Rizky,
   
  Proses pembentukan karbonat sepanjang sejarah Bumi (Phanerozoic) memang 
bervariasi sebagaimana proses2 yang terjadi di Bumi pun bervariasi. Faktor2 
yang akan mempengaruhi variasi karbonat adalah : (1) kontrol proses ekologi, 
oseanografi, sedimentologi terhadap carbonate factory, (2) kontrol proses 
stratigrafi dan akomodasi terhadap carbonate stratal architecture, (3) kontrol 
trend evolusi, grain mineralogy, tektonik, iklim, eustasy, sirkulasi dan kimia 
lautan.
   
  Ini beberapa contoh saja  :  typical Cambro-Ordovician carbonate reservoirs 
dicirikan oleh :  meter-scale peritidal mud-dominated cycles, thin bedded, 
heterogeneous layering, hanya meliputi thrombolitic/ microbial buildups only,  
moderate reservoir quality from dolomitization,  karst porosity beneath 
unconformity, dan locally fracturing. Reef/mound builder : microbial.
   
  Tetapi walaupun seumur, kadang2 ada perbedaan yang signifikan  dalam sistem 
dan reservoir karbonat. Contohnya, Late Jurassic systems/reservoirs Arabian 
Basin (Arab Formation fields) dengan karbonat northern Gulf of Mexico 
(Smackover Formation Fields).
   
  Digabung dengan konsep2 dasar carbonate geology, sedimentology, dan 
stratigrafi, maka variasi karbonat ini dapat digunakan untuk membangun berbagai 
predictive concepts.  Misalnya, Late Permian platform carbonate (ramp 
khususnya) akan kekurangan major frame-built boundstones, akan 
peloid/ooid-dominated, akan sangat terdolomitisasi bila berasosiasi dengan 
evaporites. Umumnya, predictive concepts yang lebih kompleks akan dihasilkan 
oleh carbonate platform yang terbentuk pada icehouse/glacial times (Late 
Carboniferous to Early Permian; Late Tertiary) sebab mereka mengembangkan 
4th-order high-amplitude, high-frequency sea level changes yang akan 
menghasilkan vertically discontinuous sequences dengan  internal lateral facies 
heterogeneities; marginal boundstones-nya secara vertikal akan terpisah2. 
Tetapi karbonat yang berkembang pada masa greenhouse (interglasial) akan 
mempunyai 3rd order cyclicity pada stratal architecture-nya.
   
  Sepanjang Phanerozoic, reef terutama berkembang dominan pada : Kambrium 
Bawah, Silur, Devon Atas, Triasik, Yura, Kapur Tengah-Atas, Oligosen-Neogen. 
Karbonat non-reef berkembang pada Kambrium Atas-Ordovisium, Karbon,Yura Bawah, 
Kapur Bawah, Paleogen. Berikut typical reef tiap periode dan contoh field 
utamanya yang bisa dijadikan referensi dan analognya (ini sudah dipublikasi 
AAPG) : Tengiz Field, Kazakhstan (Devon Atas), reef/mound builder : 
stromatoporoid/koral. Horseshoe Atoll, West Texas (Karbon Bawah), reef /mound 
builder : phylloid algal mounds. Reeves Field, West Texas (Permian Atas), 
reef/mound builder : sponge/algal. Walker Creef Field, Arkansas (Late 
Jurassic), reef /mound builder : microbial. Golden Lane Fields, Mecixo GOM (mid 
Cretaceous), reef/mound builder : rudist mounds. Arun Field, Indonesia 
(Miosen), reef /mound builder : scleractinian corals.
   
  Membedakan Oligo-Miocene carbonates dengan Miocene carbonates di Indonesia 
agak susah sebab ciri yang gampang yaitu dengan melihat reef/mound buildernya 
masih sama, yaitu koral karang (scleractinian corals). Tetapi, coral ratio di 
reef Oligo-Miosen jauh lebih rendah daripada coral ratio di Miocene reefs. Dan 
walled reef (terumbu tegak seperti Arun, lihat klasifikasi dari Mark Longman 
dan Cliff Jordan) biasanya berkembang di Miocene (terutama Late Miocene), 
sedangkan Oligo-Miocene build ups hanya reefal atau mound. Ini berhubungan 
dengan eustasy yang baru mulai di Oligo-Miocene dan memuncak di Late Miocene. 
Tetapi O-M reef/mound banyak peluang terbuka sub-unconformity karstic 
porosities karena mid-Miocene sea fall, sedangkan yang Late Miocene reef 
peluang itu kurang.
   
  Selain dibedakan oleh microfacies, yaitu dengan melihat bioklas-nya, 
membedakan reef umur ini dan itu jelas bisa dilakukan dengan dating absolut 
menggunakan strontium isotop (Sr 86/Sr 87), dan isotop oksigen-18 (O-18);  ini 
metode langsung, yaitu mengukur air laut purba yang terkandung di dalamnya. 
Saya pernah mencobanya untuk banyak karbonat di Jawa Timur (database dating 
isotop Sr untuk karbonat terlengkap di Indonesia ada di Jawa Timur), dan cukup 
sukses.
   
  salam,
  awang
   
  
Rizky Purbayasekti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Akang2 dan Teteh2 Sekalian,

Saya sangat tertarik dengan tulisan Pak Awang mengenai
Stromatolite. Kalo boleh meneruskan Topik Carbonate
ini, saya ada beberapa pertanyaan yang mungkin Pak
Awang atau Akang2 dan Teteh2 sekalian bisa membantu.
Sebagai mana yang saya ketahui, Batuan Carbonate itu
memiliki ciri2 khusus (Kandungan Kimia, Fauna
Contains, dll) di setiap umur geologi. Kalau kita
bicara carbonates dimasa oligo-Miosen pasti berbeda
dengan batuan carbonates di masa Permian, atau
Cretaceous. 

Saya sedang mencari bahan tentang OLIGO-MIOCENE
Carbonate. Apa ciri2 khusus batuan Oligo-Miocene
carbonate yang dapat mebedakan batuan Carbonate ini
dengan batuan carbonate dari umur2 yang lain?...Atau
mungkin akang2 dan Teteh2 punya referensi literatur
yang bisa dibaca. 

Terima Kasih atas waktunya untuk membaca email ini.

Best Regards,
Rizky.P.Sekti '02
(D1H02022)

--- Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Maaf, Pak Heryadi, baru saya jawab pertanyaannya;
> kebetulan lagi banyak surat dan laporan yang harus
> saya jawab dan evaluasi serta banyak rapat yang
> mesti saya hadiri (biasa kalau ditinggal dinas ke
> luar kota beberapa hari saja, surat2/laporan2 yang
> dikirim dari KPS2 langsung bertumpuk di meja saya,
> dan di BPMIGAS rapat merupakan 60 % bagian
> pekerjaan). 
> 
> Yang ditanyakan memang stromatolit kan bukan
> stromatoloit atau stromatoporoids ? Sebab, Satonda
> memang terkenal karena stromatolitnya, bukan
> stromatoproids atau stromatoloit. Saya tak mengenal
> istilah stromatoloit, dicek di buku2 biologi marin
> pun tak ada. Sedangkan, stromatoporoids adalah
> organisme marin pembangun terumbu Paleozoik pada
> Silur-Devon yang juga “bersaudara” dengan organisme
> pembangun stromatolit. (untuk mudahnya, stromatolit
> adalah struktur terumbu Pra-Kambrium, sedangkan
> stromatoporoids adalah pembangun terumbu
> Paleozoikum)
> 
> Terima kasih kepada Pak Ukat atas ulasan
> stomatolit-nya, tentu Pak Ukat pas menjawabnya sebab
> Pak Ukat ahli stratigrafi dan kebetulan dulu
> sekolahnya di Australia, tempat terkenal di mana
> stromatolit Resen banyak dipelajari oleh para ahli
> paleontologi dan stratigrafi (khususnya stratigrafi
> Archean/Pra-Kambrium dan Paleozoikum Awal). Kalau
> ada info tambahan tentang stromatolit dari rekan2
> Geo-Unpad lain silakan dituliskan saja di milis kita
> ini agar kita bisa saling belajar.
> 
> Pak Heryadi, saya ulas stromatolit secara agak
> umum dulu ya biar rekan2 lain yang tak terbiasa
> dengan stromatolit dapat info umum, sehingga mudah
> memahami stromatolit Satonda, Sumbawa.
> 
> Ribuan-ratusan juta tahun sebelum binatang2 bersel
> banyak (metazoans) pembangun kompleks terumbu
> muncul, sekelompok organisme marin prokariotik
> (golongan bakteri dan alga biru-hijau dengan sel
> yang intinya belum jelas terpisah di dalam
> sitoplasma) diketahui telah mampu membangun
> struktur2 batugamping terumbu yang masif. Struktur2
> masif ini ternyata dapat melewati ribuan-ratusan
> juta tahun masa pelapukan/perusakan, sehingga
> struktur2 ini kini masih dapat ditemui membangun
> beberapa unsur bentang alam di Amerika Utara,
> Afrika, Asia, dan Australia. Struktur2 terumbu awal
> ini dikenal sebagai Stromatolit, terbentuk dalam
> suatu lingkungan oseanografik yang memerlukan
> kondisi tertentu.
> 
> Stromatolit adalah struktur organo-sedimen
> (simbiose antara ganggang-sedimen gampingan) yang
> dihasilkan oleh setumpuk besar lembaran2 coccoid
> cyanobacteria (dikenal juga sebagai ganggang
> biru-hijau, bakteri biru-hijau, myxophyceae atau
> chyanophyta), melalui pemerangkapan sedimen
> gampingan, pengikatan, dan/atau pengendapan. Proses
> pembentukan stromatolit ini banyak dibahas di dalam
> Walter (1976 – Stromatolites, Elsevier, Amsterdam;
> buku sangat tebal hampir 800 halaman membahas A
> sampai Z tentang stromatolit); Walter (1983 –
> Archean stromatolites : evidence of the Earth’s
> earliest benthos, dalam buku Earth’s Earliest
> Biosphere, Princeton Univ. Press). Menurut Bates dan
> Jackson (1987, eds. – Glossary of Geology, American
> Geological Institute), istilah stromatolit diusulkan
> oleh Kalkowsky pada 1908 sebagai stromatolith
> (kemudian menjadi stromatolite/ algal stromatolite;
> sedangkan stromatolith dipakai Foye 1916 untuk tubuh
> intrusi magma retas lempeng –sill yang menjemari
> dengan batuan sedimen)
> 
> Stromatolit muncul untuk pertama kalinya pada
> suatu waktu antara Archean tengah-Archean akhir
> (sekitar 3000 juta tahun yang lalu -Ma atau 3 Ga –
> giga years ago/milyar tahun yang lalu). Menjelang
> awal Proterozoikum (2,5 Ga) mereka berkembang dalam
> lingkungan yang luas. Fosil stromatolit paling tua
> ditemukan di Zimbabwe baratdaya (2800-3100 Ma
> –menurut Stokes et al., 1978 – Introduction to
> Geology, Prentice Hall). Tulisan Pellant dan
> Phillips (1990 - Rocks, Minerals, and Fossils of
> the World – Little, Brown and Co. ) menyebutkan
> bahwa stromatolit dapat berkembang seawal 3800 Ma.
> 
> Stromatolit merupakan organisme pembangun terumbu
> yang dominan selama Pra-Kambrium (meliputi Archean
> dan Proterozoikum) dan berlanjut sampai sekitar 600
> Ma (memasuki Kambrium pada 570 Ma). Sejak itu,
> terjadi penurunan kelimpahan
> stromatolit.(Fagerstorm, 1987 – The evolution of
> reef communities, John Willey and Sons). Stromatolit
> masih ditemukan sepanjang Paleozoik, Mesozoik, dan
> Tersier, dengan kelimpahan yang semakin menurun
> (Fagerstrom, 1987). 
> 
> Di samping sebagai pembangun terumbu tingkat awal,
> stromatolit juga telah memainkan peranan penting
> dalam membentuk komposisi kimiawi atmosfer.
> Cyanobacteria pembentuk stromatolit adalah makhluk
> yang berfotosintesis. Seperti kita tahu, produk
> fotosintesis adalah oksigen. Maka, pembentukan
> stromatolit dengan sendirinya telah mengoksigenasi
> atmosfer awal Bumi yang miskin oksigen pada Archean
> dan Proterozoikum menjadi mempunyai oksigen yang
> cukup. Dengan hadirnya oksigen, maka mulailah
> berkembang fauna2 bersel tunggal yang membutuhkan
> oksigen, diperkirakan itu terjadi pada pertengahan
> Proterozoikum (1500 Ma). Pada ujung Proterozoikum
> atau memasuki Kambrium, tingkat oksigen sudah 10 %
> daripada tingkatnya sekarang, maka mulailah metazoa
> marin berkembang (Gross, 1990 – Oceanography : a
> view of the Earth, Prentice Hall).
> 
> Pada awal Kambrium, dalam evolusi makhluk hidup
> terjadi apa yang disebut dengan Ledakan Kambrium
> (Cambrian Explosion). Ini adalah ledakan kelimpahan
> fauna metazoan. Kelimpahan metazoan ini menciptakan
> persaingan, dan fauna prokariotik pembangun
> stromatolit di pihak yang kalah, sehingga telah
> menurunkan perkembangan stromatolit secara
> signifikan. Namun, Stromatolit adalah bentuk yang
> tahan banting, ia telah ditemukan dapat berkembang
> sampai sekarang (Resen) di beberapa bagian dunia di
> tempat yang sangat spesifik, yang terkenal adalah
> yang berkembang di Shark Bay (Teluk Hiu) di
> Australia barat, di utara Perth. 
> 
> Karena Indonesia sebagian besar disusun oleh
> formasi batuan berumur muda, stromatolit hampir
> tidak pernah ditemukan dalam catatan fosil Indonesia
> (terima kasih atas info Pak Ukat yang melaporkan
> pernah menemukan stromatolit di dalam formasi batuan
> Modio berumur Devon di Papua – manarik kalau mau
> dipelajari lebih jauh; tetapi perlu dicek
> mikrobiotanya apakah itu struktur stromatolit atau
> organisme stromatoporoids). Stromatolit dapat
> melewati masa kepunahan besar (masal) pada ujung
> Perem dan ujung Kapur, tetapi kalau mereka dapat
> berkembang sampai Resen, maka mereka akan
> membutuhkan lingkungan yang sangat khusus yang
> secara umum merupakan lingkungan yang berbahaya buat
> makhluk hidup lainnya. Maka, mereka akan hidup di
> lingkungan yang cocok buatnya tetapi tak cocok buat
> makhluk lain, tanpa saingan, tak mengherankan mereka
> bisa bertahan sampai Resen.
> 
> Sedikit sekali di dunia stromatolit Resen dapat
> berkembang sebab kekhususan lingkungan yang menjadi
> prasyaratnya. Stromatolit Resen terbaik yang banyak
> dipelajari para ahli adalah terumbu stromatolit
> Hamelin Pool, laguna hipersalin (super asin) di
> Shark Bay, Australia Barat (foto stromatolit ini
> sering muncul di buku2 teks sains kebumian), Lake
> Van di Anatolia,Turki, yang merupakan danau berkadar
> soda terbesar, dan di sebagian Bahama Banks,
> perairan Amerika Tengah. 
> 
> Bahwa Indonesia ternayata punya stromatolit
> (Resen) baru diketahui pada tahun 1984 melalui
> ekspedisi gabungan Indonesia-Belanda ke Indonesia
> Timur melalui kapal marin Snellius II (Tomascik et
> al., 1997, The Ecology of the Indonesian seas, vol.
> II, Periplus; dan Monk et al., 1997, The ecology of
> Nusa Tenggara and Maluku, Periplus). Sekelompok
> ilmuwan dalam ekspedisi tersebut menemukan
> perkembangan stromatolit di sebuah pulau kecil
> bernama Satonda, sebuah pulau kecil bekas gunungapi
> di sebelah utara Sumbawa. Di gunungapi Satonda
> (sebut saja begitu) terbentuk danau kawah yang
> disebut Danau Motitoi. Di tepi danau ini ditemukan
> sebaran luas terumbu gampingan stromatolit. Danau
> Motitoi adalah danau kawah berkadar alkalin (soda),
> dalam maksimumnya 69 meter, luasnya 77 hektare.
> Terima kasih atas publikasi dari Kempe dan
> Kazmierczak (1990 – Chemistry and stromatolites of
> the sea-linked Satonda crater lake, Indonesia : a
> Recent model for the Precambrian sea ?, Chemical
> Geology 81,
> p. 299-310) dan Kempe dan Kazmierczak (1993 –
> Satonda crater lake, Indonesia : hydro-geochemistry
> and biocarbonates, Facies 28, p. 1-32) sehingga
> masyarakat keilmuan lain di luar Ekspedisi Snellius
> II dapat mengetahui penemuan penting ini. 
> 
> Penyelidikan menunjukkan bahwa stromatolit Satonda
> bermula pada 4000 tahun yang lalu dan merupakan
> stromatolit yang diproduksi oleh cyannobacteria.
> Pembentukan terumbu biogenik yang tidak biasanya ini
> dimungkinkan oleh kondisi hidrologi dan biogeokimia
> yang unik di danau kawah Motitoi. Secara hidrologi,
> danau ini punya perlapisan massa air yang unik.
> Terbentuk chemocline (batas oksigen dan H2S) yang
> tegas pada kedalaman 24-26 meter. Terumbu
> stromatolit Danau Motitoi terbentuk melalui
> interaksi empat organisme pembangun terumbu.
> Kelompok organisme ini merupakan pengendap aragonit
> (mengandung 
=== message truncated ===

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


__._,_.___   Messages in this topic (0) Reply (via web post) | Start a new 
topic 
  Messages | Files | Photos | Links | Database | Polls | Members | Calendar 
  Moderators:
Budhi Setiawan '91 <[EMAIL PROTECTED]>
Edi Suwandi Utoro '92 <[EMAIL PROTECTED]>
Sandiaji '94 <[EMAIL PROTECTED]>
Wanasherpa '97 <[EMAIL PROTECTED]>
Satya '2000 <[EMAIL PROTECTED]>
Andri'2004 <[EMAIL PROTECTED]> 
   
Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to 
Traditional 
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe 

      Recent Activity
    
      1
  New Members

Visit Your Group 
      Yahoo! Groups
  Moderator Central
  get help and provide
  feedback on Groups.

    Yahoo! Groups
  Be a Better Planet
  Share with others
  Help the Planet.

    Dog Zone
  on Yahoo! Groups
  Join a Group
  all about dogs.



  .

 
__,_._,___                         

 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke