------------------------------------------------------------------- > > > > > ---------------------------------------------------------------------------- > > Hot News!!! > > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 > > to [EMAIL PROTECTED] > > Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th > > IAGI, and the > > 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, > > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > > ---------------------------------------------------------------------------- > > To unsubscribe, send email to: > > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > > To subscribe, send email to: > > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > > No. Rek: 123 0085005314 > > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > > Bank BCA KCP. Manara Mulia > > No. Rekening: 255-1088580 > > A/n: Shinta Damayanti > > IAGI-net Archive 1: > > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > > IAGI-net Archive 2: > > http://groups.yahoo.com/group/iagi > > > --------------------------------------------------------------------- > > > > > > > __________________________________________________ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail.yahoo.com > > ---------------------------------------------------------------------------- > Hot News!!! > CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] > Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the > 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > ---------------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > > -- Respecfully yours, Wahyudi Adhiutomo Mobile: +62812 15 91630 Email: [EMAIL PROTECTED] Planning and Development Department PT. Borneo Indobara Satui Site, South Kalimantan Jl. Propinsi Km. 167 Satui, South Kalimantan Fax: +62512 61557 Phone: +62512 2707547 ________________________________ Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check out new cars at Yahoo! Autos.
-- Noel ---------------------------------------------------------------------------- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 ---------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------